"ASARA PUTRI VANDHATAMA!!! BANGUN!!!!!" Teriak nyaring suara seseorang dari bawah sana.
Mendengar namanya dipanggil, Asara segera membuka matanya dan melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya.
"Astagaaa!!" Gumam Asara ketika melihat jam menunjukkan pukul 06.30am. Dengan segera, ia berlari ke kamar mandi dan segera memandikan dirinya.
"ASARA!!! KAU SUDAH BANGUN???!!!"
"DIAMLAH! AKU SEDANG MANDI!!"
"CEPATLAH!! KAU AKAN TELAT NANTI!!" Tak ada lagi sahutan dari Asara.
"Kebiasaan.. masih pagi udah teriak-teriak.." sahut seseorang sambil berjalan ke arah meja makan yang kini ada seseorang yang tengah menata makanan di atas meja itu.
"Ah, Ma.. Asa kebiasaan.. bangun siang..." Jelasnya sambil sekilas menatap Mama nya sebelum kembali menata makanan.
"Raya hari ini masak apa?" Tanya Mama nya sambil melihat-lihat masakan yang tertata di atas meja.
"Nasi goreng udang Ma." jawab Raya sambil mulai membereskan barang-barang yang ada di dapur.
"Sepertinya kelihatan enak. Ayo kita bersiap untuk sarapan." Ajak Mama yang sudah bersiap duduk di salah satu kursi yang berada di meja makan itu.
"Papa! Ayo sarapan!" Teriak Raya tak terlalu keras.
Tak butuh waktu lama, Papa nya pun turun dan ikut bergabung untuk sarapan.
"ASA!! KENAPA LAMA SEKALI??!!" Kali ini Raya berteriak dengan keras karena mendapati adiknya yang belum turun juga.
"Tunggu sebentar lagi! Aku sedang memakai dasi!"
"Ayah dan Bunda sudah menunggu!! Cepatlahh!!" Teriak Raya lagi, namun kali ini sedikit menurunkan suaranya.
"Aishh! Iya-iya!!" Jawab Asa sambil mulai keluar dari kamarnya dan turun kebawah sambil membawa tas ranselnya.
"Kamu itu! Jangan kebiasaan bangun kesiangan dong!" Tegur Raya yang kini sudah duduk berhadapan dengan adiknya.
"Ihh!! Iya-iya! Asa kan juga nggak sengaja!" Jawab adiknya sambil mempoutkan bibirnya.
"Nggak sengaja kok setiap hari?" Sahut kakaknya lagi, membuat Asa semakin kesal.
"Papa!!" Rengek Asa sambil menghadap ke arah Papanya dengan memasang wajah yang kesal.
"Hstt. Sudah-sudah. Raya, jangan jahili adikmu terus. Dan Asa, kamu juga harus belajar bangun pagi dong." Ucap Papa nya sambil mengelus surai Asa pelan.
"Iya.." jawab Asa pelan sambil menunduk.
"Sudah, cepat habiskan makanannya, setelah itu berangkat bersama Papa." Ucap Papa nya yang melihat Asa cemberut. Asa hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kakak hari ini nggak masuk kuliah?" Tanya Mama sambil menyantap makanannya.
"Masuk siang, Ma." Jawab Raya sambil menatap Mama nya sesaat.
"Owh.."
"Papa sudah selesai makan, ayo berangkat." Ucap Papa nya sambil mulai berdiri dari duduknya.
"Iya Pa." Jawab Asa sambil mengikuti papanya. Mereka berpamitan kepada Mama dan Kakaknya sebelum berangkat.
∞
"Nanti kalau pulang telepon pak supir aja ya? Papa nanti kayaknya lembur." Ucap Papa nya sambil membuka jendela mobilnya dan menatap putri bungsunya yang sudah berada di luar mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY
FanfictionDua bersaudara yang saling melindungi dan peduli. Meski kadang sering bertengkar, itu tak akan mengurangi rasa sayang keduanya. Waktu terus berputar dan takkan pernah berhenti. Jika pohon takkan bisa tumbuh tanpa tanah. Maka mereka takkan bisa hidup...