Kecelakaan maut yang membuat zena hilang itu sudah tak pernah dibahas lagi.
Orang tua zena sudah ikhlas. Mereka sudah menganggap kejadian itu tak pernah terjadi.
Walaupun setiap harinya atau setiap tanggal 13 juni mereka semua pergi ke tempat kejadian kecelakaan dan melakukan tabur bunga.
Berbeda dengan kedua orang tua zena. Bryan suami zena selalu terus meratapi kepergian zena dan anaknya yang ia bunuh secara tragis.
Mertua zena pun sibuk mondar-mandir ke kantor polisi menanyai kabar tentang keberadaan mayat zena.
Mungkin saat ini mayatnya sudah menjadi tulang belulang.
Walaupun begitu keluarga bryan dan zena masih berharap mayatnya dapat ditemukan untuk dikubur dengan nyaman.
Namun sampai saat ini belum diketahui dimanakah mayat zena.
Jika masuk kejurang pastinya tim sar sudah lama menemukannya.
Di jurang itu juga tidak ada sungai.Lalu kemanakah mayat zena?
Ini masih menjadi teka -teki.---------------------------
Sampai saat ini dan sampai detik ini bryan masih trauma atas kepergian kedua wanita yang ia sayangi.Ia tidur dikamar anaknya. Ia tak mau makan, bahkan keluar kamarpun tidak.
Mamanya menginap dirumahnya karena keadaannya yang semakin memburuk.
Ia terus menerus memeluk foto keluarga kecilnya.
Ia sangat tertekan. Sangat sangat tertekan.
Aaaaaa.....
Terdengar suara jeritan seorang wanita. Dan sepertinya itu mama. Itu suara mamanya bryan .
"Mama.."
"Bryan tolong mama nak."
"Tunggu ma aku akan datang"
"Mama. Mama kenapa? ""T..a..tadi ada seorang wanita berdiri disana."
Mamanya menunjuk kearah jendela dapur.
"Disana tidak ada orang sama sekali ma."
"Ta..ta. pi tadi ada"
"Oke bryan cek dulu ya ma. Mama tenang oke."
Bryan berlari menuju jendela.
Jendelanya terbuka? Sejak kapan? Padahal saat aku kemari tadi kulihat jendela itu tertutup.
Aku tidak mengarang. Aku berani sumpah. Jendela itu tidak ada gordennya makanya aku tau.
Aku memberanikan diri berjalan lebih dekat dengan jendela itu.
Kulangkahkan kakiku dan brak.
Jendela tertutup.
Dalam keadaan seperti ini aku masih mencoba menenangkan diri. Itu hanya tiupan angin yang sangat kencang.
Tapi kenapa pohon pohon diluar rumah tidak bergerak? Seakan tak ada angin sama sekali ?
Lalu aku mengunci jendela itu.
Aku kembali ke mamaku.
"Sudah mama tenang aja. Gak akan ada apa apa. Mungkin itu halusinasi mama aja. Mending sekarang mama istirahat."
Mama hanya mengangguk lalu kuantar mama ke kamarnya.
Mama terlihat masih syok dengan kejadian tadi. Tangan dan kakinya dingin.
Aku sangat mengantuk. Aku ingin segera tertidur pulas.
Tapi sebelumnya aku harus mengecek seluruh ruangan di rumahku.
Mengecek pintu depan. Pintu samping.
Lalu jendela depan. Kamar ku. Kamar anakku. Kamar mandi utama. Garasi.
Dan yang terakhir yaitu dapur.
Glek..
Aku menelan ludah. bulu kudukku berdiri, seluruh badanku dingin dan aku sekarang merasa seperti mati rasa.
Tenang bodoh kau hanya akan mematikan lampu saja. Tenang jangan takut. Jangan menjadi pecundang.
Dewa batinku mengoceh.
Kuberjalan sambil membusungkan dada. Seperti tak merasa takut sama sekali.
Tapi, saat aku hampir mendekati saklar tiba-tiba..
Ngikk.. jebrek..
Jendela bodoh itu terbuka kembali.
Siapa sih yang iseng tengah malem gini ?
Hihihihihihi hahahahahah
Wth itu suara siapa lagi?
Ketawa tengah malem gini. Gatakut apa?
Oke aku akan berjalan selangkah lebih dekat.
Drapp.. drapp.. drapp..
Oke aku sudah di depan jendela bodoh ini.
Kulihat kearah luar. Diluar sepi. Tak ada orang sama sekali.
Lalu tadi siapa yang tertawa?
Apakah hantu?
Ah aku tidak peduli itu hantu atau manusia.
Aku langsung mengunci jendela itu.
Lalu aku berlari. Namun seseorang menahanku.
Aku tak berani menoleh kebelakang.
Siapakah dia?
--------------------------
Maaf ya lama apdet. Aku fokus ukk. Terus sekarang aku lagi fokus osis cup.
Doain aku sama temen temen aku ya supaya menang.Sekali lagi aku minta maaf yang sebesar besarnya karena aku lama apdet.
Makasih buat vomentnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, I'm still alive ! [COMPLETE]
Horreur"tidak mungkin, ini tidak mungkin. aku masih bisa merasakan kasih sayang dari semua keluargaku.tolong jangan bercanda. hey, aku masih hidup."