Bermimpi 2

42 25 10
                                    

Sementara itu di rumahnya, Charles sedang terbelalak kaget. "Astaga, Charles Roosevelt. Kenapa kau berteriak?" tanya Christina sambil memeluk. "Astaga, Christina Goldman. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Charles sambil melotot. "Baiklah, Charles Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Christina sambil memeluk. "Astaga, Christina Goldman. Liburan kita hancur" jawab Charles sambil berbaring. "Baiklah, Charles Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Christina sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di sebelah kamar, Daniel sedang terbelalak kaget. "Astaga, Daniel Roosevelt. Kenapa kau berteriak?" tanya Victoria sambil memeluk. "Astaga, Victoria Turner sayang. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Daniel sambil melotot. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Victoria sambil memeluk. "Astaga, Victoria Turner sayang. Liburan kita hancur" jawab Daniel sambil berbaring. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Victoria sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di sebuah kamar, Derek sedang terbelalak kaget. "Astaga, Derek Roosevelt sayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Windy sambil memeluk mesra. "Astaga, Windy Spencer sayang. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Derek sambil melotot. "Baiklah, Derek Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Windy sambil memeluk erat. "Astaga, Windy Spencer sayang. Liburan kita hancur" jawab Derek sambil berbaring. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Windy sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio sedang terbelalak kaget. "Astaga, daddy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya William sambil memeluk mesra. "Astaga, William Simanjuntak. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Dimitrio sambil melotot. "Baiklah, daddy Dimitrio. Apakah yang terjadi?" tanya William sambil memeluk erat. "Astaga, William Simanjuntak. Liburan kita hancur" jawab Dimitrio sambil berbaring. "Baiklah, daddy Dimitrio. Semuanya hanya mimpi" kata William sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumahnya, Charles sedang terbelalak kaget. "Astaga, Charles Roosevelt. Kenapa kau berteriak?" tanya Christina sambil memeluk. "Astaga, Christina Goldman. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Charles sambil melotot. "Baiklah, Charles Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Christina sambil memeluk. "Astaga, Christina Goldman. Liburan kita hancur" jawab Charles sambil berbaring. "Baiklah, Charles Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Christina sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di sebelah kamar, Daniel sedang terbelalak kaget. "Astaga, Daniel Roosevelt. Kenapa kau berteriak?" tanya Victoria sambil memeluk. "Astaga, Victoria Turner sayang. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Daniel sambil melotot. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Victoria sambil memeluk. "Astaga, Victoria Turner sayang. Liburan kita hancur" jawab Daniel sambil berbaring. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Victoria sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di sebuah kamar, Derek sedang terbelalak kaget. "Astaga, Derek Roosevelt sayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Windy sambil memeluk mesra. "Astaga, Windy Spencer sayang. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Derek sambil melotot. "Baiklah, Derek Roosevelt. Apakah yang terjadi?" tanya Windy sambil memeluk erat. "Astaga, Windy Spencer sayang. Liburan kita hancur" jawab Derek sambil berbaring. "Baiklah, Daniel Roosevelt. Semuanya hanya mimpi" kata Windy sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumahnya, Dimitrio sedang terbelalak kaget. "Astaga, daddy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya William sambil memeluk mesra. "Astaga, William Simanjuntak. Mimpi buruk tentang liburan" jawab Dimitrio sambil melotot. "Baiklah, daddy Dimitrio. Apakah yang terjadi?" tanya William sambil memeluk erat. "Astaga, William Simanjuntak. Liburan kita hancur" jawab Dimitrio sambil berbaring. "Baiklah, daddy Dimitrio. Semuanya hanya mimpi" kata William sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka tidur.

The Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang