Jam di dinding sudah menunjukkan waktu tengah malam. Tapi tak membuat pemudi tersebut tidur untuk mengarungi dunia mimpi dan mengisi tenaga untuk hari esok.
Sekarang, di kamar dengan desain simpel dan terkesan elegan terdapat pemudi yang masih terjaga.
Ia kini tengah duduk di kursi balkon kamar miliknya. Ia terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu atau.. merindukan seseorang?
Terlihat dari matanya yang menatap sendu sang rembulan yang menghiasi langit malam, seakan dengan menatap rembulan akan menuntaskan hasrat kerinduannya.
Pemudi tersebut menghela nafas untuk kesekian kalinya. Ia akhirnya memilih untuk menyerah dan pergi masuk ke dalam kamar untuk mengistirahatkan tubuh dan batinnya.
Sebelum tidur, ia lebih dulu melakukan kegiatan yang biasanya ia lakukan sebelum tidur.
Memakai skincare dan perawatan tubuh lainnya setelah itu ia menyiapkan hal hal yang akan ia bawa besok saat kesekolah.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya ~Terlihat seorang perempuan cantik yang sedang berjalan menuju tempat ia menimba ilmu.
Saat sedang berjalan, perempuan itu tiba-tiba berhenti lalu mengangkat wajahnya menghadap langit yang kini dipenuhi bola ungu yang akan bersinar saat malam hari
Melihat bola itu, ia menjadi teringat akan sosok terkasih yang sekarang sedang melaksanakan tugasnya. Ia berharap segera bertemu dengannya, agar rasa rindu yang membelenggu dirinya sirna.
Setelah menjernihkan pikiran, ia melanjutkan langkahnya menuju sekolah.
Kini ia sudah berada di lorong menuju kelasnya berada. Saat berjalan di lorong sekolah banyak yang menyapa dirinya ramah bahkan tak jarang beberapa laki-laki entah itu teman seangkatannya maupun adik kelasnya menggoda dirinya dengan kata kata manis.
Yang tentunya ditanggapi dengan acuh dan memilih untuk membalas sapaan murid lain yang menurut nya lebih pantas untuk ia ladeni.
Buat apa menanggapi perkataan mereka dan memasukkannya kedalam hati, toh hatinya juga sudah ada yang punya. Dan ia tidak akan pernah mengkhianati kepercayaan sang pujaan hati yang sekarang sedang berjuang.
.
.
.
.
.
.Kini ia sudah sampai di depan pintu kelasnya, sebelum masuk ia menghela nafas, karena ia tahu bagaimana sikap para murid yang merupakan teman sekelas nya tersebut.
Kreet (?)
Bunyi suara dari pintu yang terbuka membuat para manusia didalamnya refleks melihat kearah pintu.
Saat melihat seorang gadis cantik berambut panjang dan memakai seragam dan dibaluti sweater berwarna biru tua. Wajahnya yang hanya dipoles make up tipis membuat kadar kecantikan nya bertambah.
Memang pantas menjadi salah satu primadona sekolah paling diincar, walaupun aslinya umur gadis tersebut lebih tua satu tahun dari teman seangkatannya.
Kembali ke cerita, para murid yang hadir di kelas yang tadi serempak melihat ke arah pintu saat sigadis tersebut masuk menghembuskan nafas lega.
Mereka kira yang masuk itu guru, karena keadaan kelas sedang ramai sibuk membahas tentang ujian yang akan dilaksanakan hari ini.
"Kau ternyata,aish. Aku kira yang masuk itu Bu park"ucap salah satu murid kelas tersebut.
"Benar, aku juga takut yang masuk adalah Bu park"balas murid lainnya.
"Kau ini mengejutkan saja, eonni!!"ucap salah murid perempuan.
Dan berbagai ucapan dan keluhan lega karena yang masuk bukan guru melainkan salah satu teman sekelas mereka, ya walaupun umurnya satu tahun lebih tua dari murid angkatan mereka.
Sedangkan sang pelaku yang melihat kelakuan teman sekelas nya pun hanya menggeleng kepala pelan sambil tersenyum kecil.
Dia sudah biasa dengan kelakuan teman sekelas nya yang memang agak berbeda dengan murid dari kelas lain.
"Suji-eonni, apakah kau bisa membantuku mempelajari materi bab 3? Aku tidak terlalu mengerti tentang penjelasan yang ada dibuku"ucap murid perempuan bernama Aesol.
"Tentu, bagian mana yang kau tak mengerti, Aesol-ah?"balas perempuan yang dipanggil Suji, lebih tepatnya Kang Suji. Perempuan yang diceritakan dari awal chapter ini.
"Yang ini dan halaman ini. Bisa Eonni jelaskan?"tanya Aesol meminta pendapat Suji.
Suji yang ditanya pun tersenyum lembut penuh kasih sayang.
"Tentu, Jadi kalau X dan Y bertemu ini jadi.."
Kemudian selama beberapa menit ke depan, Suji membantu Aesol untuk memahami pelajaran dengan penjelasan yang sekiranya mudah dimengerti oleh Aesol.
Beberapa menit kemudian...
"Apa sekarang kau sudah paham?"tanya Suji kepada Aesol.
Aesol yang ditanya pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya dan melihat ke arah Suji.
"Eum, Terimakasih Eonni, penjelasan Suji-eonni dapat dengan mudah aku mengerti"ucap Aesol sambil menundukkan kepalanya dengan sopan ke arah Suji.
Suji yang mendapatkan perilaku tersebut dari Aesol hanya tersenyum. Lalu melihat ke arah pintu yang ternyata Bu park sedang berdiri di depan pintu dan akan masuk.
"Ya sudah, lebih baik kamu duduk lagi ditempatmu. Lihat, Bu park sebentar lagi akan masuk"ucap Suji kepada Aesol sambil menunjuk ke arah pintu.
"Baiklah, sekali lagi terimakasih eonni"ucap Aesol lalu kemudian duduk lagi dibangku miliknya.
"Baik anak-anak, hari ini kita akan melaksanakan ujian. Harap kumpukan semua buku catatan kalian dan letakkan handphone kalian dimeja ibu. Tidak boleh mencontek, jika ketahuan mencontek dan membawa contekan, poin kalian akan ibu kurangi 5 poin. Mengerti?"ucap tegas Bu park kepada para murid.
"Mengerti Bu"jawab serempak semua murid.
"Kalau begitu, kita mulai ujian dari sekarang"ucap Bu park.
Kelas pun hening dan hanya terdengar suara pensil yang bergesekan dengan kertas. Para murid sangat fokus mengerjakan soal ujian sehingga menciptakan suara henung dikelas.
Skip Saat pulang Sekolah
Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Kini terlihat Suji sedang berjalan pulang menuju gerbang.
Setelah sampai, ia menunggu bus yang biasanya dinaiki saat pulang sekolah. Saat sedang menunggu, ia mendengar suara seseorang memanggil namanya.
Ia pun menolehkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang memanggilnya. Ternyata yang memanggilnya adalah Soyeon.
20/09/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
The lieutenant's secret lover
Fiksi PenggemarBercerita tentang sebuah bola yang tiba-tiba muncul di seluruh dunia kecuali Antartika dan Rusia. kemunculan bola tersebut telah terjadi selama satu tahun. bagaimana jika tiba-tiba bola tersebut menyerang dan membunuh para manusia ? bagaimana jika p...