Part 34

5.7K 337 6
                                    

Vote nya jangan lupa ya..

Di sepanjang koridor rumah sakit, Adelard
dengan tegap terus melangkah kan kaki jenjangnya
mendekati ruang operasi. setelah mendapatkan kabar
kalau putra bungsunya harus dioperasi, dia langsung saja
kemari dengan terburu-buru.

Adelard menghampiri keempat putranya
yang sedang menunggu di depan ruang operasi
dalam keadaan sangat kacau. "Apa operasi nya belum
selesai?" suara Adelard menginterupsi.

Hanya gelengan yang dia dapatkan dari
keempat putra nya. ia menghela nafas dengan berat.
kedua netra Kyler yang tajam terkunci pada satu orang
yang ada di samping Delon.

Emosi nya seketika memuncak begitu melihat
wajah orang yang sudah membuat adiknya drop
seperti ini. tanpa ba-bi-bu, tangan kanannya mencengkeram
kuat leher Roberto.

Kyler mendorong tubuh Roberto ke tembok,
seraya mencekiknya dengan sangat erat hingga
nafas pria itu tercekat. semua yang ada di sana tentu
saja terkejut dengan tindakan Kyler, tapi tak ayal mereka
juga setuju dengan tindakan si sulung.

"Kenapa kau belum mati, sialan!" ucap Kyler
penuh penekanan. Roberto menepuk-nepuk tangan
pemuda itu agar segera menyingkir, tapi tenaga nya
tidak cukup untuk melawan Kyler.

"Lep--askan sa-ya" ucap Roberto terputus-putus.

Adelard mencoba melerai putra sulungnya agar
menghentikan aksinya itu. "Apa yang kau lakukan,
boy? cepat lepaskan dia!" ucap Adelard.

"Tidak akan."

Adelard menatap ketiga putranya yang
hanya diam saja, seolah membiarkan sang kakak
membunuh pria itu. "Kenapa kalian diam saja? ayo
bantu daddy untuk melerai kakak mu"

"Untuk apa kami melerai nya? apa yang dilakukan
oleh kak Kyler memang pantas didapatkan oleh paman
Roberto" ucap Kai menatap tajam ke arah Roberto.

"Dad, biarkan saja dia mati" kini geliran Ken yang
bersuara dengan entengnya.

"Apa kalian sudah gila? Liam, cepat bantu daddy!"

"Daddy lah yang sudah gila. kenapa kau masih
membela nya? dad, dia lah orang yang sudah membuat
adik kami masuk ke ruangan itu. apa daddy lupa? karena
dia kondisi Ino memburuk" ucap Liam.

"Ade--lard to--long a--ku!" ucap Roberto yang
mulai kehabisan nafas. Kyler menyeringai melihat
Roberto yang hampir mati.

"Delon!"

Delon mengangguk dan mulai memisahkan
Kyler dari Roberto. "Jangan ikut campur Delon.
atau nyawa mu yang akan jadi taruhannya" ujar
Kyler melirik Delon, membuat pria itu menelan ludah
nya tanpa sadar.

"Kyler Keenan Alvarendra!"

"Shit!" Kyler langsung melepaskan
cengkraman nya pada saat itu juga, membuat
Roberto langsung meraup udara dengan rakus.

Adelard menghela nafasnya dengan lega
begitu Kyler melepaskan cengkraman nya. ia
menepuk pundak Roberto. "Apa kau baik-baik saja?"
tanya Adelard yang diangguki oleh Roberto.

Kyler berdecih mendengar pertanyaan
yang dilontarkan oleh daddy nya ke Roberto.

Roberto mendongakkan kepalanya, menatap
Kyler begitupula dengan ketiga adiknya yang lain.
keempat putra Adelard menatap tajam pria itu dengan
tatapan ingin membunuh. tanpa sadar Roberto menelan
ludahnya dengan susah payah.

"Maaf" hanya itu yang terucap dari
mulut Roberto. dia menyesali perbuatannya.

"Omong kosong" sinis Ken.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang