"Ge, aku tahu kau masih merindukanku tapi aku harus pergi sekarang." Ujar Haoxuan yang sedari tadi tidak juga melepaskan pelukannya dari Xiao Zhan.Xiao Zhan yang tidak dapat berkata-kata dengan tingkah adik tirinya pun hanya bisa membiarkan dia mengatakan apapun sesukanya.
"Tuan Wang, penerbangan Anda 15 menit lagi." Jiyang yang berada dibelakang Xiao Zhan mencoba mengingatkan dengan suara sopan.
"Bukan urusanmu." Haoxuan menatap tajam Jiyang.
"Haoxuan."
"Iya Ge? kau akan ikut denganku?" Ekspresi Haoxuan kembali berubah cerah.
"Jika tiketmu hangus dan uangmu terbuang sia-sia, aku akan melarangmu kembali ke Beijing dalam setahun." Ujar Xiao Zhan membuat wajah Haoxuan panik seketika.
"Aku akan pergi sekarang." Haoxuan segera menarik tasnya dari tangan Bowen kemudian berlari masuk kedalam.
Namun baru beberapa langkah dia tiba-tiba kembali lagi dan langsung menarik tengkuk Xiao Zhan untuk mendaratkan sebuah kecupan dipipinya. "Aku lupa yang satu ini. Aku pergi dulu Ge." Haoxuan kembali berlari setelah memberikan seringai liciknya pada Bowen dan Jiyang yang berada dibelakang Xiao Zhan.
Xiao Zhan tidak tahu sudah berapa kali dia menghela nafasnya sedari pagi. Kedatangan adiknya memang hanya menambah stress yang sudah dia alami selama dua bulan terkurung di masionnya sendiri.
Setelah melihat Haoxuan sudah benar-benar masuk. Xiao Zhan berbalik dan berjalan keluar dari dalam bandara. Bowen dan Jiyang mengikutinya dari belakang tanpa mengatakan apapun, mereka sadar jika Xiao Zhan masih marah pada mereka hingga detik ini.
Begitu tiba diluar, Jiyang bergegas kedepan untuk membukakan pintu. Xiao Zhan langsung masuk tanpa mengatakan apapun. Zhanjin pun mulai mengendarai mobilnya meninggalkan bandara dengan membawa Xiao Zhan dibelakangnya.
"Tuan Xiao, apa kau ingin pergi ke suatu tempat atau langsung kembali ke mansion?" Tanya Zhanjin dengan hati-hati.
"Bagaimana kondisi Lu Jianmin saat ini? Bowen dan Jiyang tidak ada yang melaporkannya padaku, jika kau juga melakukan hal yang sama, aku akan menggantikanmu dengan orang lain." Xiao Zhan berkata dengan suara dinginnya.
"Saya tidak berani, Tuan Xiao. Saat ini kondisi Lu Jianmin sudah mulai pulih. Beruntungnya tembakan itu meleset dan tidak mengenai jantung Lu Jianmin. Saat dirumah sakit, Lu Jianmin sempat didatangi oleh seorang polisi namun Lu Jianmin membuat alasan jika dirinya diserang oleh orang yang mencegatnya dijalan dan mendapatkan luka tembak, kami sudah mengantisipasi hal ini jadi kami membuat adegan sebentar ditengah perjalanan untuk membuat seakan Lu Jianmin tertembak dijalan. Semua itu berhasil terekam di kamera mobil jadi polisi tidak bisa melanjutkan kecurigaannya ketika melihat bukti tersebut. Sekarang situasi di Shanghai sudah kembali aman tapi tetap harus berhati-hati saat akan pergi kesana karena Shen Xiaohai dan Wang Yizhou saat ini masih belum membuka mata mereka."
"Baguslah jika mereka masih belum mati." Xiao Zhan melihat keluar jendela untuk menghilangkan rasa suntuknya setelah mendengarkan semua itu.
"Tuan Xiao, sebenarnya Lu Jianmin ingin bertemu dengan Anda dari satu bulan yang lalu. Tapi kami mengatakan jika Anda sedang beristirahat jadi tidak bisa diganggu untuk sementara waktu."
"Tidak perlu menemuinya." Xiao Zhan menjawab acuh tak acuh.
"Tapi ada seseorang yang ingin ku temui." Xiao Zhan menambahkan.
Zanjin melirik Xiao Zhan dari kaca depan mobilnya sebelum bertanya. "Apa Anda ingin saya mengantarkan Anda untuk menemuinya?"
"Menurutmu jika seseorang meninggalkan barangnya ditempatmu tapi tidak pernah kembali selama lebih dari dua bulan, apa kau masih akan menyimpannya atau membuangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE [ YIZHAN ]
ActionPria dengan tangan yang berlumuran darah, tak pernah terlintas dibenaknya untuk membersihkan darah yang terus menempel pada kedua tangannya. Tanpa penyesalan dan rasa takut, dia hanya menjalani hidupnya seperti tidak pernah melakukan kejahatan apapu...