Beberapa hari kemudian.
"Sedikit demi sedikit aku mulai mengingatnya siapa itu Douma."
"Tapi masih samar sih." Kata (y/n) pelan berbicara sendiri.
Setelah kembali ke tempat pembasmi iblis pada malam itu (y/n) langsung tertidur di ruangan miliknya untuk memulihkan energinya walaupun meminum darah.
"Tidur emang paling enak." Kata (y/n) mulai tertidur.
Di rumah yang tidak ada orang, malam sudah begitu larut. Ruangan yang begitu gelap, suasana yang tidak enak.
"Mereka belum pulang juga? Aku susul keluar deh."
Saat (y/n) dan adiknya mulai tumbuh remaja. Sang ibu dan Hitoshi sedang pergi keluar, (y/n) saat itu berada sendiri di rumah. Namun kejadian mengenaskan menimpa sang ibu dan adik.
"Ibu? Hitoshi?"
"Siapapun tolong."
"Kalian huhuu.. Jangan tinggalin aku sendiri."
"Huhu ayah sudah lama tidak ada."
Kata (y/n) terus menangis melihat mereka berdua ditemukan meninggal saat berjalan pulang ke rumah.
Seorang laki-laki dimalam hari memasuki rumah (y/n) yang baru saja dirinya berduka atas kehilangan sang ibu dan adiknya yang baru saja dikubur.
"Malang sekali dirimu." Kata laki-laki tersebut.
"Siapa kau?" Tanya (y/n)
"Kau tidak perlu tahu." Jari laki-laki itu menusuk leher gadis tersebut.
"Ugh.. Apa ini?"
"Semoga saja dia juga berhasil." Gumam laki-laki tersebut.
"Apa maksudnya?" Batin (y/n) kemudian pingsan.
Mata yang saat ini terpejam tiba-tiba terbuka dengan tubuh yang berkeringat dan nafas yang sedang berderu.
"Hosh.. Hosh.."
"Lagi-lagi mimpi itu."
***
Siang ini Sanemi sedang berolahraga sekaligus sedang berlatih namun pikirannya kacau memikirkan gadis iblis yang pergi begitu saja, apakah dia marah dengannya? Pikir Sanemi.
Setelah selesai berlatih dirinya ingin kembali ke ruangan miliknya namun wajah Sanemi terkejut melihat sosok gadis dihadapannya.
"Sudah lama tidak bertemu ya Sanemi-san." Kata gadis itu tersenyum.
"Kau kembali?" Tanya Sanemi dengan wajah terkejut.
"Kau mencariku?" Bukan menjawab (y/n) bertanya kembali.
"Untuk apa mencarimu." Jawab Sanemi mengalihkan wajahnya.
(y/n) hanya tersenyum melihat Sanemi, "Kali aja kangen diriku hahaha."
"Jangan harap." Kata Sanemi kemudian melihat tangan (y/n) membawa sesuatu, "kau membawa apa?"
"Hem aku bertanya dengan seseorang kalau dirimu menyukai makanan Ohagi ini." Kata (y/n) memberinya, "sudah kuduga pasti kau lewat sini."
"Kau tidak marah denganku?"
"Marah? Untuk apa? Sudah makan saja Ohagi ini, coba dulu saja maaf kalau tidak enak."
Sanemi pun memakan Ohagi buatan (y/n) walaupun ragu untuk rasanya mudah-mudahan saja pas di mulut Sanemi.
"Jika tidak enak dibuang saja!" Kata (y/n) panik karena Sanemi tidak berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Girl || Sanemi Shinazugawa (On Going)
Science FictionSanemi Shinazugawa x Fem! Reader (On Going) Seorang hashira angin yang ditemani oleh Kakushi iblis karena di suruh sang pemimpin pemburu iblis, Kagaya. Sanemi sedikit kesal karena misinya selalu ditemani oleh gadis iblis yang bahkan ia benci. "Ck...