Part 4 - New Level

228 10 0
                                    

POV Mahesa

Di pagi hari ini, terdengar kicauan burung yang mengiringi mulainya hidupku hari ini. Aku check jadwal kelas kuliah dan tidak ada mata kuliah di jadwal, jadi aku bisa menemani Mamahku untuk berbelanja furniture dan perlengkapan warung dan bisa segera grand opening.

Aku berjalan ke dapur untuk meminum segelas air putih dan aku melihat Mamah berjalan ke dapur juga.

Mahesa : "Mah, jadi ke AKEI buat beli peralatan warung dan seisinya?" jam berapa?"

Mamah : "Nanti siang deh. Mamah mau ke depan dulu, ada tukang sayur di depan mau beli bawang"

Mahesa : "Yaudah"

Aku pun membuat roti dan susu sebagai sarapanku hari ini, dan aku langsung mengambil Nintendo Switch untuk melanjutkan progress game ku kemarin malam.

*Timeskip ketika Mahesa dan Nasyidah sudah siap dan ada di dalam mobil*

Mahesa : "Udah siap, Mah? Gak ada yang ketinggalan lagi?"

Mamah : "Udah siap kayaknya"

Mahesa : "Eh, ternyata aku yang belum siap. Nintendo Switch ku belum aku bawa, siapa tau di sana lama waktu Mamah milihnya. Hehe."

Mamah : "Yaudah, cepetan gih"

*Setelah ambil Nintendo Switch

Mahesa : "Udah, Mah. Pake sabuknya"

Mamah : "Oke"

Di perjalanan, aku sempat mengobrol dan bercanda tawa tentang mengingat masa kecil ku yang kata Mamah, dulu aku lucu banget.

Terlalu hanyut dalam obrolan, sampai tak sadar kalau sudah sampai tujuan. Aku pun langsung ke jalan menuju parkir untuk masuk ke dalam gedung parkir.

Dan inilah momen yang paling membosankan bagi para lelaki, menunggu wanita berbelanja. Huft, untung saja aku membawa Nintendo Switch untuk mematikan rasa bosanku saat menunggu. Aku pun mengikuti Mamah dari belakang sambil bermain game.

Sampai tak sadar hari pun mulai sore, mata pun perlahan ingin padam. Rasanya ingin pulang tapi terlihat Mamah sepertinya belum selesai. Aku pun menghampiri Mamah dan ingin bertanya peralatan warung apa lagi yang belum di beli.

Mahesa : "Mah, kurang apalagi peralatan nya?"

Mamah : "Udah nih, baru aja udah selesai. Tinggal meja sama kursi, nanti di anter ke ruko. Kenapa, Nak? Kamu laper?"

Mahesa : "Iya, Mah"

Mamah : "Makan di rumah aja ya, nanti Mamah bikinin nasi goreng"

Mahesa : "Oke"

Kita berdua pun menuju ke gedung parkiran dan aku mendorong troli berisi box perlengkapan warung. Mamah di depan dan Aku di belakang dengan troli yang berat ini. Mungkin di mata orang, kita berdua seperti pasangan suami istri kalau dilihat dari diriku sendiri yang lebih tinggi dari Mamah.

Di jalan menuju gedung parkiran, aku melihat wanita yang menarik bagiku. Wajahnya cantik dengan poni rambut di atas alis dan juga model rambutnya ponytail yang salah satu kelemahanku kepada wanita. Ingin rasanya berkenalan tapi aku sekarang sedang bersama Mamah.

Aku pun langsung membuka bagasi belakang mobil dan mengambil box perlengkapan warung satu per satu karena di salah satu box nya ada barang mudah pecah seperti gelas. Sudah kosong box yang ada di troli dan sudah terpindahkan ke dalam bagasi belakang mobil, lalu aku langsung menutup dan langsung menyalakan mesin mobil dan langsung keluar dari gedung mobil.

*Timeskip ke sudah mengeluarkan box perlengkapan warung di Ruko

Saat sudah aku turunkan semua box ke depan pintu Ruko, aku juga langsung memindahkan box-box ini ke lantai dua agar aman.

Ketika semua box-box sudah dipindahkan ke lantai dua, aku pun ambil istirahat sejenak

Mahesa : "Mah, aku mau beli es warung, Mamah mau titip apa?"

Mamah : "Gak deh"

Mahesa : "Oke"

Aku pun berjalan menuju ke warung di kiri Ruko dan berhenti sejenak saat aku bertemu wanita yang kutemui saat di mall, dia terlihat masuk ke dalam rumah bersama 2 orang wanita yang aku asumsikan kalau mereka berdua itu temannya.

Mahesa : "Oh itu rumahnya, tapi itu rumah siapa ya? lumayan besar juga" ucapku sambil mengangkat kepala ke arah rumah

Aku langsung membeli es teh lalu pulang ke Ruko.

*Di Ruko

Mahesa : "Udah selesai kan, Mah? Ayok pulang, Mah. Punggungku sakit gara-gara bolak-balik naikin box tadi"

Mamah : "Utututu, Makasih ya, Nak udah bantuin Mamah. Sini Mamah cium"

Sejenak aku diam menjadi patung karena di cium sama Mamah lalu aku tersenyum malu. Tapi juga gapapa kalau aku di cium sama Mamah, karena Mamah adalah cinta pertama ku. hehe.

Aku dan Mamah pun langsung pulang menuju rumah. Sesampainya di rumah, Aku dan Mamah pun pergi ke kamar masing-masing untuk mengambil istirahat karena seharian di luar rumah. Sungguh lelah~

Tapi main game satu jam dulu ahh~ hehe.

***

JANGAN LUPA VOTE YA :)

Warunk Boy and Beautiful IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang