" Apa-apaan kau ini ?!" Sarkas Perth, ia langsung keluar setelah melilitkan handuk di pinggang nya.
" Kau_"
Saint menatap Perth dengan wajah penuh ketakutan, karena sadar dirinya sudah membuat kesalahan.
" Ma_af...aku tidak tau kalau_ada orang di dalam." Lirih Saint.
" Orang ? Kau bilang orang ? Cih...tidak sopan sekali kau !"
" Maaf tuan muda...bukan itu maksud ku." Saint langsung menundukan kepala nya, lagi-lagi ia meruntuki kebodohan nya.
" Tunggu dulu_kau itu...kau yang tadi ingin bunuh diri di jalanan kan ?" Cetus Perth, karena mengingat wajah Saint.
Kedua mata Saint membola." Tidak...aku tidak begitu_tadi itu...aku hanya_"
" Memang aku peduli ?" Potong Perth, membuat ucapan Saint terhenti.
" Galak sekali sih..." batin Saint, baru pertama kali dalam hidup nya bertemu dengan pria segalak ini dan sialnya justru pria ini anak majikan nya.
" Mau apa kau kesini ?!" Tanya Perth, dengan suara kencang bahkan tak ada manis-manis nya.
" Aku mau mengambil pakaian kotor tuan muda..." sahut Saint.
" Sana ambil ! Menyebalkan..." cetus Perth, lalu atensi nya beralih pada benda pipih miliknya yang berbunyi.
Saint langsung masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Perth mengambil ponselnya dan membawanya ke balkon.
Saint keluar dari kamar mandi dengan membawa keranjang pakaian kotor, sebelum keluar dari kamar ia sempatkan mencuri pandang kepada tuan muda nya yang sedang berada di balkon.
" Tampan sih...tapi galak, amit-amit...jangan sampai aku punya suami seperti dia." Monolog Saint, lalu bergegas menuju ke ruang cuci.
Perth menyudahi obrolan nya di telpon, lalu masuk ke dalam kamar dan mencari keberadaan Saint." Kemana dia? Tidak sopan sekali...main nyelonong begitu saja." Dengus nya.
*
Perth langsung duduk dan bergabung dengan nenek dan ibu nya, yang telah menunggu nya sarapan bersama.
" Pulang pagi lagi ?" Tanya Annete dengan tatapan tajam nya.
Perth sampai urung menyuapkan nasi goreng ke dalam mulut nya.
" Mom...biarkan Perth makan dulu." Sela Lusy, yang sepertinya tak senang dengan ucapan ibu mertua nya.
" Kau ini_selalu memanjakan anak mu...lihat saja, lama-lama aku yakin hidupnya pasti akan berantakan." Omel Annete.
Tak ada yang berani menyahut, sebab bisa panjang urusan nya.
" Lagi pula apa enak nya sih hidup seperti itu...pulang tengah malam atau pagi, tidak jelas apa yang di lakukan." Sambung Annete.
" Perth..." panggil Annete.
" Iya Nek ?" Sahut Perth cepat.
" Usia mu sudah matang dan bukan saat nya lagi untuk bermain-main...fokuslah menjalani hidup mu, dan segera pikirkan untuk menikah." Ucap Annete.
" Nek...menikah itu tidak gampang, dan aku belum siap." Ucap Perth, selalu seperti itu yang ia katakan setiap kali nenek nya membahas tentang pernikahan.
" Lalu kapan kau siap ? Jika setiap hari kau hanya bersenang-senang saja." Omel Annete.
Perth memilih diam, ia tau watak nenek nya sangat keras jadi jika di tentang maka sang nenek akan murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Give Up On You
FanfictionBaca aja biar nga penasaran, tapi sebelum save jgn lupa follow akun gw dulu. Kalo uda baca jgn lupa tinggalin jejak, jangan suka nya jadi silent reader...mau baca tp ogah ninggalin jejak. Cerita tetap ttg PS namun kali ini cerita straight. uda ah cu...