9

124 13 2
                                    


.
.
.

Mobil sport milik Seishu yang secara acak Taiju ambil kini membelah jalanan Tokyo dengan kecepatan diatas rata rata. Taiju Shiba sedang menyesali perbuatannya dengan membawa Vianes kerumahnya. Dalam pikirannya baik Yuzuha maupun Hakkai mustahil untuk pulang kerumah. Tapi perkiraannya meleset jauh, Yuzuha pulang entah karena alasan apa. 'Sial'. Gumam Taiju berkali kali.

Taiju benar benar mengerti apa yang akan adik perempuannya lakukan jika ia bertemu Vianes. Didalam imajinasinya, Yuzuha dengan bengis menghakimi Vianes yang tidak berdaya seperti layaknya seorang ibu tiri dengan segala kekejamannya. Atau bahkan adiknya itu melakukan hal hal yang biasanya dilakukan ibu mertua keji yang menentang hubungan percintaan tak sekasta anak lelakinya.

Taiju segera mengenyahkan segala imajinasinya karena mobilnya sudah mulai memasuki lingkungan rumah sakit. Yamada bilang jika mereka sedang berada di igd, mau tak mau Taiju harus mengumpat kepada adik perempuannya karena, hei sebenarnya apa yang Yuzuha lakukan sampai wanita bar bar seperti Vianes pun sampai masuk igd.

Heran, adalah deskripsi yang cocok untuk perasaan Taiju saat melihat Yuzuha yang menangis tersedu sedu sembari Vianes mengelus sayang puncak kepalanya seakan Yuzuha adalah adiknya sendiri. Bayangannya tentang Vianes yang ketakutan pada kegarangan Yuzuha pupus begitu saja dan membuat Taiju entah kenapa sedikit kecewa.

"Apa yang sudah terjadi?".

"Nona Yuzuha tadi bersama nona Vianes sedang memasak bersama. Tapi karena nona Yuzuha kurang berhati hati membuat sedikit emm, kekacauan pada dapur. Nona Vianes mencoba memadamkan api saat saya bergegas mencari alat pemadam. Dan karena panik dan kurang berhati hati membuat tangan nona terbakar." Jelas Yamada secara rinci.

Emosi mulai menguasai kepala Taiju sekarang. Bagaimana mungkin Vianes bisa mengacaukannya sampai seperti ini. Bahkan ia sampai meninggalkan rapat penting begitu saja tanpa memikirkan konsekuensi apapun. Jika sudah seperti ini, bagaimana dengan proyek besarnya. Pasti orang dubai itu akan marah marah karena ia sudah lancang keluar dari ruang rapat.

Pening hebat melanda kepalanya. Rambut yang tertata rapi kebelakang itu mulai berantakan karena beberapa kali diusak dengan kasar. "Bisa bisanya wanita rendahan sepertimu membuat kekacauan sebegini besarnya. " Itu adalah kalimat yang tiba tiba saja keluar dan membuat ruangan yang tadinya dipenuhi tangisan Yuzuha menjadi hening dan dingin.

"KAKAK!".

Taiju tidak menyesal sama sekali dengan kalimat yang tajam seperti itu. Dengan kurang ajarnya putra sulung keluarga Shiba itu melangkah pergi meninggalkan ruangan. Lalu bagaimana dengan Vianes?. Gadis itu masih biasa saja. Tangannya tetap mengusak lembut Yuzuha seakan tidak mendengar apapun. Tapi sama sekali berbeda dengan Yuzuha. Gadis itu memerah marah.

"Kakak kurang ajar itu. Sekali tidak berguna sampai akhir juga tidak berguna. Akan kuberi pelajaran!. Tunggu disini kak".

"Jangan gegabah. Biarkan saja dia".

"Tidak bisa begitu kak!!".

"YUZUHAA!!".

Yuzuha berlari mengikuti langkah besar kakaknya. Berani sekali kakaknya itu menyakiti wanita lembut seperti Vianes. Dalam sekali pandang saja Yuzuha amat tau jika perempuan itu sudah melalui berbagai kesulitan dan bersifat amat tulus.

Setelah mampu mengimbangi langkah besar kakaknya, Yuzuha menyentak tangan Taiju kasar. Segala macam perkataan nasehat sudah Yuzuha keluarkan namun yang ia terima hanyalah decihan kesal kakaknya. Selalu seperti ini, inilah alasan Yuzuha bahkan hakkai membenci pria ini. Sangat tidak perduli pada orang lain. Kepulangannya pun selalu membawa pertengkaran hebat.

"Belajarlah mengontrol kata katamu sendiri sebelum memberiku nasehat" . Dan Taiju pun pergi begitu saja tanpa peka sedikitpun jika ia sudah menyakiti hati kedua perempuan dalam lindungannya. Sebenarnya Taiju sendiri tidak yakin apa alasannya bisa semarah ini. Dan seperti karakter Taiju sekali jika ia tidak bisa menahan perkataan jahat keluar dari mulutnya saat emosi melanda otaknya.

.
.
.

Taiju Shiba kembali ke kantor dan suasana kantor masih se sibuk hari kerja biasanya. Yang berbeda hanyalah raut senang Hajime Kokonoi yang Taiju lirik ketika melewati meja kerja sang tangan kanan. Menilik lagi sesuatu yang sangat ganjal ini, Taiju memilih mendekati meja kerja Koko. Pria itu hanya bisa tersenyum jika sudah menyangkut uang. Jadi, apa sesuatu sudah terjadi?.

"Boss!!!" Panggilan riang Koko yang agaknya membuat Taiju merinding.

"Bagaimana dengan pria unta? Apa perlu kita kirimkan beberapa hadiah permintaan maaf karena kelancanganku meninggalkan ruang rapat?".

"Justru itu aku ingin memberi tahu tentang kemenangan besar kita".

Alis Taiju terangkat sebelah karena tidak mengerti. "Begini. Sebelumnya aku ingin minta maaf jika aku sedikit membual. Tetapi pria Dubai menyetujui kontrak ini karena bualanku. Pria itu sangat senang mengetahui kau sudah punya istri. Bahkan pria itu menambahkan 5% lagi keuntungan miliknya pada kita sebagai amplop pernikahanmu" .

Seperti biasanya, Hajime Kokonoi adalah yang terpintar mengambil peluang. Karena proyek ini begitu besar hingga mampu membuat Taiju emosi setengah mati dan mentalnya diuji habis habisan. Setelah tanda tangan kontrak dengan keuntungan besar didepan mata, bagaimana Taiju tidak ikut menghela nafas lega.

"Gajimu naik mulai bulan depan!". Adalah kalimatnya yang mampu membuat Koko tersenyum lebih lebar lagi.

"Boss tidak ingin merayakan ini?".

"Kita pikirkan nanti. Aku perlu istirahat karena tidak tidur sejak kemarin. Tolong atur ulang jadwalnya aku ingin pulang cepat".

"Baik boss!!".

Dalam perjalanannya pulang kerumah Taiju mulai menyadari perkataan tajamnya pada Vianes bahkan pada Yuzuha. Penyesalan memang selalu terlambat. Tapi apa yang harus ia lakukan?. Taiju tidak pintar meminta maaf. Biasanya jika itu Yuzuha atau Hakkai, Taiju hanya perlu membelikan hadiah mahal atau mengiriminya uang. Tapi untuk Vianes sepertinya jika memakai metode seperti itu harga dirinya akan terinjak. Gadis itu selalu tantrum jika menyangkut harga dirinya yang kelewat mahal itu. Makanya Taiju mulai kebingungan tentang apa yang harusnya ia perbuat untuknya.

.
.

Tbc

is it love??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang