6 - Kenapa?

69 8 0
                                    

Di kediaman Tianrun
Kini Keluarga sedang sarapan bersama tentunya ada Zuohang di samping Tianrun beserta Ibu mereka, pembahasan hanya tentang Pelajaran dan harus menjadi anak yang baik, juga Ibu memperingati mereka berdua untuk akur dan jangan membuat citra keluarga jelek karena waktu itu mereka di hukum di lapangan sudah terdengar oleh Ibu mereka.

Setelahnya mereka berangkat secara terpisah dengan Zuohang yang mengendarai motor keren dan Tianrun yang mengendarai Sendiri Mobil Hitamnya, Zuohang sudah melaju pergi lebih dulu.

***
"Apa? Bannya Bocor pak? Haduh saya bisa telat" ucap perempuan tak lain adalah Mey yang kini terhenti perjalanannya karena ban Bocor, tidak jauh dari sekolah hanya melewati satu pertigaan lagi kalau harus menunggu membuang waktu dengan pak sopir yang menelpon bengkel langganan untuk datang.

"Yaudah pak, saya pergi sendiri aja" ucap Mey udah turun dari mobil.

"Duh Non maaf ya jadi seperti ini" resah pak sopir.

"Udah pak gapapa saya bisa lari ada 15 menit lagi keburu, yasudah pak saya berangkat dulu!" Ucap Mey kini melangkah Lari di pejalan kaki.

"Non Jangan terlalu kecapean-!" Ucap si sopir khawatir.

Belum lama sekolah jangan sampai di hukum sama ketua OSIS Zhixin lagi bisa bisa akan di suruh marathon berkali lipat.

Fokus dengan berlari kini seseorang  melihat kearah Mey yang tergesa gesa orang tersebut mengendarai motornya dan mulai menepi sambil mengikuti percepatan lari mei sambil mengklakson, tentunya Mey Menengok ke orang tersebut.

Orang tersebut tak lain adalah Zuohang kini membuka kaca Helmnya.
"Mey?, olahraga ya? Calon istri jangan lari nanti Keguguran, kalau pingsan gimana?" ucap Zuohang meledek.

"Apaansi! Itu salah paham! Pergi sana!" ucap Mey melangkah lebih cepat tapi tetap terkejar oleh motor Zuohang untuk beriringan.

Kini Zuohang memberhentikan Motornya menyuruh Mey untuk naik.
"Cepat naik, kasian gue liat nya" ucap Zuohang.

"Gausah" ucap mey tetap berlari kini berhenti untuk menarik napas, bahkan kringat di dahinya kini terlihat.

"Tuhkan cape, naik buru!" tawar hang kini meraih lengan kiri Mey karena Zuohang tidak bersabar dengan cewek yang keras kepala.

"TIN!"

Klakson mobil bunyi terlihat kini Kaca Hitam dari mobil terbuka yaitu Tianrun.
"Mey, masuk mobil sekarang!" Ucap Tianrun ketus.

Tentunya Mey Langsung melepas paksa lengan Zuohang dan beralih masuk kedalam mobil Tianrun dengan senang hati.

"Jangan gangguin Pelayan gue" ucap Tianrun ke Zuohang lalu kini menjalan kan Mobilnya kembali, tentunya Zuohang melihat heran dan tertawa remeh.

Kini didalam mobil tentunya Mey curi curi Padang Tianrun yang menatap serius jalanan, dan merasakan apa yang di rasakan Herlena saat di dalam Mobil bersama Tianrun, begitu mendebarkan ternyata menurut Mey.

Terlalu hening didalam mobil dan kini Mey memberanikan diri untuk berbicara.
"Hm.. terimakasih kak Tianrun" ucap Mey dengan hati hati melirik dari samping.

"Hm terpaksa" jawab Singkat Tianrun.
Tak lama beberapa menit kemudian Tianrun memberhentikan mobil tak jauh dari Gerbang sekolah.

"Turun disini" ucap Tianrun.

Mey yang mengerti karena Tianrun pasti tidak mau orang lain melihat mereka berdua bersama yang akan terlihat seperti mengklaim bahwa mereka pasangan

"Oh?! Ok ok" ucap Mey kini Segera turun.

"Jam istirahat, bawain gue Onigiri, jus Alpukat dan Chiki jagung" ucap Tianrun malas menatap Mey lalu melaju cepat kedalam sekolah untuk memarkirkan Mobilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSIS NYEBELINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang