- Uwohhhh bagaimana cara kerjanya ini? Aku bisa melihat segala arah! Astaga ini sangat hebat!
'Emm, tolong jangan teriak teriak disana. Kepalaku jadi sakit.'
- Kamu bisa dengar!?
Jour segera menutup mulutnya dengan kedua tangan saat menyadari kesalahannya. Dia segera meminta maaf dalam suara yang pelan membuat Shena hanya tersenyum.
Sekarang ini Jour berada di dalam liontin milik Shena. Biasanya itu digunakan sebagai tempat Celine, ibu asuh Brian dan Silvia, istri Karsiel untuk tempat singgah agar keduanya bisa ikut kemana-mana.
Bisa dibilang liontin itu bisa menjadi tempat menyimpan roh. Karena itu Jour bisa masuk kesana dan saat semuanya mulai bergerak keluar dari bukit ini, Jour yang melihat dari dalam liontin memiliki mata berbinar-binar dan dia berteriak saat melihat lampu jalan jauh di depan sana.
- Itu lampu jalan! Akhirnya aku bisa melihat jalanan lagi!!
Aghhh...
- Maaf..
Shena menitikkan air mata imajinasi saat kepalanya pusing dengan suara Jour. Rasanya sangat berbeda saat Celine dan Silvia di dalam. Kedua hantu itu sepertinya berisik tapi volume suaranya tidak pernah membuat Shena pusing, tidak seperti Jour.
Brian yang menyadari putrinya sakit kepala menepuk lembut dahi Shena.
"Bagaimana rasanya?"
Pertanyaan Brian menarik perhatian Allen dan Karsiel. Keduanya segera mendekati Brian dengan mata penasaran. Allen merasa kesal karena dia tidak bisa meraih Shena saat ini karena Brian yang tinggi.
Disaat saat inilah ayahnya berguna.
"Ayah, angkat aku."
Karsiel yang terkejut atas permintaan putranya yang mendadak segera menoleh dan melihat Allen sudah menjulurkan kedua tangan ke arahnya.
Pria itu mengeluarkan suara 'Aww' melihat putranya sangat imut dan segera menuruti permintaan Allen. Entah dia terlalu mencintai anaknya atau bagaimana, Brian bersumpah dia melihat ekspresi licik di wajah imut Pangeran mahkota itu.
"Shena, kamu ngga papa?"
Allen yang sudah bisa meraih Shena memegang tangan gadis kecil itu. "Mana yang sakit?"
Brian segera menggerakkan tubuhnya ke samping saat melihat Shena mulai memberikan respon atas sentuhan dari Allen. Tatapan tajam terarahkan pada anak berambut pirang itu yang hanya bisa dibalas tatapan dingin.
Karsiel mengangkat satu alisnya tidak mengerti dengan atmosfir disini.
Ada apa dengan mereka berdua?
Dia bisa melihat Brian yang was-was dan Allen yang memiliki tatapan dingin ke arah Duke Chevalier tersebut, seperti tidak menerima sesuatu. Sementara itu Shena yang tidak mendengarkan atau melihat apa yang terjadi karena dia sibuk berbicara dengan Jour di dalam pikirannya.
- Apakah sangat sakit?
'Kepalaku rasanya bergetar dalamnya. Aghh..'
- Anda bilang sebelumnya ini digunakan untuk dua roh lainnya, apakah efek ini tidak terjadi saat itu?
Shena tidak mengerti. Kenapa sesakit ini? Mungkin seharusnya hanya sakit kepala biasa, namun mengingat tubuhnya masihlah tubuh anak-anak, rasa sakitnya tidak bisa ditoleransi. Bagaimana pun, tubuh anak-anak dan tubuh orang dewasa sangat beda dalam mentolerir rasa sakit.
Dia harus berpikir untuk mencegah bagaimana kepalanya terus bergetar setiap Jour mengucapkan satu kata. Seharusnya Shena mengatakannya agar kondisi tidak memburuk, namun dia tidak tega.
![](https://img.wattpad.com/cover/345530275-288-k146419.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crossover [TOTCF x IBAVIMBN]
FanficGenre : Action, COMEDY, Romance(?) ... Empat tokoh penting dari novel bertransmigrasi ke dunia lain~ gimana perjalanan mereka ya?