BERKENALAN

4.5K 36 0
                                    

Perkenalkan, nama ku Niko, 20 tahun. Sekarang sedang menempuh studi di Australia. Aku bersama keluarga harus berpindah ke negara ini karena pekerjaan ayah ku. Kami pindah sejak aku masuk SMP. Perpindahan kami ke Australia membuat kehidupan ku jauh berbeda dan cara pandang yang berbeda pula.
Jujur saja, aku bisa bilang sekarang kalau aku Gay. Hal itu sudah kusadari sejak aku SD seperti nya mulai dari ketertarikan ku dengan salah seorang ayah dari teman ku, Denis. Om Edo namanya. Aku berteman dekat dengan Denis sejak kami TK di tempat yang sama. Rumah nya juga tidak terlalu jauh dengan ku. Itu sebab nya aku sering menghabiskan waktu bermain dengan Denis hampir setiap hari ketika Ayah ku bekerja juga ibu ku yang selalu penuh dengan shift kerja nya karena salah satu tenaga kesehatan.
Aku dan Denis sering diajak Om Edo bermain saat kami bersama. Kadang kami jalan ke taman komplek untuk bermain bola atau layangan, kadang diajak mancing di salah satu kolam pancing langganan Om Edo, atau juga berenang bersama. Berkat om edo juga aku tidak perlu les berenang karena keterampilan ku sudah muncul akibat ajaran beliau.
Ketertarikan ku dengan Om Edo mulai kurasakan sejak kami cukup rutin berenang bersama. Aku dan Denis yang masih berusia anak SD, selalu didampingi oleh Om Edo. Apa yang dipakai Om edo saat berenang selalu menarik perhatian ku meskipun mungkin dulu aku hanya mengerti hanya sebatas kagum saja. Kadang Om edo menggunakan celana boxer pantai ketika berenang, kadang juga menggunakan boxer speedo agar lebih mudah untuk bermanuver di air, bahkan pernah juga hanya menggunakan speedo brief alias celana renang yang sama saja seperti celana dalam. Badan Om Edo sangat bagus dengan balutan otot nya juga bulu bulu dada dan kaki nya.
Melihat nya menggunakan pakaian renang seperti itu dan berenang bolak-balik bisa membuat ku tidak bosan memandangi tubuh Om Edo. Menurut ku sangat maskulin tampilan Om Edo di banding dengan pria dewasa yang kulihat saat itu. Bahkan, tidak jarang juga kami mengganti pakaian diruangan yang sama.

Ketertarikan ku dengan Om Edo terus berlanjut, bahkan kadang aku niat main kerumah Denis hanya untuk bisa melihat Om Edo saja. Denis dan Papa nya hanya tinggal berdua. Ibu nya setahu ku sudah meninggalkan mereka sejak dia TK, dan Om Edo tetap sendiri setelah itu. Dia menggantikan figur ibu sehingga semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Om Edo.
Setahu ku om edo punya beberapa usaha dan sudah dikelola oleh karyawan nya sehingga dia bisa menghabiskan waktu untuk merawat anak nya, Denis, yang juga teman ku.

Buku 13 - OM EDO IDOLAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang