PEMUJA 7

512 63 22
                                    

Perhatian!

Cerita bersifat fiksi atau karangan saja, jika terdapat kesamaan dalam bentuk apapun-mungkin karena ketidak sengajaan semata.

Dimaksudkan sebagai hiburan, tidak membenarkan apa lagi mewajarkan suatu tindakan. Harap jadi pembaca yang bijaksana.

Terima kasih,

selamat membaca.

_____________________

Bukan
_____________________
___________
____
_

Tak usah kalian perjelas, aku tahu ini hobi yang sedikit menjijikan untuk sebagaian orang.

Bahkan ketika Eyna membuka kedua kelopak matanya-dia sempat terkejut, menyaksikan seisi ruangan yang dipenuhi dengan banyak foto tentang dirinya. Berbagai ukuran, terpampang jelas hingga kebagian langit-langit ruangan.

Hah~

Bukan hanya itu saja, aku juga mengoleksi puluhan majalah yang menampilkan wajah cantik Eyna disetiap halaman. Sejumlah rekaman DVD ketika wanita itu dipinta menjadi salah satu model pada pagelaran busana juga ada, serta rekaman film perdana terbaru wanita itu yang rilis beberapa waktu terakhir ini. Aku juga punya.

Luar biasa bukan?

Aku tahu!

Tidak ada yang memuja Eyna lebih dari pada diriku, Eros. Aku 'lah penggemar beratnya. Tak seorang pun yang bisa mengalahkan diriku dalam urusan mencintai sosok tersebut. Percaya 'lah~

Sungguh!

"HIK!" seperti kuda yang lehernya terjepit, ku ingat reaksi Eyna kala itu-dia terperanjat kaget melayangkan tatapan ngeri kearah ku.

Jeratan yang mengikat kaki hingga kebiruan sudah tak ada lagi, digantikan sebuah rantai besar yang melilit sadis leher layaknya seekor anjing. Serta borgol pada kedua pergelangan tangan milik Eyna dibelakang punggung sana.

Mendapati reaksi lucu semacam itu mau tak mau aku terkekeh, membelai manis pipi dengan permukaan dingin tersebut. Sembari tersenyum, aku berkata-

"Katakan 'HALO' pada rumah baru mu, Eyna~"

***

"Kau terlihat sangat ceria hari ini dude..." ucap seseorang, tak jauh dari ku. Lantas aku menoleh-mencari si empunya suara, siapa lagi kalau bukan Johannes. Lelaki sok akrab yang merangkap menjadi teman baik ku ketika di kantor karena kami tidak memiliki pilihan lain selain menjadi dekat disana.

Huh!

Ku suguhkan senyuman separuh mendengus tepat kearahnya, pengganggu! Padahal tadi aku sedang menikmati bayangan indah dari sosok Eyna yang tengah menunggu kepulangan diriku di ruang apartement khusus tanpa seorang pun tahu.

Siapa yang tidak gembira bukan?

Johannes yang melihat mengerutkan kening tak habis pikir terhadap tingkah orang disampingnya; siapa lagi kalau bukan aku, dia langsung menghentikan kegiatan menyalin dokumen lalu menggerakkan kursi dengan roda-roda bulat dibawah sana agar bisa mendekati tempat ku berada.

"Ada hal menarik yang terjadi iya 'kan? Saat kau melakukan perjalanan bisnis ke Jepang." terka Johannes setengah berbisik, yang sialnya tepat sasaran-aku tak bisa menyangkalnya. Berkat atasan menyebalkan ku yang menjadwalkan perjalanan bisnis secara mendadak ke Tokyo; aku mungkin tak akan pernah mendapat kesempatan emas untuk menangkap seekor burung cantik yang terbang bebas lalu mengurungnya didalam sangkar buatanku.

Dark-RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang