1. WELCOME ~

969 73 3
                                    

⚠️ tandai typo ⚠️!

"_Sekolah yang mereka jadikan impian sekarang menjadi akhir hidup mereka_"

"Selamat pagi dunia tipu tipu! " ucap seorang gadis yang baru bangun dari tidurnya, gadis itu terlihat seperti tidak tidur semalaman. Lantaran terlihat sangat jelas kantung matanya.

Hari ini tahun ajaran baru akan dimulai, dimana siswa siswi yang sudah lulus SD, SMP, atau SMA akan memulai lingkungan barunya. TIFFANY NARKEASHA gadis yang berparas cantik. dimana setiap lelaki pun pasti ingin memacari nya, kulitnya putih, bibir nya merah, rambut nya panjang, serta postur tubuhnya yang ideal memb uat ia cocok menggunakan pakaian apapun.

Tifanny akan bersekolah di SMA XSH atau bisa disebut dengan XEACLE HIGH SCHOOL, sekolah yang katanya sekolah terbaik, siapapun siswa yang lulus dari sana pasti akan sukses, semua orang tentu saja ingin masuk ke sekolah XHS. tidak seperti sekolah lainnya sekolah XHS hanya menerima sedikit murid setiap tahun ajaran barunya, sekolah XHS juga sering dibilang memiliki sistem pembelajaran yang berbeda.

Kakak dari tiffany juga bersekolah di XSH dia sudah 2 tahun disana, Tiffany ingin bersekolah yang sama seperti kakanya sejak dulu namun orang tuanya selalu tidak mengijinkannya, orang tuanya menganggap bahwa ia tidak mampu bersekolah di sekolah elite itu, walaupun tiffany selalu peringkat 1 di sekolahnya tapi tetap saja itu tidak akan membuat orang tuanya bangga.

Yellina NARKEASHA kakak Dari tiffany, yellina atau biasa di panggil elin merupakan sosok perempuan yang cukup pintar Dan tak kalah cantik, elin selalu menjadi kebanggaan orang tuanya, lain halnya dengan tifanny, tifanny tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Tiffany tidak pernah benci atau iri dengan kakaknya, tifanny sadar dia tidak akan pernah bisa mengalahkan elin, seberusaha apapun dia agar terlihat sempurna di mata kedua orang tuanya, tapi tetap saja itu tidak akan merubah apapun.

****

"Gak makan dulu? " ujar seorang wanita yang berkisaran umur empat puluh tahun

"Fanny mau langsung berangkat kesekolah aja mah. " tifanny menjawab perkataan wanita yang lebih tua darinya. wanita yang sedang duduk di meja makan itu ialah ibu dari elin bukan tifanny, kehadiran tifanny dikeluaga narkeasha memang tidak di inginkan, ibu kandung dari tiffany ialah selingkuhan ayahnya, ibunya itu meninggal saat melahirkan dirinya.

"Bagus kalau gitu. karna mood saya akan hilang jika makan bersama kamu. " ucap seorang lelaki yang diyakini adalah ayahnya.

"Ayah gak ngomong kayak gitu juga aku udah tau. " jika kalian berpikir tifanny akan sakit hati mendengar ucapan dari sang ayah, kalian salah. tiffany tidak pernah sakit hati dengan pengucapan ayahnya, dirinya sadar bahwa kehadiran ia di keluarga ini hanya tidak lebih dari sekedar beban, dirinya adalah anak haram yang jelas jelas penghancur keluarga orang lain. lantas mengapa ia harus sakit hati? ia sudah terbiasa mendapat perlakuan buruk sejak kecil.

"Yakin banget kamu mau sekolah di XHS? Gak takut di bully? " tanya agra, ayah dari tiffany dan elin

"Ayah gak usah khawatir, fanny bisa jaga diri " ucap tifanny yang sedari tadi masih berdiri melihat kedua orang tua nya makan, tifanny tidak lapar ia hanya ingin sesekali makan bersama kedua orang tuanya, walaupun ia sama sekali tidak ada hubungan darah dengan ibunya tetapi ia sangat menyayangi ibunya itu. Tiffany menyayangi ibunya atau ibu elin, selayaknya ibu kandungnya sendiri. Walaupun Tiffany tahu di pandangan ibunya ia hanyalah sebatas anak perusak rumah tangga orang.

"Ck. Siapa yang khawatir sama kamu? Saya lagi gak mood, mending kamu cepet cepet berangkat, saya muak liat wajah kamu" ujar agra

"Tunggu dulu" Nadia, wanita yang dianggap ibunya kini terlihat tengah mengambilkan sesuatu

Nadia memberikan Tiffany sekotak bekal makan siang, senyum tiffany mengembang, gadis itu senang karena ia pikir mungkin ibunya sudah bisa menerima kehadiran dirinya.

"Bukan buat kamu, buat elin. "

Degg

Senyum yang tadinya mengembang sekarang kembali luntur, apakah dia terlalu percaya diri? Ah sudahlah, sepertinya ia harus berhenti mengharapkan mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya.

Tiffany mengangguk, lalu ia pergi karna hari ini hari pertamanya di XSH ia tidak mau di cap nakal karena datang terlambat. Tiffany tidak terlalu memperdulikan ucapan orang tuanya, baginya sudah bisa hidup di dunia ini saja sudah beruntung.

*****

Tiffany sekarang menginjakan kakinya di sekolah XSH, sekolah yang di inginkan banyak orang, sekolah yang sudah menjadi mimpi nya sejak dulu, gadis itu , ternyata sekolah itu lebih mewah di bantercegangding dugaannya, layaknya sekolah para
bangsawan.

"Hai lo anak baru ya? " ucap seorang gadis yang ber rambut pirang dan lebih tinggi darinya.

"Kenalin gue OSIS disini, nama gue annalee, lo bisa panggil gue anna. Kebetulan bukan cuman lo doang yang lolos, mereka bertiga juga lolos " ucapnya sambil menunjuk ketiga orang yang sedang berbicara, tampaknya di hari pertama masuk sekolah mereka sudah akrab.

"Kalo butuh apa apa panggil gue aja, kebetulan gue juga kelas A, kalo gitu gue pergi dulu " ucapnya lagi sebelum pergi meninggal tiffany

Tiffany hanya mengangguk. Jujur saja ia tidak mengerti, gadis yang bernama anna itu tampak terlihat lebih tua darinya. Tapi apa tadi katanya? Mereka satu kelas? Atau hanya pikiran tiffany saja yang salah?

"Mungkin gue harus bergaul sama mereka ber tiga kali ya? Siapa tau gue dapet informasi tentang sekolah ini. " ucapnya lalu pergi menghampiri ketiga gadis yang diyakini lolos seleksi sama seperti dirinya.

"Haii, kalian lolos seleksi juga? Sama dong kayak gue, bisa kali temenan. Nama gue tiffany narkeasha lo bisa paling gue fanny " ucap tiffany gadis itu mencoba bergaul

"Lo lolos seleksi juga? Gue kira cuman bertiga doang ternyata ada yang lolos lagi. " ucap gadis yang ber name tag 'iliana karliana'

"Loh? Bukannya harusnya banyak ya? Yang lolos seleksi " jawab tiffany

"Jadi lo blm tau? " gadis yang ber name tag 'kalea janeeta' ikut mengangkat suara

"Di sekolah ini semua kelas sama, yang di bedakan hanya peringkat kelasnya. bagi murid yang memiliki nilai 99 akan masuk ke kelas A dan nilai 98 akan masuk ke kelas B seterusnya begitu dan sampai ke kelas paling rendah yaitu kelas G dengan nilai 91 sampai 90. Kalau nilai lo sampe kurang dari segitu lo bakal di tembak mati. Kalau nilai lo udah sempurna lo bakal di nyatakan lulus. Kalo nilai lo ga ada perubahan ya siap siap aja lo bakal di kurung disini selamanya. " kini gadis yang ber name tag karalyn yang berbicara menjelaskan semuanya.

Tiffany dibuat terdiam dengan semua perkataan itu. Kenapa dirinya baru tahu soal semua ini?

"Dan lo tau siswi yang bernama yellina? Dia beberapa hari yang lalu tewas di sekolah ini. Katanya sih bukan di tembak mati. Kabarnya dia bunuh diri. " lanjut karalyn

Degg

Yellina? Yellina narkeasha? Kakak tiri nya?

Tiffany tentu terkejut mendengar ucapan dari gadis yang berdiri di hadapannya itu. Apa ini? Kenapa tidak ada kabar sama sekali kepada pihak keluarga?

"Dan satu lagi. Karna lo udah jadi murid di sini lo harus tutup mulut soal semua kejadian yang udah terjadi di sekolah ini. " lanjutnya lagi

~~~~~
Tbc.

Sebelum nya aku mau bilang ini genre nya thriller yaa. Buat orang yang gak suka thriller silahkan tinggalkan cerita aku

Ini cerita pertama aku jadi tolong support nya.

XHS (XEACLE HIGH SCHOOL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang