Berpasangan di taman kota 4

57 25 4
                                    

Sementara itu di rumahnya, Charles dan Christina bercinta. "Astaga, Charles Roosevelt. Penampilanmu menarik sekali" kata Christina sambil memeluk. "Tidak, Christina Goldman. Wajahku sudah terlihat tua" kata Charles sambil memeluk erat. "Benar, Charles Roosevelt. Tetapi, kau masih terlihat tampan rupawan" kata Christina. "Tidak, Christina Goldman. Wajahku sudah terlihat tua" kata Charles sambil tertawa pelan. Seketika itu juga, mereka berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di kamarnya, Daniel dan Victoria bercinta. "Astaga, Daniel Roosevelt. Penampilanmu menarik sekali" kata Victoria sambil memeluk. "Tidak mungkin, Victoria Turner. Wajahku sudah terlihat tua" kata Daniel sambil memeluk erat. "Benar sekali, Daniel Roosevelt. Tetapi, kau masih terlihat tampan rupawan" kata Victoria. "Tidak, Victoria Turner sayang. Wajahku sudah terlihat tua" kata Daniel sambil tertawa pelan. Seketika itu juga, mereka berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di kamarnya, Derek dan Windy bercinta. "Astaga, Derek Roosevelt. Penampilanmu menarik sekali" kata Windy sambil memeluk. "Tidak mungkin, Windy Spencer. Wajahku sudah terlihat tua" kata Derek sambil memeluk erat. "Benar sekali, Derek Roosevelt. Tetapi, kau masih terlihat tampan rupawan" kata Windy. "Tidak, Windy Spencer sayang. Wajahku sudah terlihat tua" kata Derek sambil tertawa pelan. Seketika itu juga, mereka berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio dan William bercinta. "Astaga, daddy Dimitrio sayang. Penampilanmu menarik" kata William sambil memeluk erat. "Mustahil, William Simanjuntak. Wajahku sudah terlihat tua" kata Dimitrio sambil memeluk erat. "Benar, daddy Dimitrio sayang. Tetapi, kau masih terlihat tampan rupawan" kata Windy. "Tidak, William Simanjuntak. Wajahku sudah terlihat tua" kata Dimitrio sambil tertawa pelan. Seketika itu juga, mereka berciuman bibir dengan mesra.

Sementara itu di rumahnya, Charles dan Christina berduaan. "Astaga, Christina tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Charles sambil tersenyum. "Baiklah, Charles sayang. Wajahmu seperti Chuck Norris" kata Christina sambil memuji. "Baiklah, Christina sayang. Wajahmu cantik seperti Meryl Streep" kata Charles jujur. "Baiklah, Charles sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Christina. "Baiklah, Christina Goldman. Perintahmu adalah tugasku" kata Charles sambil memeluk. "Baiklah, Charles Roosevelt. Rasanya aku rindu seperti ini" kata Christina tersenyum. "Baiklah, Christina Goldman. Berikan aku sebuah ciuman" kata Charles sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebelah kamar, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Victoria tersayang. Tolong gosok punggungku" kata Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, Daniel sayang. Wajahmu seperti Henry Cavill" kata Victoria sambil memuji. "Baiklah, Victoria sayang. Wajahmu cantik seperti Freya Allan" kata Daniel jujur. "Baiklah, Daniel sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Victoria. "Baiklah, Victoria Turner. Perintahmu adalah tugasku" kata Daniel sambil memeluk. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Rasanya aku rindu seperti ini" kata Victoria tersenyum. "Baiklah, Victoria Turner. Berikan aku sebuah ciuman" kata Daniel sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di sebuah kamar, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Windy sayang. Tolonglah gosok punggungku" kata Derek sambil tersenyum. "Baiklah, Derek sayang. Wajahmu seperti Henry Cavill" kata Windy sambil memuji. "Baiklah, Windy sayang. Wajahmu cantik seperti Jadin Gould" kata Derek jujur. "Baiklah, Derek sayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata Windy. "Baiklah, Windy Spencer. Perintahmu adalah tugasku" kata Derek sambil memeluk. "Baiklah, Derek Roosevelt. Rasanya aku rindu seperti ini" kata Windy sambil tersenyum. "Baiklah, Windy Spencer. Berikan aku sebuah ciuman" kata Derek sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu di rumahnya, Derek dan William berduaan. "Baiklah, William Simanjuntak. Tolonglah gosok punggungku" kata Dimitrio sambil tersenyum. "Baiklah, daddy tersayang. Wajahmu seperti Arnold Schwarzenegger" kata William. "Baiklah, William Simanjuntak. Kau baik seperti papamu" kata Dimitrio sambil tersenyum. "Baiklah, daddy tersayang. Sekarang berbalik menghadap kepada diriku" kata William. "Baiklah, William Simanjuntak. Perintahmu adalah tugasku" kata Derek sambil memeluk. "Baiklah, daddy Dimitrio. Rasanya aku rindu seperti ini" kata William tersenyum. "Baiklah, William Simanjuntak. Berikan aku sebuah ciuman" kata Dimitrio sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka bermesraan-mesraan.

Sementara itu rumahnya, Charles dan Christina berduaan. "Astaga, Christina Goldman. Hatiku senang sekali" kata Charles sambil tersenyum. "Benar sekali, Charles Roosevelt. Aku merasa hal serupa" kata Christina sambil tersenyum. "Baiklah, Christina Goldman. Sekarang saatnya tidur" kata Charles sambil melepas jubah. "Baiklah, Charles Roosevelt. Sekarang saatnya kita tidur" kata Christina sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di sebelah kamar, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Victoria tersayang. Hatiku senang sekali" kata Daniel sambil tersenyum lebar. "Benar sekali, Daniel Roosevelt. Aku merasa hal serupa" kata Victoria sambil tersenyum. "Baiklah, Victoria Turner. Sekarang saatnya tidur" kata Daniel sambil melepas jubah. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Sekarang saatnya kita tidur" kata Victoria sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu di sebuah kamar, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Windy Spencer sayang. Hatiku senang sekali" kata Derek sambil tersenyum dengan lebar. "Benar sekali, Derek Roosevelt. Aku merasa hal serupa" kata Windy sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Windy Spencer. Sekarang saatnya tidur" kata Derek sambil melepas jubah. "Baiklah, Derek Roosevelt. Sekarang saatnya kita tidur" kata Windy sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

Sementara itu rumahnya, Dimitrio dan William berduaan. "Astaga, William Simanjuntak. Hatiku senang sekali" kata Dimitrio sambil tersenyum dengan yang selebar-lebarnya. "Benar sekali, daddy Dimitrio. Aku merasa hal serupa" kata William sambil tersenyum lebar. "Baiklah, William Simanjuntak. Sekarang saatnya tidur" kata Dimitrio sambil melepas jubah. "Baiklah, Dimitrio Santacruz. Sekarang saatnya kita tidur" kata William sambil melepas jubah. Seketika itu juga, mereka berdua tertidur dengan pulasnya.

The Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang