Harry Potter ( Plan For A Date )

767 46 30
                                    

"Harry, kau mau kemana?" Langkah Harry terhenti, begitu mendengar suara teman satu asramanya yaitu-Ronald Weasley.

"E-er.. Aku mau keluar sebentar m-mungkin ke Great Hall?" Harry terlihat ragu untuk memberitahu Ron apa yang terjadi sebenarnya.

"Kau terlihat tidak meyakinkan" Sadar Ron ketika melihat gerak-gerik mencurigakan Harry.

"Ck, Fine! Aku i-ingin menemui [Name]" Harry menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ron berpikir sejenak lalu mengingat sesuatu,

"Woahhh! Tak terasa ya sudah satu minggu semenjak kau mengajaknya waktu itu" Ron mengingat kejadian satu minggu yang lalu.

"Ya, aku juga masih tidak percaya jika rencana kemarin akan berbuah seperti ini" Harry tersenyum tanda ia bahagia (?) Oh jelas.

Ya, Mereka-Harry dan Ron memang merencanakan sesuatu untuk Harry mendekati [Name]. Yaitu dengan membuat sandiwara seperti Perkamen dan Pena Bulu Harry tertinggal di Kelas satu minggu yang lalu untuk memancing kepekaan [Name] terhadap 'barang' Harry.

Dan akhirnya [Name] 'Terperangkap' di rencana Harry dan Ron. [Name] memberikan barang barang Harry yang tertinggal di meja kelas.

Kenapa [Name] bisa sepeka itu? Karena [Name] duduk bersebelahan dengan Harry. Bersebelahan ya bukan sebangku.

Buru-buru [Name] pergi menyusul Harry dan Kedua temannya yang sedang berjalan menuju Great Hall.

"Potter!" [Name] berteriak memanggil Harry yang berada di depan dirinya.

"Y-ya [LastName]?" Harry berbalik setelah Ron memandangnya dengan wajah jahil, sedangkan Hermione hanya menatapnya terheran-heran.

"Ada apa dengannya Ron?" Hermione berkata setelah ia melihat wajah Harry yang sedikit memerah.

"Lihat saja nanti" Hermione mengangguk lalu ikut melihat interaksi antara Harry dan [Name] di belakang mereka.

"Ini barang milikmu ketinggalan Potter" [Name] menyerahkan Perkamen-perkamen serta satu pena bulu punya Harry.

"Ooh ketinggalan di kelas ya?" Harry menatap dalam manik mata (e/c) milik [Name].

[Name] mengangguk, "Iya, kukira punya Longbottom tadi soalnya kau duduk sebangku dengan dia kan? Tapi setelah ku lihat-lihat sepertinya punyamu" Perkataan [Name] membuat Harry tersipu, pasalnya [Name] memperhatikan tulisannya?! Ah, mungkin terdengar aneh atau lebay. Bisa-bisanya tersipu cuma karena 'Gebetanmu' memperhatikan hal-hal kecil milikmu.

"Terima Kasih [LastName] aku tidak bisa membayangkan jika perkamen yang berisi tugas dari McGonagall hilang karena tertinggal di kelas" Harry sedikit tersenyum dan mengambil barang miliknya lalu ia mengingat ini semua hanyalah sandiwara dirinya bukan seratus persen kesalahannya.

"Sama-sama Potter, jangan terlalu kaku jika bersamaku" Gotcha! KEDUA KALINYA pipi Harry memerah kembali.

"Yya! Sebagai gantinya mau ke Hogsmeade bersamaku di minggu depan?" Tawar Harry sedikit ragu takut-takut perempuan yang merupakan anak asrama Slytherin itu menolaknya.

Hal yang langka bukan? Anak Slytherin berteman cukup dekat dengan anak Gryffindor. Tapi ya, karena mereka sering bertemu di satu kelas sih sebenarnya makanya mereka bisa saling kenal. Termasuk dengan Ron dan Hermione. Walaupun mereka tidak terlalu kenal dekat dengan [Name].

"E-em.. Sepertinya tidak buruk bagiku untuk mengiyakan ajakan anak Gryffindor" Kekeh [Name] lalu ia mengangguk tanda menerima ajakan 'Kencan' (?) Harry padanya.

"Okay, Hogsmeade hari Sabtu?" Lagi-lagi [Name] mengangguk dan tersenyum manis.

"Yap, Kalau begitu aku pergi dulu ya sudah ditunggu sama teman-temanku di Great Hall. Sampai jumpa di hari sabtu Potter!" [Name] berlari lalu melambaikan tangannya ke-tiga anak Gryffindor itu.

𝐇𝐄𝐀𝐑𝐓𝐋𝐄𝐒𝐒 : 𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang