why,9

157 21 0
                                    

"Maaf anda mengalami kanker Nasofaring"

Bachira kaget mendengar itu.

"Kanker nasofaring?"

Karsinoma atau kanker nasofaring adalah kondisi medis berupa munculnya pertumbuhan sel secara tidak normal, cepat, dan ganas di area sekitar belakang hidung dan bagian atas tenggorokan. Penyakit kanker nasofaring dapat dialami oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Jika tidak di tangani secara medis ini dapat berdampak fatal bagi kesehatan anda"

Bachira mengangguk paham lalu dia mengucapkan selamat tinggal kepada dokter dan pergi meninggalkan rumah sakit.

Dia bingung harus berbuat apa sekarang, dia tidak memiliki biaya atau uang untuk membayar rumah sakit.

Namun Bachira tidak akan pantang menyerah dia akan mencari informasi tentang penyakitnya dia akan mencari jalan keluar untuk ini.

Dia akan melakukan apapun untuk menemukan obat untuk penyakitnya, dia tidak peduli apapun rintangannya.

Dia harus menemukan jalan keluar untuk penyakitnya, dia tidak ingin semuanya berkahir di tangan penyakitnya sendiri.

Dia memiliki cita cita dan berjanji kepada seorang yaitu temannya untuk tetap hidup dan menjadi seorang atlet sepakbola.

Namun apakah dia sanggup?, penyakit kanker ini sangat langka.





















Di sisi lain Rin sedang merenung, dia tidak tau harus berbuat apa dia hanya bisa berdoa untuk temannya.

Rin, tidak bisa tidur dia di hantui oleh pikirannya sendiri, Rin tidak bisa tidur nyenyak dia selalu memikirkan kondisi Bachira saat ini.

Entah kenapa perasaan aneh muncul di hatinya, sepertinya dia menyimpan rasa pada maniak klepon itu, namun itu seperti tidak mungkin.

Entah mengapa Rin menjadi sangat protektif kepada Bachira, namun dia segera menghilang pemikiran itu.

Dia masih normal, dia masih ingin mencintai wanita.

"ugh, aku tidak perlu memikirkan hal bodoh seperti itu"

"tapi kenapa?,aku susah sekali untuk tidur sekarang"

Rin menatap langit-langit kamar sambil merenung, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam namun rin tidak bisa tidur.

"apa mungkin?"

"tidak, aku tidak mungkin mencintainya"

Namun rin masih khawatir, apakah kanker itu bisa di sembuhkan?, dia berharap Bachira tidak mengidap kanker ganas.

Dia ingin tetap melihat rumahnya, entah kenapa Rin menganggap jika Bachira adalah rumahnya untuk singgah dan melepas kesedihannya.

Rin tau rumah tidak harus selalu berbentuk bangunan, namun sekarang dia memiliki rumah kedua untuk dia singgah dan bercerita.

Entah kenapa Rin sangat nyaman berada di dekatnya.












Bachira POV

Bachira sedang belajar di kamarnya, karena dia sudah meminta izin kepada wali kelasnya untuk tidak menghadiri kelas selama beberapa hari.

Bachira fokus membaca informasi informasi tentang penyakitnya di laptopnya.

Dia sudah mencatat nama tumbuhan herbal yang hanya bisa meringankan tidak menyembuhkan namun itu bukan masalah untuk Bachira.

Bachira duduk di kursi sambil menulis informasi informasi itu.

"huh, kepalaku sangat pusing"

Pada akhirnya Bachira tertidur di mejanya dia lelah, Bachira tertidur di mejanya dengan keadaan sambil memegang pensil untuk menulis.

Datang Lalu Pergi ( Rinbachi End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang