Part 3

550 70 47
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahun krist yang ke-26 dan krist meminta orang tuanya untuk membuat pesta di rumah mereka. Krist mengundang banyak teman kuliah dan sekolahnya dulu.

Taman belakang di sulap menjadi tempat yang sangat indah, harusnya hari ini juga menjadi hari ulang tahun singto, namun singto harus bekerja melayani tamu undangan krist.

Singto menyaksikan dari kejauhan bagaimana krist terlihat tampak sangat bahagia berada di tengah-tengah temannya, singto melihat tangan krist terus melingkar di pinggang seorang wanita cantik dan seksi, jujur hati singto terasa hancur saat melihat itu, dia benar-benar cemburu saat melihat tangan krist merangkul pinggang lain selain pinggangnya.

"Sing, ayo ke sana" ucap anna membuat singto tersadar dari lamunannya.

"T-tapi nyonya..."

"Bukankah hari ini hari ulang tahun mu juga? Kamu tak perlu bekerja, sudah banyak maid yang bekerja, ayo nikmati pestanya" ucap anna.

Singto mengangguk senang, ia berjalan mendekati krist dan teman-temannya.

"Mama kenapa mengajak anak pembantu ke sini!?" Ucap krist marah.

"Krist, jangan seperti itu! Kalian bahkan lahir di waktu yang sama dan tumbuh besar bersama!" Ucap anna.

"Tapi aku dan dia beda derajat, aku anak majikan sedangkan dia ANAK PEMBANTU!" Ucap krist yang di sambut gelak tawa oleh teman-teman krist.

"Nyonya, sebaiknya aku kembali ke dapur" ucap singto.

Tanpa menunggu jawaban dari anna singto langsung pergi dari sana.

Tidak, singto tak malu, hanya saja dia cukup tahu diri untuk tak hadir di tengah-tengah orang kaya.

Singto membantu maid di dapur menyiapkan minuman dan makanan, tanpa sengaja tatapan singto terarah ke arah krist yang tengah berjalan membuat singto langsung menghampiri krist.

"Selamat ulang tahun, tuan muda" ucap singto seolah tadi tak pernah terjadi apapun.

"Hmm" ucap krist singkat.

"Ini hadiah untuk tuan muda" ucap singto sembari memperlihatkan sebuah jam tangan yang memang sudah di belinya jauh-jauh hari untuk hadiah ulang tahun krist.

"Aku tak menerima barang murahan" ucap krist.

"Aku mengumpulkan gaji ku selama 4 bulan untuk membeli ini, lihat ini jam tangan bermerk" ucap singto memaksa agar krist menerima itu.

Krist terpaksa mengambil jam tangan tersebut kemudian pergi dari sana membuat singto tersenyum senang karna hadiah darinya di terima oleh krist.

"Selamat ulang tahun, sing. Ini hadiah untuk mu" ucap anna, setelah krist pergi.

"N-nyonya..."

"Terima ini" ucap anna.

Singto menerima kotak hadiah dari anna dan mengucapkan terima kasih, setelah itu anna pergi dari sana. Singto memang selalu mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari anna dan selalu mendapatkan hadiah, mamanya bahkan tak pernah melakukan itu.

***
Menit demi menit berlalu, pesta masih berlangsung, banyak maid sudah pergi beristirahat karna sekarang krist dan teman-temannya tak membutuhkan bantuan maid lagi.

Sedangkan singto masih betah berada di dapur, dia duduk di sana seolah sedang menunggu sesuatu.

Ya, singto menunggu krist karna singto tahu krist akan mencarinya nanti. Setiap krist membuat pesta ulang tahun, setelahnya krist akan mencari singto membawa singto ke kamarnya untuk melakukan pergulatan panas.

Bahkan kali pertama mereka melakukan seks saat ulang tahun mereka yang ke-19 tahun dan setelah itu krist sering melakukannya, apa lagi saat hari ulang tahunnya.

Singto sudah memantapkan hatinya jika dia akan mengatakan perasaannya pada krist malam ini, singto sudah sangat siap dengan apapun jawaban krist.

Singto melihat jam yang ternyata sudah jam 12 malam, namun krist tak menemuinya, apa krist sudah tak membutuhkannya lagi? Singto beranjak dari duduknya hendak kembali ke kamarnya, namun di pertengahan jalan ia di kejutkan dengan pemandangan yang sangat menyakitkan, singto melihat krist tengah mencumbu seorang wanita di sana.

"Tuan muda..." Lirih singto, membuat krist menghentikan kegiatannya.

Air mata menetes membasahi pipi singto, rasanya benar-benar sakit saat melihat orang yang sangat di cintainya mencumbu tubuh orang lain.

"Apa yang kamu lakukan di sini! Pergi!!" Ucap krist.

Singto berjalan menghampiri mereka berdua dan menarik wanita yang berada di pelukan krist kemudian mendorongnya hingga terjatuh ke lantai, membuat krist terkejut melihatnya.

Krist hendak membantu kekasihnya berdiri namun singto menahan tangan krist.

"Krist, aku mencintai mu. Tolong jangan lakukan ini, apa aku kurang untuk mu? Aku bahkan tak pernah menolak jika kamu menginginkan ku" ucap singto.

Krist kembali di buat terkejut oleh pengakuan singto.

"Berani sekali kamu mengucapkan itu!! Ingat aku majikan mu dan kamu hanya pembantu di rumah ini!! Aku bermain dengan tubuh mu bukan karna aku mencintai mu, apa aku salah jika bermain dengan JALANG PRIBADI KU SENDIRI!!" Ucap krist.

"Ikut aku!!" Ucap krist sembari menarik tangan singto.

"Ikut aku, sayang" ucap krist pada kekasihnya.

Krist menarik tangan singto membawanya ke kamarnya, kemudian mengurung singto di kamar mandi.

Krist melanjutkan kegiatannya mencumbu tubuh sang kekasih hingga membuat singto mendengar desahan kekasih krist.

Singto menutup telinganya, dia merasa sangat sakit saat mendengar erangan pria yang di cintainya menyatu dengan desahan wanita lain, singto duduk di lantai sembari menangis histeris dan menutup telinganya agar tak mendengar itu.

Krist sangat jahat, krist benar-benar keterlaluan, singto memegang dadanya yang terasa sesak akibat menangis, pandangan matanya mulai buram seperkian detik kemudian singto pingsan di lantai kamar mandi.

Mungkin itu lebih baik dari pada harus mendengar aktifitas pria yang di cintainya dengan wanita lain.





















Tbc.

Love Hurts ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang