02.

0 0 0
                                    

– wajah itu yang selalu tersenyum tanpa beban.

Dago, 28 mei 2011

zahra terdiam di depan pintu rumah reygan, ia ragu untuk mengetuk namun juga khawatir karena reygan tidak ada terlihat keluar belakangan ini.

dengan rasa penasaran yang lebih tinggi, ia pun mengetuk pintu tersebut dan tak berselang lama oma– asri, membukakan pintu tersebut dan menatap zahra dengan tatapan teduh.

"ada apa sayang?" ucap oma dengan menatap zahra.

"eumm anu, reygannya ada oma?" tanya zahra yang membuat oma tersenyum tipis.

"ada, masuk aja dia lagi sakit." ucap oma yang mampu membuat zahra di landa rasa khawatir.

dengan tergesa ia meminta izin pada oma untuk masuk ke dalam kamar reygan, setelah di berikan izin ia pun berlari menuju lantai dua dan membuka pintu kamar reygan tanpa mengetuk dan benar kata oma reygan sedang tidur terlentang dengan sebuah kain di atas dahi miliknya.

zahra berjalan pelan-pelan menuju ranjang reygan, ia menyentuh tangan reygan yang terasa sangat panas, dengan khawatir ia berkata. "reygan.. kamu kenapa harus maksain sih kemarin." ucap zahra dengan mata yang berkaca-kaca.

reygan terbangun karena suara zahra, ia menatap zahra dengan tatapan teduh.

tangannya ia gerakan untuk menyeka air mata yang sudah turun, dengan gemetar karena masih lemas ia mencoba untuk menyeka air mata zahra.

zahra menatap reygan dan reygan menatap zahra sembari tersenyum, ia berkata. "ga usah khawatir cuman demam kok habis itu nanti sembuhh, mending kamu pulang karena kayaknya bentar lagi mau hujan jangan sampe sakit." ucap reygan sembari mengelus surai hitam milik zahra dan sesekali ia menepuk kepala zahra.

zahra kembali menangis dan memeluk tubuh reygan lalu berkata. "jangan sakit lagi, aku ga mau kamu kenapa-kenapa." ucap zahra yang membuat reygan tertegun sejenak.

'bagaimana jika dia tau kalau aku punya penyakit yang susah buat di sembuhin?' batin reygan dengan menatap zahra yang masih setia memeluk nya.

zahra menatap reygan dengan mata yang masih berkaca-kaca dan pipi yang masih ada bekas air mata.

reygan tersenyum gemas dengan cepat ia mengelus pipi yang basah itu dan berkata. "ga usah khawatir, udah gih pulang habis itu istirahat, aku mau tidur dulu pusing banget kepala aku." ucap reygan dengan menatap wajah cemberut zahra.

dengan tidak rela zahra pun mengangguk lalu pergi meninggalkan reygan yang masih menatap punggung kekasihnya.

"Ya Allah, bagaimana jika dia tau kalau aku mempunyai penyakit kanker darah? apakah dia akan menangis seperti tadi?" gumamnya dengan menatap kosong ke depan.

sedangkan di sisi lain, zahra menatap langit yang mendung dan menatap sekeliling yang mulai sepi.

zahra pergi meninggalkan rumah reygan dan ia pun masuk ke dalam rumah miliknya, tepat zahra masuk hujan deras mengguyur kota bandung dengan di sertai petir.

zahra berlari menuju kamar miliknya dan mulai merebahkan tubuhnya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya lalu dan mulai menangis karena ia takut jika reygan meninggalkan nya jauh.

* * *

zahra menatap pekarangan rumah reygan yang sepi seperti tidak ada penghuni, ia menatap sekeliling dan ya sama sepi nya dengan rumah reygan.

kebetulan hari ini adalah hari libur panjang maka dari itu reygan menitipkan surat kalau dia sedang pergi ke kota orang tuanya yaitu garut.

zahra menatap sendu surat tersebut karena reygan akan berlibur hingga liburan sekolah berakhir dan itu pasti akan menyebalkan, ia jadi tidak ada temannya.

dengan perasaan kesal ia pun mengurung diri di kamar dan memilih bermain dengan boneka dan buku gambar miliknya.

zahra merebahkan tubuhnya lalu menatap langit-langit kamar nya dengan perasaan berkecamuk.

"kenapa harus pergi sih kan aku jadi ga ada temennya, safavanya pergi ke medan terus reygan pergi ke garut terus aku kenapa ga pergi ke serang sihhh." dumel zahra dengan memukul angin.

tok tok tok

"zahra, mau ikut ga? nenek kamu nyuruh ke tasik." ucap sang mama yang membuat zahra tersenyum sumringah.

"iya maa sebentar aku beres-beres dulu." ucap zahra di balik pintu dan mulai membersihkan diri dan menata baju di dalam koper.

mereka sekeluarga pun pergi menuju stasiun untuk pergi ke tasikmalaya.

sesampainya di tasikmalaya, zahra bertemu dengan teman-teman nya dan bercerita banyak tentang kehidupan selama di bandung.

* * *

Dago, 19 juni 2012

reygan tersenyum melihat sang pujaan hati yang berlari menuju dirinya, hari ini adalah hari graduation nya dan akan lanjut ke SMA.

"AHHH KENAPA KAMU HARUS DULUAN SIH!? AKU HARUS NUNGGU 1 TAHUN LAGI!!" teriak zahra yang membuat reygan terkekeh geli.

"sabar sayang, kita kan ldr cuman setahun habis itu kita sekolahnya bareng." ucap reygan dengan mengelus rambut milik zahra.

zahra menatap reygan dengan cemberut, tidak terasa jika reygan sudah beranjak dewasa sedangkan ia akan berjauhan dengan reygan.

"udah ah jangan cemberut, mau jalan-jalan?" tawar reygan yang membuat senyum zahra merekah, zahra pun mengangguk dengan semangat sembari memeluk reygan.

mereka pun pergi meninggalkan sekolah reygan dan berjalan-jalan menggunakan motor yang menjadi hadiah ke-15 tahun.

mereka bernyanyi bersama-sama masih dengan menggunakan jas dan kebaya.

tidak terasa mereka sudah berada di alun-alun yang ramai karena malam ini malam minggu.

zahra menatap bulan yang terang dan ia menatap reygan yang masih membelikan dirinya ice cream.

dengan cekatan ia mengambil sebuah cake kecil di totebag dan mulai menyalakan lilin yang bertuliskan angka 16.

reygan datang menghampiri zahra dan reygan pun duduk di samping zahra yang masih menyembunyikan cake kecil tersebut di balik tubuhnya.

"kamu inget ga hari ini, hari apa?" tanya zahra dengan menatap reygan.

reygan menggeleng 'kan kepalanya, karena ia memang tidak ingat hari ini hari istimewa dirinya.

zahra pun mulai mengeluarkan cake kecil tersebut yang sudah menyala.

"happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday to you!! selamat ulang tahun dan selamat graduation sayang, semoga kamu panjang umur, sehat selalu dan semoga di lancarkan segala urusannya oleh Allah subhana wa taala. dan semoga kita bisa terus bareng sampe lulus SMA." ucap zahra yang membuat reygan terdiam, ia menangis haru sekaligus sedih karena memang takdir tuhan terlalu menyakitkan untuk nya.

"sekarang make a wish habis itu kamu tiup lilinya." ucap zahra yang langsung di turuti oleh reygan, reygan pun memejamkan mata nya.

'aku berharap zahra akan bahagia terus hingga aku harus kembali kepada mu ya Allah.' batin reygan dengan menangis.

reygan pun meniup lilin tersebut dan zahra berteriak histeris, mereka pun memakan cake tersebut dengan nikmat tanpa memikirkan apapun setidaknya untuk sekarang mereka harus bahagia.

* * *

– aku bahagia namun kenangannya yang membuatku sakit.

Playlist: rahasia hati - element
In the stars - Benson boone

REYGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang