2

1.7K 130 24
                                    

Hari pertama










Bergerak dengan kikuk, Naruto untuk kesekian kalinya masih memandangi setiap sudut ruangan yang kini akan menjadi tempat tinggalnya untuk waktu yang tidak sebentar, dengan empat ranjang bertingkat yang disusun menempel pada dua sisi tembok, masing-masing ranjang sepertinya sudah memiliki pemilik dilihat dari beberapa barang diatas ranjang tersebut selain dari ranjang yang kini ditempati Naruto.

Selain ranjang dan segala perlengkapan diatasnya,tidak ada benda lain dalam ruangan yang untungnya lumayan luas itu, satu meja yang dijejal dengan banyak sekali barang juga satu lemari berukuran sedang disamping meja itu yang bisa dipastikan bernasip sama dengan si meja.

Rasa-rasanya gemetaran ditangan naruto tidak bisa berhenti sedari dia masuk kedalam ruangan ini, mendorong badannya makin masuk kepojok ranjang menyentuh sudut tembok sambil menatap curiga dan takut pada semua hal disekelilingnya.

sekelompok napi yang mencoba mengganggu mereka tadi masih mengobrol dengan asik satu sama lain asik dengan perbincangan mereka, begitu juga dengan pemuda berkuncir tadi yang terlihat sudah sangat lelap dalam tidurnya.

Waktu berlalu, Naruto kemudian menuju kantin bersama puluhan napi lainnya dijam makan siang, makan siang pertamanya didalam penjara yang sedikit terlambat dari jadwal makan siang naruto biasaya, sipirang berjalan cukup lambat menyusuri lorong demi lorong lapas, sesekali menengok sedikit pintu-pintu yang dia lewati.

suasana begitu hidup, puluhan bahkan mungkin ratusan napi berjalan kearah yang sama, ada yang bercengkrama dengan rekannya juga tidak sedikit yang sendirian seperti Naruto. Namun yang bisa Naruto lihat dari mereka semua adalah wajah-wajah penjahat orang disekelilingnya yang kentara jelas, beberapa ada yang memiliki dua tiga tato bahkan ada yang mentato sebagian besar tubuhnya, mimik wajah sangar, terlihat bagaimana sebagian dari mereka melihat kearah naruto dengan raut wajah 'lapar'

Ada yang punya badan tinggi besar, berotot disekujur tubuh, gendut sampai susah berjalan dan banyak model lainnya, terlihat sekali hanya sedikit dari mereka yang berpostur normal seperti Naruto juga teman sekamar naruto yang juga masuk dihari yang sama dengannya lelaki yang lebih tua tiga tahun dari Naruto itu bernama Kiba, Naruto mengetahuinya karena ada napi lain yang menanyakan nama mereka berdua saat dikamar tadi.

Bahkan kibapun, meski terlihat normal daripada napi lainnya namun sikap lelaki itu jelas bukan seorang yang ramah dan mudah akrab dengan orang baru, dan sesuai perkataan sipir bisa dipastikan kiba masuk penjaga karena kasus pembunuhan, meski ada kemungkinan lelaki itu juga terkena kesialan seperti naruto namun besar kemungkinan kalau dia memang benar-benar seorang pembunuh.

Naruto ingin kabur saja rasanya, bagaimana dia tidak merasa tertekan meski baru beberapa jam didalam sini, dulu jangankan untuk mengenal seorang penjahat tapi sekarang dia harus hidup didalam satu ruangan dengan seorang pembunuh? belum lagi dengan napi lainnya yang bisa dipastikan memiliki kasus yang tidak ringan tentunya.

Aula besar dengan puluhan meja dan kursi berjejer rapi, sebagian telah diduduki oleh napi juga sebagian lainnya masih kosong, antrian panjang terus bertambah didekat area pembagian makan, Naruto kemudian berjalan kearah sana, lalu berdiri diantrian paling belakang, tidak menunggu lama kemudian banyak napi lainnya berdiri dibelakang naruto untuk ikut mengantri makan siang mereka, yah setidaknya orang-orang disini masih taat aturan untuk mengantri makanan.

Narapidana || SasuNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang