13

1.4K 276 41
                                    

so sorry sebelumnya baru bisa lanjutin, masih adakah yang mau baca?

𝐀𝐔𝐓𝐇𝐎𝐑 𝐏𝐎𝐕

Kim Seokhoon tetaplah pria tua menyebalkan, dan penuh dengan ke-egoisan. Rasa heran pun rasanya sudah bukan hal yang tabu, memang pada sadarnya pria tua satu itu memiliki watak yang selalu mementingkan dirinya sendiri, toh dia juga tak ragu sama sekali untuk memukul istrinya sendiri. Apa lagi orang lain yang jelas tak memiliki hubungan apapun dengan dirinya.

Bahkan saat Son Hyein mencoba untuk mengutarakan pendapatnya mengenai negara demokrasi, Kim Seokhoon tetap bersikap arogan. Apa lagi saat wanita yang memiliki peliharaan anjing itu mengingatkan si pria tua untuk tidak memanggil istrinya dengan sebutan kasar, amarahnya semakin meledak dan hendak memukul.

"Beraninya kau!..." seru Kim Seokhoon penuh dengan emosi.

"Hentikan!" ucap Seo Yikyung dengan nada yang cukup tenang, tapi hal itu cukup berhasil menghentikan Kim tua bangka Seokhoon.

Kamu memilih untuk keluar dari daycare milik Cha Jin-Ok, menemani Hyunsu yang masih berada diluar. Pria dengan wajah tampan itu terlihat menundukan kepalanya.

Suara dari langkah kakimu berhasil mengalihkan atensi Hyunsu, kamu tersenyum kearahnya. Dan pria itu membalas senyumanmu.

"Apa yang terjadi?" tanya Hyunsu, saat kamu duduk disebelahnya.

"Bagaimana menurutmu?" bukannya menjawab kamu justru balik bertanya padanya. Sontak wajah polos Hyunsu menunjukan ekspresi penuh tanya.

"Entahlah.. aku tidak tahu." Ucap Hyunsu,

"Mereka melakukan pemungutan suara untuk mu, seperti yang kau tahu.. ahjussi pemilik toko enggan membiarkanmu tetap berada disini." Kata mu, Hyunsu menganggukan kepalanya.

"Apa.. apa kau juga ingin aku pergi dari sini?" tanya Hyunsu, dengan cepat kamu menatap kearahnya.

"Kau bercanda?! Kalau kau pergi, lebih baik aku kembali pada Appa dari pada harus bersama dengan pria tua yang gemar tantrum." Ucap mu, Hyunsu sedikit tertawa mendengar penuturan mu.

"Pria tua yang gemar tantrum.. hhhh." Kata Hyunsu terkekeh, dan kamu ikut tertawa dengannya.

Hyunsu kembali merasakan sebuah kehangatan dalam dirinya saat berada didekatmu, padahal belum lama kalian bertemu. Memang sungguh sangat hebat Tuhan menciptakan sebuah rasa dan takdir kehidupan.

"Aku.. mulai saat ini dan seterusnya, aku akan selalu disisi mu." Ucapmu dengan tulus, mata bulat kelam milik Hyunsu menatap kearahmu dengan pandangan penuh dengan rasa kagum.

"Terimakasih." Ucap Hyunsu, dia bingung harus mengatakan apa lagi selain terimakasih. Dirinya amat sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan mu, meskipun dalam keadaan dunia yang hampir kiamat. Jika saja dirinya bertemu denganmu jauh sebelum dirinya depresi, mungkin hidupnya tidak akan semenyedihkan saat pertama kali kalian bertemu.

Disisi lain ia juga bersyukur, karena depresi yang dialaminya dan hampir melakukan bunuh diri. Dia jadi bertemu denganmu di rooftop.

"Ini.. kau bisa menggunakan kertas ini untuk melakukan voting, kalau nanti kau mendapatkan voting seimbang.. aku ingin kau juga memilih." Ucap mu seraya memberikan sebuah note pada Hyunsu,

"Kalau aku memilih untuk menyingkirkan diriku sendiri?" ucap Hyunsu, kamu mempoutkan bibirmu.

"Itu pilihanmu, tapi mungkin aku akan ikut denganmu kalau memang kau terusir nantinya." katamu dengan begitu enteng, Hyunsu menatapmu tak percaya. Bagaimana bisa kamu ingin ikut dengannya, itu akan sangan berbahaya untukmu.

SWEET HOME x YOU [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang