Ho Joon tidak menyangka akan menjadi seperti ini, keadaan yang membuat dirinya nya terpuruk.
***
Berulang kali menghubungi ponsel Taera yang tak kunjung diangkat oleh sang pemilik membuat Ho Joon frustasi. Ia Bahkan mengecek ke semua tempat yang biasa atau akan di tuju oleh Taera namun hasilnya juga nihil, tidak ada keberadaan istrinya itu di mana pun. Jantungnya mendadak berdebar cepat dan penuh sesak bahkan terasa sakit. Ho Joon memberhentikan mobilnya di tepi jalan untuk menenangkan dirinya.
"Apa yang terjadi, kenapa rasanya sakit seperti ini?, "gumam Ho Joon sambil memegang dadanya. Ho Joon menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikiran buruknya.
Sudah lebih 2 jam ia mencari keberadaan Taera. "Kemana kau sayang?"
Walau dadanya masih terasa sakit, Ho Joon melanjutkan pencariannya. Ia pun melajukan mobilnya kembali. Namun baru beberapa ratus meter ia mendapat kan panggilan telepon yang membuatnya shock dan mengerem mendadak.
"Tidak....tidak....." Teriak Ho Joon. Ia melempar ponselnya dan menginjak pedal gas mobilnya dengan kecepatan penuh.
Derit rem terdengar sangat keras, Ho joon menghentikan mobilnya di sembarang tempat. Ia tiba di mana istrinya Taera berada. Dengan berlari ia menelusuri lorong sambil berharap informasi yang ia terima adalah kebohongan. Tiba ia di sebuah lorong dan menatap lurus ke sebuah pintu yang tertutup. Di sepanjang lorong sudah banyak orang-orang berdiri dan mereka menyambut Ho Joon dengan wajah sedih.
Ho Joon berjalan tertatih dengan nafas tersengalnya, mengacuhkan suara-suara yang memanggilnya. Ia tak akan percaya dengan info yang di terima sebelum melihatnya langsung.
Membuka pintu, Ho Joon di sambut suara isakan tangis yang ia kenal baik. Itu suara tangis anak-anaknya. Ia berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut dengan sekuat hati. Ho Joon terdiam, berdiri kaku di tempatnya melihat bagaimana anak-anaknya meraung ingin mendekat ke ranjang di mana seseorang terbaring dengan di tutup selimut.
"Aku mau lihat eomma."
"Imo, itu bukan eomma kan?"
"Eomma ...eomma ..."
Itulah yang Ho Joon dengar dari sela tangis anak-anaknya. Dengan langkah berat ia mendekat.
"Tuan Lee," sapa dokter yang melihat kehadiran Ho Joon.
"Ho joon-ah?" Sapa Eun jin.
"Appa...." Seru ketiga anaknya. Mereka berhamburan ke arah Ho Joon.
"Appa, Tolong katakan itu bukan eomma," ucap Eun Ho.Ho Joon memeluk ketiga anaknya dengan perasaan tidak menentu.
"Nuna, benarkah ia Taera?"
Eun jin hanya bisa mengangguk, ia menahan sedih dan mencoba kuat untuk adik dan para keponakannya."Tuan Lee, keadaan tubuh nyonya Lee sangat tidak baik. Kami ingin meminta tuan Lee untuk mengkonfirmasi apakah benar ini jasad nyonya Lee, istri tuan," ucap sang dokter.
"Apa maksudmu? Kalian tidak yakin itu Taera?""Ho Joon, begini..." Pengacara Han menjeda, "Mobil Taera di temukan sudah terbakar dan--"
Tanpa menunggu ucapan pengacara Han selesai, Ho Joon melangkah mendekat ke ranjang.
Tangannya gemetar saat membuka selimut, baru saja bagian kepala terbuka namun Ho Joon menutup kembali selimut tersebut dan membuang muka dan menutup mulutnya.Ia tak menyangka akan mengerikan melihatnya.
"Anda harus kuat melihatnya untuk mengidentifikasinya," ucap sang dokter.Ho Joon kembali mengangkat selimut dengan kedua tangannya, ia membuka dengan menaikkan tangannya sehingga hanya dirinya yang bisa melihat. Ia tak ingin ketiga anaknya melihat hal mengerikan.
Ho Joon memperhatikan tubuh yang terbujur kaku tersebut dengan seksama. Ia berharap itu bukan Taera, namun perhiasan yang masih menempel di bagian tubuh mayat tersebut membuat Ho Joon shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addorable love 2
RomanceKebahagiaan rumah tangga Taera dan Ho Joon diterpa badai, cinta mereka kembali di uji. "Jika kematianku bisa menyelamatkan orang-orang di sekitarku, maka..." "Kim Taera, wanita itu harus mati!" *** Start Follow akun Thor Ig : Dewi triprihatini