2. Daddy's pet got into me

244 4 0
                                    

Revisi 17/2


Malam ini, saat Ao sedang terbaring di tempat tidur, ponselnya tiba-tiba berdering. Ia mengambilnya dengan malas, tidak berharap ada yang penting pada jam-jam larut seperti ini. Namun, suara temannya, Rika, terdengar gelisah di seberang telepon.

"Ao, aku butuh bantuanmu. Ada keadaan darurat di tempat kerjaku, dan aku tidak bisa masuk shift malam. Mau menggantikanku untuk satu malam ini?" desis Rika dengan suara terdengar putus asa.

Ao merasa terkejut mendengar permintaan Rika. Ia tidak pernah membayangkan akan mendapatkan tawaran untuk bekerja di malam hari, apalagi di supermarket. Tetapi pikirannya yang penuh dengan kekhawatiran akan keuangan dan kebutuhan adiknya membuatnya berpikir dua kali.

"Baiklah, aku akan melakukannya, tapi aku minta dua kali ya?" jawab Ao dengan yakin.

"Jangan khawatir, malam ini aku akan mendapat uang lebih banyak dari gajiku sebulan."

"Setuju!".

Rika terdengar lega di seberang telepon. Ia memberikan instruksi detail tentang tempat kerjanya dan jam kerjanya. Ao mencatat semuanya dengan hati-hati, meskipun ia merasa tidak yakin dengan keputusannya. Tapi dia sangat membutuh uang cepat kali ini.

Setelah menutup telepon, Ao menatap langit-langit kamarnya dengan rasa campur aduk. Perasaannnya sedikit lega.

Ao bangkit dari tempat tidurnya dan mempersiapkan diri untuk pergi ke supermarket. Ia mengenakan pakaian yang rapi dan membawa jaket tebal.

Nora duduk disofa menonton tv memperhatikan kepergian Ao. "Mau kemana?"

Ao berbalik dengan raut wajah angkuhnya. "Membeli kebutuhan bayi!" jawabnya dengan nada skeptis. Nora merasa tidak peduli dan melanjutkan menonton tv, apa mungkin ayahnya memiliki bayi dari wanita lain lagi, ya?

Pintunya menutup dengan keras.

Jarak dari unitnya ke supermarket hanya 10 menit, dan tidak masalah jika harus jalan kaki. Saat Ao tiba di supermarket, ia disambut oleh manajer toko yang memberikan petunjuk dan menjelaskan tanggung jawabnya. Ao mengamati sekeliling, melihat pegawai lain yang sibuk dengan tugas masing-masing. Ia merasa sedikit canggung dan tidak nyaman dengan lingkungan yang baru baginya.

Shift malam dimulai, dan Ao segera terlibat dalam pekerjaannya. Ia membantu mengatur rak-rak produk, memindahkan barang-barang, dan melayani pelanggan yang masih berbelanja di tengah malam. Pikirannya tentang keuangan dan seragam adiknya sejenak terahlihkan.

Saat Ao sedang melayani pembeli di kasir, ia merasakan perubahan suasana yang mendadak. Sebuah aura kegelapan mengelilingi mereka, mengirimkan rasa takut yang melintas. Ketika kepalanya mendongak, pembeli itu memiliki wajah yang gelap dan mata itu terasa akan mengulitinya.

Meski begitu, ada keanehan yang terasa dalam situasi ini. Seolah-olah ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang ingin Ao ingat tapi tidak bisa.

Pembeli itu tersenyum, tetapi sesuatu tentang senyuman itu menimbulkan rasa takut dalam diri Ao.

Sembari merasakan tubuhnya gemetar, Ia melanjutkan tugasnya. Lalu membiarkan pembeli itu menghilang dibalik kegelapan.

***

Ao pulang kerja dari shift malam itu sekitar jam 8 pagi. Tubuhnya terasa lelah dan matahari pagi yang terang membuatnya ingin segera rebahan di tempat tidur. Namun, ketika dia masuk ke dapur, dia mendapati Nora sedang menghangatkan masakan yang telah dimasak tadi malam.

"Aku pulang." ucap Ao memasuki ruangan.

"Selamat datang, Ao. Bagaimana kerjamu malam tadi?" tanya Nora dengan senyuman cerah.

Good Boy Gone BadWhere stories live. Discover now