1. Kau Sangat Cantik

2.7K 125 2
                                    

Jungkook terbangun dari tidurnya karena suara dengkuran keras di ranjang sebelahnya. Dia perlahan membuka matanya dan melirik ke ranjang di sebelahnya dan melihat Jimin yang sedang tidur nyenyak meskipun Taehyung memeluknya sambil mendengkur. Jungkook melihat pemandangan itu dan mulai mengingat di mana mereka berada. Mereka baru saja melihat air terjun Niagara di Kanada dan Jungkook, Taehyung, Jimin, dan Seokjin memilih kamar yang sama.

Jungkook berguling ke sisi yang lain dan disambut oleh Jin yang tertidur pulas. Sinar matahari pagi berhasil menembus tirai dan menerangi sisi wajahnya. Jungkook mengambil kesempatan ini untuk mempelajari wajahnya lebih dekat. Mulai dari bulu mata yang panjang, alis yang tebal hingga ujung hidungnya. Jungkook menyukai fitur wajah hyungnya, namun bibir bagian atas adalah favoritnya. Ia menelusuri setiap lekuk wajah hyung-nya dengan matanya. Jin terlihat sangat cantik bahkan tanpa riasan di pagi hari. Jungkook ingin melihat hyung-nya seperti ini selamanya jika dia bisa, tapi dia jarang mendapat kesempatan untuk melakukannya. Mereka biasanya memiliki kamar hotel sendiri-sendiri dan bahkan jika mereka harus berbagi, dia hampir tidak pernah dipasangkan dengan Jin. Dia ingin menikmati momen ini.

Tiba-tiba Jin mulai bergerak dan mencoba berguling ke sisi lain, menghadap menjauh dari Jungkook. Tanpa berpikir, dia meletakkan lengannya di pinggang Jin, menghalangi gerakannya. Jin jatuh kembali ke tempatnya sedikit lebih dekat dari sebelumnya. Jungkook mempertimbangkan untuk melepaskan lengannya dari pinggang Jin, dia tahu Jin bukan tipe orang yang suka dipeluk saat tidur. Itu adalah satu-satunya alasan dia selalu menolak untuk tidur di ranjang yang sama dengan Taehyung, tapi Jungkook sangat menyukai perasaan saat lengannya mengelilingi tubuh jin, jadi dia tetap meletakkan lengannya disana. Rasanya pas, seakan-akan itu adalah tempat yang selalu ditakdirkan untuk lengannya. Sehelai rambut jatuh ke mata Jin, dan Jungkook dengan lembut mengusapnya.

Dia merasakan kelopak matanya terasa berat. Sepertinya ia pun masih sedikit mengantuk. Andai saja Taehyung tidak mendengkur dengan keras, dia bisa tidur lagi. Selain itu di dalam kamar juga sangat panas, jadi Jungkook melepas pakaiannya sebelum tidur. Empat orang menghirup udara yang sama dalam waktu yang lama, bukanlah hal yang menyenangkan.

'Seandainya Jimin dan Taehyung memilih kamar yang lain, aku dan Jin hyung bisa berduaan saja' pikirnya sambil menghela napas. Kepulan udara kecil mengenai Jin tepat di wajahnya, dan dia dengan enggan terbangun dari alam mimpinya. Dia perlahan membuka mata dan disambut oleh Jungkook yang menatapnya dengan mata lelah. Butuh beberapa saat bagi otak Jin untuk mencerna semuanya. Jungkook menatapnya, lengan di pinggangnya, suara dengkuran keras dari ranjang sebelah, panas matahari di wajahnya, dan kehangatan yang luar biasa di ruangan kecil ini.

"Kenapa kau menatapku?"Jin akhirnya bertanya dengan suara serak. Jungkook sedikit terkejut saat menyadari bahwa Jin ternyata sudah bangun.

"Karena kau cantik?" Ucap Jungkook dengan senyum lelah.

Cantik? Jin telah disebut tampan jutaan kali, tapi orang-orang hampir tidak pernah mengatakan dia cantik.

"Terima kasih" dia bergumam kembali. "Tapi kenapa lenganmu ada di pinggangku? Bukankah sudah cukup hangat disini?"

"Oh, maaf" ucap Jungkook dan dengan segera melepaskan lengannya dari pinggang Jin.

Tak satu pun dari mereka yang mengatakan apapun untuk sementara waktu. Jungkook tidak bisa menahan diri untuk tidak terus mempelajari wajah hyungnya meskipun Jin sudah bangun menatapnya dan dia sendiri sangat lelah.

"Apa kau hanya akan terus menatapku?" Ucap Jin tanpa mengalihkan tatapannya dari Jungkook.

"Aku rasa tidak, jika itu membuatmu tidak nyaman," jawab Jungkook, masih sambil menatap Jin.

"Aku tak pernah bilang seperti itu "

"Ah baiklah kalau gitu." Keheningan menyelimuti mereka atau setidaknya senyap dengan suara dengkuran yang terus menerus di sebelah mereka. Jungkook memeriksa fitur-fitur wajah Jin berulang kali. Matanya, hidungnya, bibirnya. Dia bahkan melihat tahi lalat kecil yang belum pernah dilihatnya.

"Kau sangat cantik," pikirnya, sebenarnya tidak, dia tidak sengaja mengatakannya dengan lantang. Mata Jin sedikit membesar saat mendengarnya.

"Kenapa kau terus mengatakan itu?" Tanya Jin.

"Ha? Karena kau cantik, Hyung? Kenapa lagi?"

"Bukankah kau harusnya tidur? Ucap Jin mengalihkan pembicaraan.

"Ya, tapi suara dengkuran V hyung membuatku sulit tidur. Selain itu, wajahmu mencegahku untuk memejamkan mata."

Jin tak bisa mempercayainya, tapi dia sendiri sedikit tersipu.

"Dan apa maksudnya itu?"

"Kau sangat cantik, aku tak bisa membuat diriku berpaling," bisik jungkook sambil tersenyum melihat dengan jelas pipi Jin yang sudah berwarna merah muda. Sekali lagi, tidak tampan tapi cantik.

"Nah, kau juga tidak jelek," balas Jin berbisik. Kenapa mereka berbisik-bisik? Padahal Jimin dan Taehyung sedang tidur. Mata Jungkook sedikit berbinar mendengar komentar Jin.

"Benarkah? Apakah kau pikir aku menarik?" Dia bahkan tidak berusaha menyembunyikan senyumnya yang mengembang. Jin tiba-tiba menjadi sangat sadar bahwa Jungkook tidak mengenakan baju.

"M-maksudku.. ya, kau pria yang sangat tampan, JK," ucap jin gagap sebelum dia berguling untuk menghadap ke arah lain. "Jadilah anak yang baik dan cobalah untuk tidur lagi, oke?" Jungkook mengangguk penuh semangat. Jin baru saja memejamkan mata ketika Jungkook membuka mulutnya lagi.

"Apakah tidak apa-apa jika aku merangkulmu?" Dia bertanya dengan hati-hati. Jin mempertimbangkannya sejenak sebelum akhirnya dia menyerah. Dia tahu dia tidak bisa mengatakan tidak pada Jungkook.

"Jika itu membuatmu senang, silahkan."

"Pastinya." Jungkook mencibir dan meletakkan lengannya kembali ke pinggang Jin, dan merapat ke punggung Jin untuk benar-benar memeluknya. Jin tidak ingin mengakuinya, tapi sebenarnya itu terasa nyaman.

I Just Want You To Love Me | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang