Bella berjalan gontai keluar dari daerah kampusnya. Jam perkuliahannya hari ini memang sudah selesai karena hanya 2 mapel saja. Rumahnya tak terlalu jauh dari kampus. Mungkin dengan menaiki kereta listrik khusus dalam kurang lebih setengah jam ia sampai dirumahnya.
Bella berkuliah di Yonsei University yang letaknya di jalan 50 Yonsei-ro seodaemun-gu, Kota Seoul, Korea Selatan.
Berkuliah disalah satu universitas swasta idaman peringkat ke tiga di negara gingseng Korea. Membuatnya tak main main belajar disana.Bella pindah kesini sudah sejak setahun yang lalu dari Indonesia saat ia terpilih menjadi perwakilan tukar pelajar di universitas ini. Mendapat beasiswa sekaligus kesempatan hidup di negara lain menjadi tantangan tersendiri bagi Bella. Yah ada untungnya juga ia berada di negara dimana ia bisa menghirup udara yang sama dengan para bias idol grup kesukaannya. Menyenangkan pikir Bella.
"Hi Bella...!!" Panggil seseorang dari kejauhan, aku menyipitkan sebelah mataku karena jarak posisi orang yang memangil terlalu jauh dari pandangan.
Seorang pria yang kini sedang bersender di depan pintu mobilnya sambil melambaikan tangan kanannya ke arahku.
Sempat tak mengenal wajah yang tertutup kacamata hitamnya. Aku tergelak saat mengenal wajah itu dari dekat sekilas seperti mengenal wajah ini. Iyah Aku mengingatnya, Ryan sahabat SMP ku dahulu. Kami sudah lama lose contacts."Ryan..?" Tanyaku masih bingung melihat ia berbeda sekali sekarang. Entah ada angin apa ia mau menemui ku. Padahal sudah lama kami lose contacts dan bagaimana ia tahu AQ tinggal di negara ini.
"Ya memangnya siapa lagi?, Kau tidak mengenalku Bell?" Tanyanya dengan nada geli
"Sorry kau di Seoul, aku tidak tahu dan sejak kapan kau disini?" Ucapku heran dengan tingkah Ryan
"Mungkin sejak 4 tahun yang lalu, Aku melanjutkan belajarku di Korea hingga kini, Oh Iyah mau kah kau ikut denganku aku ingin bercerita padamu." Ia menarik tanganku dan hendak membuka pintu mobil sportnya. Apa dia kaya?!
"Tunggu dulu, kau mau membawaku ke mana Ryan!" Ucapku menahan pintu mobilnya yang hampir tertutup.
"Sudah, percaya saja padaku, Oke!" Dia tersenyum lembut dan menutup pintu mobilnya lalu berlari memutar berlawanan arah untuk masuk ke pintu kemudinya. Jujur saja aku syok dan curiga dengan ia yang berperilaku aneh seperti ini.
"Kau ini aneh sekali!"
"Aku hanya kangen padamu Bella, kita sudah lama tidak bertemu." Ucapnya polos seraya mengacak rambutku
"Aku bukan anak kecil lagi Ryan. Hentikan tangan mu" aku segera menepis tangannya dan merapikan rambut. Ryan tertawa puas melihat responku. Menjengkelkan sekali.
Ryan menambah kecepatan mobilnya dan sesekali me-rem bila lampu merah atau saat menyalip mobil lainnya.
"Kau kuliah semester berapa?" Tanyanya antusias
"Semester 3, hmm kau sudah bekerja ya Ryan?" Tanyaku balik. Ya pantas saja kan aku bertanya seperti itu dilihat dari penampilannya yang sangat rapi dengan jas yang membalut sempurna tubuhnya menjadikan ia nampak berkharisma.
"Kelihatan jelas ya?"
Aku menganggukkan kepala. "Iyalah aku jadi merasakan kalah telak, kausudah bekerja sedang aku masih berkutat dengan soal-soal"
"Hahaha" Ryan tertawa keras padaku. Ia masih sama seperti dulu mengesalkan tapi tak urung tawa Ryan menyebar padaku juga. Kami banyak bertukar cerita dan candaan sampai aku tahu jika Ryan kini menjadi member Idol grup di salah satu agensi ternama di Korea.
Tak ayal penampilannya memang rupawan dan sedikit female meski ia juga tampan. Badannya lumayan tinggi kekar dari pada beberapa pria di Indonesia juga bahkan rambut hitam yang nampak keren menambah karisma Ryan. Bangga rasanya menjadi teman Ryan yang namanya membawa Indonesia di kenal ke luar negeri.
_
Ryan menambah kecepatan mobilnya di atas rata rata melaju melesat masuk kedalam jalanan hutan lebat.
"Ryan kau mau membawaku kemana?" Tanyaku panik. Ya tuhan hari semakin petang dan Ryan bergeming tak menjawab pertanyaanku ia terus mengemudikan mobilnya kencang dan sekarang raut mukanya nampak serius.
"Ryan katakan padaku ini dimana!?" Bentakku kesal
"Tenang saja aku tak akan macam macam padamu" jawabnya enteng
Astaga aku mulai ketakutan aku benar benar buta wilayah ini. Bahkan aku tidak tau kalau Seoul ada juga hutan selebar ini.
Bunyi ban mobil berdecit pertanda kami sudah berhenti. Kami sampai di gerbang pagar besi besar dan didalamnya terdapat rumah megah yang tak kalah besarnya. Aku melongo melihat hutan seseram ini, ada bangunan megah? Apa orang orang tak tahu
"Keluarlah!" Suruh Ryan sambil membukakan pintu mobilnya. Aku mengambil tas ku dan beranjak keluar mobil.
"Ini dimana?" Tanyaku kesekian kalinya tapi Ryan memilih bungkam dan langsung menarik tanganku menyamakan langkah kakinya masuk kedalam rumah megah ini.
Setibanya didalam Aku melihat banyak wanita mengerjakan kegiatan bebersih dan aku kira mereka adalah pelayan. Dan beberapa pria kekar yang aku yakini bekerja sebaga bodyguard mengawasi.
Ryan terus menarik tanganku sampai masuk ke dalam aula yang besar. Disana ada seorang pria yang duduk tenang di singgasana raja. Tampak angkuh dan menampilkan smirknya menambah aksen kejamnya.
Ryan tiba tiba membungkukkan badan hormat "Tuan...." Yang dipanggil berdiri menghampiri Ryan. Tinggi menjulang dan berparas tampan. Mungkin ia berumur 27 melihat wajahnya yang masih muda.
"Maaf saya terlambat, dia yang menjadi persembahan saya kali ini" lanjutnya sambil mendorong bahuku refleks aku terdorong ke depan dan hampir terjatuh segera aku melangkah mundur dua langkah. Dan menangkap wajah senang yang dipanggil tuan oleh Ryan.
"Apa apaan ini Ryan" bentakku nyalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
너는 내 꺼야 BELLA
FantasyMengambil latar tempat Korea Selatan. mohon memaklumi kendala bahasa yang mungkin salah. ___________________________________________________________ Dunia ini terlalu kejam. hingga Bella yang terlampau mempercayai sahabatnya tertipu dan akan dijadik...