10

2.2K 400 34
                                    

𝐇𝐀𝐍 𝐘/𝐍 𝐏𝐎𝐕

Sudah menjadi keputusan ku untuk turun ke lantai dasar, tujuan pertamaku adalah untuk melihat keadaan Eunyoo dan Eunhyuk. Berharap dalam hati mereka akan tetap dalam keadaan baik-baik saja, tujuan berikutnya adalah memastikan jika memang lantai dasar adalah tempat yang aman. Setelah itu aku akan kembali menjemput Appa, anak-anak, dan Im ahjuma.

‘Tetap dengan keadaab baik-baik saja Appa, aku akan.' ucapku dalam hati, karena tentu saja aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya.

Aku berjalan mengikuti langkah Hyunsu, aku baru sadar ternyata tangan kami saling bertautan. Entah mengapa saat melihat tanganku yang berada dalam genggaman tangannya tiba-tiba pipiku terasa sedikit panas.

Jaehoon oppa berada didepan memimpin jalan kami ber-empat dengan membawa tameng buatan apa ditangannya.

“Tak apa turun tangga seperti ini, kita perlu mengambil hal yang berguna.” ucap Jaehoon oppa

“Nyawa kita yang paling berguna.” ucap Jisoo eonnie menyahuti, dua orang dewasa ini.. hmm aku merasa dimasa mendatang perasaan romance akan tumbuh diantara mereka berdua.

Dan saat kami menuruni tangga, tanpa sengaja melihat ada sesosok mayat yang tergeletak dilantai.

“Dia manusia.” Ucap Jisoo eonnie melihat kearah mayat itu

“Syukurlah itu jasad manusia.” ucap Jaehoon oppa yang cukup merasa lega, karena jika ternyata itu adalah monster entah apa yang akan terjadi. Mungkin kami ber-empat harus melawan monster itu seperti kemarin malam?

Heol... aku merasa seperti menjadi sosok hero dalam film action, tapi sayangnya ini adalah realita kehidupan yang harus aku hadapi. Jisoo eonnie berjongkok, dia mengecek keadaan mayat itu dengan tangannya.

“Masih hangat,” ucap Jisoo eonnie, aku dan Hyunsoo saling melempar pandangan, artinya dia baru saja dibunuh oleh monster, dan kemungkinan monster itu masih berada didekat sini.

“Dia belum lama mati.” Lanjut Jisoo eonnie

“Ya Tuhan.” kata Jaehoon oppa, aku tahu dia adalah orang yang taat pada agamanya. Bisa dipastikan dia akan berdo’a pada Tuhan untuk keselamatan akhirat mayat tersebut.

“Kita harus pergi dari sini, kemungkinan monster yang membunuhnya masih berada didekat sini.” ucap ku yang langsung ditanggapi dengan anggukan oleh Jisoo eonnie dan Jaehoon oppa.

Jisoo eonnie mengambil snack bar dari saku celana yang dikenakan oleh mayat yang kami temukan, aku menoleh dan sekilas melihat ekspresi wajah Hyunsu yang nampak terkejut. Sepertinya dia tidak mengerti konsep bertahan hidup dalam situasi genting.

Jisoo eonnie bangkit dan melihat kearah Hyunsoo, lalu ia melempar snack bar yang dirampasnya dari mayat itu kearah Hyunsu. Dengan sigap pemuda tampan yang berada disampingku menangkap snack bar itu, lalu menatap kearah Jisoo eonnie.

“Kembalikan jika tidak mau!” ucap Jisoo eonnie dengan sedikit sarkas.

“Kau jahat.” ucap Hyunsu dengan nada bicara datar andalannya.

“Benar, aku jahat. Aku bisa lebih jahat untuk bertahan hidup.” ucap Jisoo eonnie membalas ucapan Hyunsoo dengan nada sarkas yang sepertinya sudah melekat dalam dirinya. Benarkah? Aku tidak yakin, ku pikir itu hanya dilakukan untuk menutupi keadaannya selama ini. Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupannya.

“Hyunsu-ya, dalam keadaan seperti ini kita tidak bisa selalu menjadi orang baik. Lagi pula pemilik makanan itu sudah pergi dari dunia ini, dan ku pikir dia pun akan merasa senang kalau bisa memberikan makanan miliknya untuk yang lebih membutuhkan. Seperti kita yang masih harus bertahan hidup ditengah kekcauan yang ada.” ucap ku mencoba memberi pengertian pada Hyunsu.

SWEET HOME x YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang