p r o l o g

19 2 1
                                    

Kala itu, aku berjalan menyusuri koridor sekolah, dengan menenteng tas berwarna hitam di pundak ku.
Pemandang setiap pagi sama sekali tak berubah di sini, di sisi kanan, kiri, depan maupun belakang, banyak anak perempuan dan laki-laki sedang bergurau.

Langkahku tak berhenti, setia berjalan menuju kelasku, dari koridor menuju kelasku nampak di sana ada anak perempuan yang sedang memarahi anak laki-laki, pasal piket sepertinya hahahaha... sudah biasa

"hai Qi!" seorang anak perempuan menyapa di sela langkahku.

Ku sapa balik dia "hai Re" sambil ku lambaikan tanganku.

Tibalah aku di depan kelas, pemandangan yang sama seperti biasanya, ada anak perempuan yang sangattt rajin sekali menyapu, padahal bukan jadwal piket dia.

Sedangkan yang laki-laki hanya duduk sambil main hp.

Saat itu bukan hari dimana aku ada jadwal piket, jadinya aku santai santai sambil mainan handphone, aku melihat dia juga sedang bermain handphone, sedang main game kayanya, yaa soalnya handphone dia miring :)

sebelumnya perkenalkan nama aku Qiana Vilasya, sekolah di SMA Pelita Bangsa, duduk di bangku kelas 11 IPA 1.

'dia' itu siapa?

★★★

Author POV.

Pagi itu Qiana baru saja menginjak kelas 11 SMA, suasana baru baginya, bukan si, lebih tepatnya guru dan kelas baru.

Senin yang amat sangat membosankan, tak ada pelajaran sama sekali, sedari tadi guru masuk kelas hanya untuk berkenalan dan memberitahu bahwa guru itu mengajar pelajaran apa, sungguh membosankan.

Ingin sekali Qiana keluar cari makan di kantin, tapi berjalan saja kakinya sudah tidak ada tenaga.

"Udah siang, kamu ngga makan?" Seorang cowok bertanya pada Qiana yang sedang asyik bermain dengan handphone nya dengan kepala di baringkan di meja.

Qiana mengangkat kepalanya lalu mendongak ke atas menatap wajah lelaki itu, ia hanya menjawab dengan gelengan kecil sambil memanyunkan bibirnya. Lelaki itu sedikit tersenyum dengan ekspresi wajah Qiana yang lucu baginya.

"Mau apa hm? aku beliin di kantin" tawarnya sembari mengusap kepala Qiana sambil tersenyum hangat.

"Ndamau apa-apa, mau kamu" jawabnya lalu menarik lengan lelaki itu, sedikit sakit karena tarikan Qiana cukup kuat, tapi untuk cowok berbadan kekar seperti dia ngga ada apa-apanya.

"Santaiiii sayangggg, aku ngga kemana mana kok" lelaki itu sedikit terkekeh dengan ucapannya.

PANGGILAN UNTUK KETUA KELAS, KELAS X, XII, XIII SILAHKAN KE LOBY, TERIMAKASIH

"enyenyenye, sama-sama" ketus Qiana sambil melepaskan lengan lelaki itu dari pelukannya.

Lelaki itu menatap Qiana dengan tatapan hangat dan teduh, tatapan yang hanya bisa Qiana dapatkan, tidak untuk perempuan lain, lelaki itu seperti tenggelam dalam dunianya, tak pernah bosan melihat wanitanya tersenyum lebar karenanya, tak sadar jika Qiana sedang melambaikan tangan di depan wajah lelaki itu.

QISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang