chapter 4: taekwondo

6 2 0
                                    

"yan?"

"ya?" balasnya singkat.

awan kembali menghembuskan nafas berat.

"hey, kenapa? Cuba cerita" awan bertanya niatnya ingin mengurangkan beban lelaki malang ini.

"tadi.. aku nampak kau, macam tak terurus, pakaian lusuh. rambut kau kusut dan.." yan menggantung ayatnya.

"Dan apa?"

"dan banyak tompok warna hitam dekat kemeja yang kau pakai" yan menunduk lemah. tak kuasa dia ingin menatap wajah dingin awan.

awan terdiam sebentar. oh.. mungkin.. ada roh lain yang menyerupainya?

"yan, dengar sini. benda² macam tu jangan tengok lagi-lagi jangan percaya tu bukan aku. kalau itu aku, aku takkan ada sekarang ni faham?" awan mengenggam tangannya.

"lepastu.. siapa yang menyamar jadi kau?"

"mungkin itu roh yang tak sengaja menyerupai aku, positif thinking"

yan hanya mengangguk lalu dirinya direbahkan ke atas katil. yan menutup matanya rapat sungguh hari ini hari yang paling penat buatnya. lagi pula esok cuti jadi yan memutuskan untuk bercuti dari membuat latihan akademik seperti sebelum-sebelum nya.

awan ikut berbaring di sampingnya. dilihat wajah yang lemas dan penat itu. awan mengusap sedikit surai legam sang empu.

awan sedikit mengulum senyum. dia tak boleh tidur, kalau tidak nanti dirinya akan terjebak lagi.

Paginya...

"shhhh.." awan mengendus sakit saat tangannya sedikit terlipat. dia menggerakkan tangan ke tempat yang lain lalu memijit sedikit.

yan masih tertidur dengan lena. kerana tak tega untuk membangunkannya, awan mulai pergi dari biliknya.

awan bertebangan sana sini Dan melihat kekecohan kota. sungguh dia rindukan masa lalunya. tapi itu buruk jadi lebih baik menjadi yang sekarang walaupun berbentuk bukan manusia.

awan terus berpusing sehingga dirinya melihat ke arah tempat yang selalu ia kunjungi ketika masih hidup.

awan melihat tempat itu,dengan samar-samar memori lama kembali berputar.

awan mengeluh singkat lalu membenamkan kepalanya ke lutut. jujur, tugasnya yang menjadi 'semangat' jauh lebih susah daripada menjadi manusia. namun dia tak pernah menyesalinya.

______&&&______

"Aku patut hajar budak tu"

"Kenapa tak? dia dah susahkan kau sebelum ni" kata gadis yang berbaju suit hitam.

"Aku masih menunggu masa yang sesuai untuk hancurkan dia" katanya membalas lalu lelaki yang bertubuh bongsor ini mulai bangkit dari duduk dan menghampiri satu tempat yang tersimpan banyak senjata.

"Kita ada banyak perlengkapan, bila-bila masa sahaja kita boleh hancurkan budak tu"

si gadis hanya menyeringis perlahan.
memperlihatkan smirknya. gadis ini pastinya punya banyak dendam.

tatapan dendam yang dia dapati mampu membuat siapapun takut.

namun hanya dengan satu ancaman yang boleh membuatnya lemah.

wiadryan tdakineko. itulah musuhnya.

seorang lelaki yang pernah mengabaikan perasaanya. membuatkan dirinya merasa sakit hati.

"I want to see him crazy under my feet"
Setelah berkata begitu, lantas lelaki bertubuh besar itu mengangguk kan kepala.

"Do anything you want, sweetie"

sang gadis tersenyum penuh kemenangan memang ini yang dia mahu.

__________&&&_________

Yan bangun dari tidur lenanya. melihat si awan yang sudah lenyap membuatkan dirinya bangkit untuk mencari namun dirinya terhenti mencari saat dia melihat ke arah rak yang penuh dengan medal.

yan menghampiri rak itu. terlihat banyak sijil dan medal kemenangan dari daerah hingga kebangsaan.

dirinya menatap rak yang penuh dengan kebangaan itu.

lantas yan mengulum senyum, inilah dirinya yang dulu. seorang ahli taekwondo yang memiliki tali pinggang hitam.

yan membuka rak itu dan melihat seragam taekwondo nya yang lama tak disentuh.

banyak kenangan di sini. tapi yan mulai berhenti melakukan semua itu sejak dirinya koma dan mama dan papanya meninggalkan dirinya.

keyakinan dirinya menurun dan dia tak mampu lagi untuk terlibat apa-apapun dengan taekwondo.

Yan juga berharap suatu hari nanti keyakinan dirinya kembali, dan dia akan kembali sebagai wiadryan tdakineko. gemar dipanggil Neko.

itulah sisi lain dirinya. yan adalah sisinya yang lemah, namun sisinya lain yang bernama Neko adalah sisinya yang mematikan. dirinya hanya diselubungi dengan kekerasan dan tak mudah senyum.

"Suatu hari nanti pasti, Neko akan keluar dan semua ini akan berakhir. Just wait and see"

"Excellent, cool"

yan memutar tubuhnya ke belakang, dirinya melihat awan yang sedang berdiri melihat pelbagai sijil dan medal. rasa bangga di dalam diri awan mulai bangkit.

sejujurnya awan juga bekas ahli taekwondo sebelum ini.

yan menunjukkan senyuman smirknya yang tak pernah dia tunjukkan selama ini.

awan melihat itu, dia sedikit terkejut dengan perubahan yan tapi dia juga tahu itulah tanda-tanda awal Neko akan muncul. syukurlah.

Tbc.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SEMANGAT | HAINSRNS & iChoiHyunxWhere stories live. Discover now