1

60 19 0
                                    

Malam hari yang mencekam, suara burung hantu terdengar mengerikan, gelapnya malam membuat beberapa warga tidak berani keluar dari rumah masing masing.

Ditengah heningnya malam seorang pemuda manis berlari dengan cepat dan melihat kearah belakang terus menerus dengan takut.

Disaat sedang seriusnya berlari, pemuda tersebut tidak sengaja menabrak dua orang anak kecil.

Dua orang anak kecil itu jatuh terduduk ditanah dan membuat pakaian mereka menjadi kotor
"Aduh, sakit" ucap keduanya.

Pemuda itu melihat kearah dua anak laki laki tersebut lalu membantu keduanya bangun "Maaf, apakah ada yang sakit?" tanya pemuda manis itu dengan khawatir.

Keduanya menatap pemuda itu lalu mengangguk "Ini sakit" tunjuk keduanya kearah pantat masing masing.

Pemuda itu lalu mengangguk dan membantu dua anak laki laki tersebut mengelus bokong mereka "Apakah masih sakit? Dan kalian ingin kemana malam malam begini?" tanya pemuda manis itu. "Ini sudah larut malam. Bahaya bagi kalian untuk keluar disaat saat seperti ini" lanjut pemuda manis itu lagi sembari menatap kedua anak laki laki itu dengan tatapan bertanya.

Pemuda manis itu sesekali melihat kearah belakang dengan takut dan khawatir. Kedua anak laki laki itu memandang bingung pada pemuda manis yang sedari tadi menatap kebelakang dengan takut.

"Apa yang..."

Ucapan keduanya terhenti saat si pemuda manis itu menarik tangan keduanya dan membawa mereka berlari. Lalu saat salah satu dari keduanya menatap kebelakang, mereka terkejut karena ada beberapa pria dengan badan berotot dan tinggi sedang mengejar mereka.

"Kakak siapa mereka?" tanya keduanya.

Pemuda itu tidak langsung menjawab dan membawa mereka ke sebuah gubuk tua kosong yang terlihat usang tidak terawat, mungkin si pemilik sudah tiada atau sengaja meninggalkan gubuk itu, entahlah.

"Anak anak ayok kita masuk kesini cepat" perintah pemuda manis itu.

Tetapi kedua anak laki laki itu malah diam dan bingung. Merasa tidak dijawab pemuda manis tersebut langsung menarik keduanya kedalam dan menyuruh keduanya diam.

"Kakak ini..."

Pemuda manis itu meletakan jari telunjuk tepat di depan bibir kedua anak laki laki itu "Ssttt diam lah" keduanya anak laki laki itu kemudian diam dan tidak jadi bertanya.

"Dimana anak sialan itu" suara yang terdengar menyeramkan masuk kedalam pendengaran ketiga orang yang sedang bersembunyi dengan takut.

Ketiganya diam dan kedua anak laki laki itu menahan nafas mereka dengan takut "Tetaplah bernafas jangan ditahan" bisik pemuda manis itu saat menyadari kedua anak laki laki yang dirinya bawa menahan nafas.

Kedua bocah itu mengangguk dalam diam dan mulai bernafas walaupun nafasnya terasa kencang karena takut.

Beberapa saat kemudian,

Dirasa para pria itu sudah pergi akhirnya ketiganya keluar namun tetap waspada dan melihat ke kanan dan kiri dengan waspada.

"Huh akhirnya mereka pergi" ucap pemuda manis itu diangguki oleh kedua anak laki laki dengan wajah mirip.

"Kakak kenapa kita dikejar sama mereka?" tanya anak laki laki dengan pakaian berwarna putih.

Kembaran nya pun mengangguk mengiyakan ucapan sang adik "Iya kenapa Kakak bisa dikejar mereka? Kakak orang jahat?" tanya anak laki laki dengan pakaian berwarna hitam

Keduanya melepas pegangan tangan pemuda manis itu lalu berjalan mundur dan menatap pemuda itu dengan takut.

Pemuda manis itu memutar bola matanya malas. Jika dia jahat, bukan kah seharusnya tadi dia menumbalkan kedua bocah ini saja.

Love Under The Full MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang