three

283 27 3
                                    

"Aku tidak pernah berpikir bahwa kita yang akan menemukannya, aku akan segera menelpon keluarganya dan keluarga kerajaan juga" Ucap kepala Polisi dengan senyum yang terukir diwajahnya.

Terlihat dengan jelas dimata renjun saat kepala Polisi menekan angka ditelpon itu dengan tergesa-gesa, renjun bingung apa yang terjadi disini dan lihat saja sekarang polisi itu menyuruh renjun untuk duduk di sofa, padahal dua hari ini renjun duduk dan tidur pada kursi besi.

"Pak, apakah saya sudah boleh pulang?", tanya renjun kepada polisi yang baru saja mengantarkan jus kepadanya.

"Sepertinya", jawab polisi tersebut.

Renjun bernafas lega karena perkataan polisi yang baru dia dengar "Hufttt akhirnya aku keluar dari kantor polisi sialan ini".

Disaat sedang meminum jus yang baru saja diberikan kepadanya tak sengaja renjun mendengar perkataan kepala polisi yang sedang berbicara di telpon "kami menemukannya tuan, hasil uji labnya juga sama, ini 100% akurat" Ucap kepala polisi kepada seseorang di telpon.

.........


"Kau yakin?" Tanya Jeno pada orang yang baru saja menelpon.

"Aku yakin, kami menemukannya tuan, hasil uji labnya juga sama, ini 100% akurat" Jawab orang disebrang telepon tersebut.

"Ada apa jen?" Tanya donghyuck pada temannya tersebut.

Jeno melihat kearah donghyuck lalu tersenyum, "hyuck, hyuck jodohmu sudah ditemukan" Ucap Jeno dengan suara yang bahkan dapat didengar dengan jarak 20 meter.

Donghyuck terperanjat, dia terkejut dengan berita yang baru saja dia dengar. "Kita akan pergi kesana, apa keluarganya sudah di kabari" Tanya donghyuck kepada Jeno.

"Sudah dikabari oleh pihak kepolisian dan keluarganya mengajak kita untuk pergi menjemputnya secara bersama".

Renjun sudah menunggu 20 menit disini, tapi dirinya belum diizinkan untuk pergi. Sekedar mengizinkan apa susahnya sih, bahkan saat hendak buang air kecil saja dia harus dikawal.

"Kapan aku bisa pulang, badanku sudah sakit-sakitan karena tidur di kursi besi?" Ucap renjun dengan sarkas dan lantang.

Saat ingin melanjutkan perkataannya tersebut tiba-tiba segerombolan orang masuk kedalam ruangan tersebut. pakaian mereka tampak rapi dan mewah, apakah mereka anggota DPR? mereka sangat rapi.

"Dimana anakku?", tanya seorang pria yang sudah agak berumur, mungkin usianya 45.

" Disana tuan?" Jawab kepala Polisi sambil menunjuk renjun.

Terkejut? Tentu saja. Bagaimana mereka bisa mengatakan kalau renjun adalah anak pria ini. "Aku? Aku buka anak mu tuan, mungkin pak polisi ini salah orang", ucap renjun dengan tangan yang seperti mengatakan tidak juga.

Setelah renjun berbicara tiba-tiba saja seorang pria cantik dengan tipe tubuh yang sangat sexy menubruk dirinya lalu memeluk dengan brutal. Dapat renjun dengar isak tangis pria tersebut, renjun tidak tau harus apa jadi dia hanya dapat membalas pelukan lalu mengelus punggung pria tersebut.

Setelah pria tersebut melepaskan pelukkannya pada renjun entah mengapa satu ruangan tersebut terdiam, renjun masih tak mengerti dengan apa yang terjadi.

Lalu pria muda dengan balutan baju yang lebih mewah daripada yang lain berjalan kearah renjun, menatap renjun sesaat lalu mencium keningnya.

Renjun terkejut, dia mundur beberapa langkah kebelakang. "WHAT THE FUCK, kenapa lo cium gue" Ucap renjun dengan agak berteriak.

"Wah wah, lo kenapa? Kita ga kenal tapi lo main cium cium, maksud lo apa?", tanya renjun kepada pria yang ada didepannya.

Pria dengan balutan baju yang sangat mewah berbalik, berjalan keluar dari ruangan tersebut. Pria sialan pikir renjun.

THE ARCHILLES || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang