›Qiana Vilasya‹
›Aksara Delva Dirgantara‹★★★
Destrova
Pagi itu, SMA Pelita Bangsa di serang oleh sekelompok geng motor tak di kenal yang jumlahnya terbilang cukup banyak.
"AKSAAA!!" Teriak seseorang dari depan gerbang sekolah.
Terdapat beberapa siswa yang melihat aksi geng motor tersebut yang sedang melempari sebuah batu ke gedung sekolah, entah kemana juga perginya pak satpam.
Ricuh suara di depan sekolah, suara lemparan batu, geber geber motor, teriakan memanggil nama Aksa, umpatan demi umpatan. Semua itu bercampur.
Seorang siswa berlari mencari sosok yang sedari tadi sudah di teriaki oleh orang di depan pagar, panik, marah, takut, menyelimuti hati para pelajar SMA Pelita Bangsa.
"Bang sekolah di serang bang!" Ucap siswa itu dengan nafasnya yang tersengal-sengal sambil menunjuk arah gerbang, entah itu gerbang atau bukan yang di tunjuk.
Inti dari Destrova yang mendengarnya, sontak berdiri dari duduk santai mereka lalu berlari menuju gerbang, salah satu dari mereka menghentikan langkah, sepertinya ada yang kelupaan.
"Aksa mana anjir, ketua malah dilupain bangsat" ucap seorang cwo berambut cokelat.
Ia berbalik badan, berlari mencari Aksa yang entah di mana keberadaan manusia yang satu itu. Cowo bernama Barta Sagara yang memiliki hobi makan permen kaki ini masih mencari-cari Aksara.
★★★
"DESTROVA SAMPAHH!!" umpat cowok yang memegang sebuah baseball di tangan kanannya.
Puluhan anggota Destrova keluar dengan senjata di tangannya masing-masing, perlu kalian tau, Destrova tidak akan menyerang balik jika belum ada instruksi dari ketuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QISA
Teen Fiction"dariku untuk Aksa: aku, bukan wanita yang pintar dalam memahami bagaimana cara berfikir mu, bukan juga wanita yang hebat dalam memberi rasa nyaman dan bukan wanita menyenangkan yang bisa memberimu berbagai kejutan indah. jika kamu mengira aku tida...