Chapter 3

83 8 0
                                    

❗❗ HARSHWORD ❗❗

PLS DON'T FORGET THE TAGS YA :')
If you don't like this, better don't read the story. Thank u :)

.

.

.

.

.

Sebuah tempat dimana komunitas drag racing yang diikuti Ganesha dan banyak racers lain, kini tengah ramai dipadati para jagoan jalanan yang siap beradu kecepatan malam nanti. Ganesha disana, juga tengah bersiap—menjajal arena yang akan menjadi lajur pacunya nanti.

Tongkrongan setan—demikian tempat itu biasa disebut. Tempat dimana para iblis-iblis jalanan berkumpul dan menarik dalam-dalam gas mereka. Racers roda dua dan roda empat, semua ada disini. Mereka berkumpul berebut kemenangan untuk gengsi tertinggi sebagai raja jalanan.

Tongkrongan setan ibarat sebuah meja judi dimana banyak taruhan terjadi di dalamnya. Ya, benar, semua racers disini berpacu tak sekedar untuk kemenangan atau gengsi semata. Mereka yang beradu kecepatan disini adalah mereka yang menantang dengan mempertaruhkan sesuatu. Dan mereka yang menerima tantangan adalah yang akan menerima imbalan dari apa yang dipertaruhkan.

Mereka bertaruh dengan cara yang berbeda-beda, juga tentunya yang dipertaruhkan dan yang diterima sebagai imbalan pun jelas berbeda. Seperti Ganesha contohnya, yang menerima tantangan untuk berkencan dan si penantang berpotensi untuk dipermalukan sebagai imbas apabila kalah dari Ganesha.

Jika Ganesha akan menerima ajakan kencan saat si penantang berhasil mengalahkannya, maka itu hanya satu contoh kecil akan banyaknya taruhan yang terjadi di Tongkrongan setan. Hal-hal seperti uang, barang atau kendaraan-kendaraan mewah, bahkan daerah kekuasan suatu perkumpulan tertentu adalah hal lumrah yang menjadi taruhan bahkan diperebutkan disini.

Terlepas dari apapun yang didapatkan seorang pemenang ketika berhasil menyentuh finish terlebih dahulu, seorang yang kalah tentu juga akan menerima konsekuensi atas rasa nekatnya menantang si pemenang. Entah itu resiko dipermalukan, jatuhnya harga diri atau bahkan kehilangan sesuatu secara material yang pasti dalam jumlah yang tak sedikit.

Contohnya banyak pria tampan universitas Brahma Wira yang akhirnya kalah karena penasaran menantang si raja jalanan—Ganesha Sandya Wirasena. Mereka sebenarnya tahu tak akan menang melawan Ganesha di arena balap, mereka hanya bisa berharap Ganesha sedikit menyukai mereka sehingga akhirnya mereka bisa memenangkan balapan dan berkencan dengan primadona fakultas hukum tersebut.

"Is everything okay?" Tanya Haris ketika melihat Ganesha turun dari mobilnya.

"Okay. Lucky is in good condition." Jawab Ganesha sekenanya.

"Hah ... Akhirnya kita bakal tau Septian mana yang nantang seorang Ganesha...."

"Kalo feeling gua sih, malem ini bakal ada plot twist."

"Oh, ya? Plot twist apa tuh bang Messi?"

Galen mengendikkan bahunya. "Ngga tau, pokoknya feeling gua bilang gitu. Bisa jadi sebuah plot twist yang mengejutkan sih kayaknya."

"Gue jadi ga sabar soal plot twist-nya jadinya." Ujar Adella yang masuk ke dalam obrolan Sashi dan Galen.

"Simpen dulu semua rasa penasaran lo pada. Masih kesisa beberapa jam lagi buat liat siapa yang kira-kira bakal dipermaluin Ganesha malem ini." Ganesha ikut menyeringai mendengar ujaran sarkas dari Haris—yang memang terkenal dengan segala ucapan pedasnya yang frontal.

Arjuna [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang