6. terkunci di gudang

2 1 0
                                    

Dua hari kemudian...

Hari ini tepat diadakan nya pertandingan basket antara sekolah SMA Nusa bangsa dan SMA cempaka.

Begitu riuh ricuh gemuruh seluruh murid SMA Nusa bangsa terlihat mereka sudah memenuhi bangku stadion lapangan SMA Nusa bangsa dan juga ada beberapa murid SMA cempaka yang ikut hadir mendukung teman teman mereka. Beserta para guru dan juri pertandingan serta para panitia juga sudah hadir di depan sana semuanya telah duduk di kursi juri yang telah disediakan.

Sedangkan tim basket Arga dkk masih bersiap siap di ruang olahraga serta didampingi oleh guru olahraga mereka pak Rendy.

" Akhirnya ya guys yang kita tunggu dateng juga ingat kita harus kompak guys ya oke!". Ujar Zico kepada Arga kepada Miko putra beserta tim cadangan lainya.

Mereka semua menganggukan kepalanya menyetujui pendapat Zico.

"Pastinya lah ya gak Ar mik?". Tanya putra sembari merangkul Arga dan Miko.

"Yoi". Jawab Arga dan Miko bersamaan.

Mereka telah rapi bersama baju Tim basket kebanggaan nya yakni baju olahraga berwarna biru serta celana olahraga berwarna hitam. Keempatnya terlihat gagah dan tentunya dengan pesona keempatnya yang tak main main.

Sementara itu jeni dan sila sudah rapi memakai baju seragam sekolah batik bercorak baju berwarna merah dan rok berwarna hitam. Keduanya bersiap akan menuju lapangan sekolah untuk mendukung teman satu SMA mereka. dikarenakan hari ini pelajaran sekolah dikosongkan karena atas perintah kepala sekolah agar semua murid SMA Nusa bangsa mensupport penuh teman teman mereka yang bertanding.

"Kamu duluan aja ya jen aku mau ke toilet bentar "

"Oke yaudah kalau gitu aku tungguin kamu disini tapi inget jangan lama lama loh pertandingan kayaknya bentar lagi mulai ". Ujar jeni memperingati.

"Iya iya yaudah Kamu tunggu sini ya". Ujar sila

Jeni hanya merespon dengan acungan jempol nya lalu iapun duduk di sebuah kursi panjang yang berada disudut koridor tersebut. Sedangkan sila sudah bergegas menuju toilet sekolah.

"Du...Du Du". Areta bersenandung dengan ria sembari menuruni anak tangga yang terhubung langsung ke koridor sekolah dan kebetulan hampir  berdekatan dengan toilet sekolah dan juga gudang sekolah.

Matanya tak sengaja melihat sila yang terburu buru menuju toilet. Tiba tiba terbesit niat buruk dipikirannya .

"Hem kayaknya gue punya ide bagus nih". Gumam Areta sembari tersenyum mencurigakan.

"Tuntas juga akhirnya". Gumam sila yang Kini sudah berada di luar toilet namun saat ia membalikan badannya ia terkejut dengan kehadiran Areta yang tiba-tiba sudah berada tepat didepannya .

"Astaghfirullah Areta ku kirain siapa". Ujar sila sedikit terbata dengan wajah keterkejutan Nya

"Kenapa kaget gitu kayak lagi liat hantu aja Lo". Ujar Areta tak terima.

"Maaf reta aku gak ada maksud kayak gitu aku beneran kaget barusan".

"Iya ya oh iya tadi kata pak Rendy beberapa bola basket nya ada yang hilang katanya sih ada salah satu siswa mainin bola basket itu di luar gudang tapi Mereka gak sengaja ngelemparin bola itu ke dalam gudang dan belum ditemuin sampe sekarang dan bola itu dibutuhin saat ini karena untuk cadangan sewaktu waktu bola yang dipakai nanti kempes atau apalah dan gue minta Lo temenin gue ya gue takut soalnya lo tau sendiri kan gudang sekolah kita itu rada serem keliatannya ". Ujar Areta panjang lebar.

"Kamu lagi gak bohong kan ret?" Tanya Sila sedikit curiga

"Ya ampun sil Lo curigan Mulu sama gue masa sih Lo gak percaya sama gue  Lo mau dimarahin pak Rendy ". Balas Areta sedikit tersinggung dengan ucapan sila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sila sigadis Cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang