Seperti janji rhea yang akan pulang dengan arlo, sebenernya bukan janji tapi pemaksaan, namanya juga arlo tidak ada yang tidak mungkin, sedari tadi dia sudah menunggu rhea di parkiran.
"Duh mana si rhea lama banget jangan jangan dia pulang duluan, tapi masa si kan gue sengaja stend by duluan sebelum bel pulang " gerutu arlo yang berjongkok di bawa motornya.
"Ngapain"
Seuntai kaki berdiri di hadapan arlo membuat arlo mendongakkan kepalanya dan langsung berdiri.
"Kenapa lama banget si " cemberut arlo
"Gue piket " ujar rhea datar
"Yaudah ayo" ajak arlo menarik tangan rhea ke motornya tapi sebelum itu
"Ehhhh my Beby honey, kamu dari tadi aku cariin ternyata di sini eits what tunggu, ngapain Lo Cupu di sini " tuding Amora membuat arlo kesal dan rhea memutar bola mata malas dan akan pergi.
"Tunggu, mau kemana" ujar arlo menahan rhea
"Pulang"ujar rhea singkat
"Sama gue"
"Apaansi my Beby kita pulang bareng ajah, inget loh janji kamu waktu itu " ujar amor meraih lengan arlo.
"Apaansi" ujar arlo risih melepaskan tangan Amora
"Inget yang harus Lo lakuin arlo" ujar rhea berlalu pergi
"CK, Yee dasar cewe preak, dah yuk sayang" ujar Amora menarik arlo membuat arlo menahan kesal.
Siang begitu terik dan matahari begitu percaya diri menyinari sang bumi
"Hufftt, panas banget dari tadi kenapa gada bus yang lewat si atau angkot" gerutu rhea
Sepeda motor berenti tepat di hadapan rhea"ayo naik" ujar seseorang membuat rhea mendongakkan kepalanya.
"Lo"
"Kenapa, ayo naik gue anterin balik udah mau sore juga jarang ada angkot jam segini" ujar Maxime
"Ga ngerepotin" tanya rhea
"Kan gue yang suru Lo naik "ujar maxime tersenyum sangat manis membuat rhea sedikit kikuk
"Hei ayo kok melamun"
" Ah Iyah ayo" ucap rhea dan menaiki sepda motor Maxime dan dilihat oleh arlo dari kejauhan membuat arlo kesal dan menancapkan sepeda motornya dengan sangat keras membuat amora berteriak dan rhea berserta Maxime merotasikan matanya ke arah arlo dan Amora.
"Bebyyyyy pelan pelannn rambut akuuuuuu baru nyalonnn " teriak Amora dengan memegang kepala helem nya
"Udah rhea ayo kita jalannn" ujar Maxime seperti menuntun anak kecil membuat rhea terkekeh.
" Rumah Lo dimana " tanya Maxime sedikit berteriak
" Di perumahan anggrek no 43" ujar rhea juga sedikit berteriak
Sampailah mereka di rumah rhea
" Sesuai pesanan ya mbak " ujar Maxime membuat rhea terkekeh
" Iyah nih bang makasih Lo berapa " ujar rhea mengikuti drama Maxime
" Untuk mbak nya yang manis ini ga perlu bayar selamanya, diskon seumur hidup" ujar Maxime membuat rhea tertawa
" Makasih ya sekali lagi Maxime " ujar rhea
" Sama sama kalo gitu gue balik duluan yah kirim salam sama nyokap Lo " ujar Maxime menghidupkan motornya dan di angguki rhea
" Hati hati " ujar rhea dan di acungi jempol oleh Maxime
" Ada siapa si " tanya mama rhea yang baru saja keluar dari rumah.
" Ah Ega temen rhea " ujar rhea
" Temen atau temen " ledek mama membuat rhea malu
" Ah mama apaansi " ujar rhea berlari masuk membuat mama terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES
Teen FictionBisu itu aku , pahit itu aku dan Masi terjebak dengan kata When? I can carve my own history , banyak hal telah berubah dalam detik ,menit, jam ,hari ,bulan dan tahun , dan aku masi tetap menjadi aku yang sama That is dark Mengandung umpatan kasar C...