part 2

16K 499 6
                                    

thanks yang udah baca dan vote.

Part 2

Bel istirahat berbunyi membuat semua siswa-siswi bersorak ria termasuk gue.

"Ayo cabut" ajak kevin sambil berdiri mengajakku ke kantin seperti biasa,

aku merangkul lengan kevin dengan manja seperti biasanya menuju kantin dan

di sepanjang jalan banyak siswi yang menggigit bibirnya gemas menatap

ketampanan kevin dan membuatku mendengus.

'Lebay' banget sih ngelihat cogan eh bukannya aku tadi pagi juga lebay ya

ngelihat cogan nissan itu. Mungkin memang kenyataan kalau para perempuan

suka lebay dan salting di depan cogan.

"Nanti elo yang ngantri ya vin" kataku

"Iya nyonya besar" kata kevin sambil tersenyum melewati para fans-nya yang

memanggil namanya.

Sesampainya kita, di kantin sudah penuh sesak siswa-siswi yang ingin

mengisi perut mereka yang sudah berdemo.

"Eh itu fero sama ciko, gue kesana ya. Elo beliin gue spagetti double sama

susu stroberi ya" kataku sambil menggoyangkan lengan kevin.

"Berasa jadi babu elo gue" kata kevin cemberut.

"Eh elo kan emang babu gue vin" kataku

"Sialan lo"

"Hahaha. Udah sana nanti keburu rame" kataku mendorong kevin menuju stand

spagetti. Sedangkan aku menghampiri meja fero dan ciko.

"Hey brother" sapaku lalu duduk disamping ciko yang sedang makan.

"Tumben sendiri. Kevin mana?" Tanya ciko sambil ngelap bibirnya yang

belepetan saos.

"Lagi jadi babu gue dia" kataku lalu mengambil minuman fero yang masih

penuh karena tenggorokanku sudah terasa kering sedangkan fero dan ciko

hanya mengangguk mengerti maksudku.

"Eh fer elo tahu gak nama cowok yang punya mobil Nissan skyline di

sekolah?" Tanyaku menatap fero dan terlihat fero sedang berpikir. Ya,

Kenapa aku bertanya pada fero? Karena fero anggota race1 dan race1 adalah

kelompok pecinta balapan motor maupun mobil di jakarta dan aku banyak tahu

dunia balapan karena fero.

"Nissan skyline yang mana dulu nih? Di sekolah kita ada 2 yang pake mobil

Nissan skyline " kata fero

"Nissan skyline kuning" jawabku

"Oh. Dia namanya alvaro wiliam siswa baru disini, kira-kira baru 3

minggu-an lah, pindahan dari london. Emang kenapa?" Tanya fero

"Emm ganteng ya" kataku dengan menangkup tanganku di pipih.

"Hah,elo suka sama dia?" Tanya fero menatapku tidak percaya begitupun

dengan ciko yang daritadi hanya mendengarkan.

"Enggak tahu juga sih. Cuma seneng aja gue lihat wajah gantengnya" kataku

mengedikan bahu.

"Tapi dia dingin banget loh chel, lebih dari es. Terus sifatnya juga jelek

suka marah-marah, kalau ada anggota yang buat dia kesel langsung dihajar

sama dia nggak ada ampunnya" kata fero bergidik ngeri mengingat tempo lalu

alvaro menghajar temannya di race1 sampai babak belur.

"Masa sih. Bukannya sesama anggota race1 nggak boleh berantem ya?" Tanyaku

sedikit tidak percaya atas perkataan fero.

"Awalnya gue juga bingung kenapa sean nggak misahin alvaro untuk ngehajar

didi, tapi semakin kesini gue tahu ternyata alvaro adalah sepupu sean dan

sih didi ternyata pengkhianat dia bongkar semua rencana balapan yang alvaro

dan sean bikin sama thewar" kata fero

"Gila banget sih didi" kata ciko yang sudah selesai makan dan tak lama

kevin pun datang membawa spagetti dan susu pesananku dan dirinya.

"Ngomongin apa sih daritadi, kayanya serius banget?" Tanya kevin yang sudah

duduk disampingku.

"itu tuh sih chelsea lagi ngomongin gebetannya" ledek ciko

"Iiihh ciko apaan sih" kataku malu

"What gebetan, yang mana gebetannya?" Tanya kevin penasaran

"Tuh yang baru masuk kantin" kata fero menunjuk seseorang dan benar aku

melihat alvaro baru saja masuk kantin lalu duduk di meja kelompok brandalan

sekolah.

"Elo suka sama alvaro?" Tanya kevin menatapku tapi kubalas dengan kedikan

bahu. Aku saja nggak tahu perasaanku terhadap alvaro, ya deg-degan sih tapi

apa itu artinya aku suka nggak mungkin kan, mungkin aku cuma terpesona

karena wajah tampannya itu.

My Boyfriend Is A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang