•Tri-hearts•
"Nice to meet you again..Jaeyun.."
Jake menatap kalung pemberian Heeseung sejenak sebelum menyimpan benda itu pada tempatnya. Hari ini ia merasa lelah tanpa sebab. Hatinya merasa sedang di permainkan oleh takdir. Mengingat siang tadi ia melihat hal tak terduga yang membuat dirinya terbakar cemburu. Kemudian malam harinya ia serasa di terbangkan oleh angan saat Heeseung mengingat siapa dirinya.
"Jaeyun?"
Suara Ibunya terdengar di balik pintu. Jake bergegas membuka pintu tersebut dan menyungging senyum ketika melihat wajah cantik sang Ibu.
"Bu..."
Yuri meraih helaian rambut hitam Jake. Menyisir poninya ke sisi telinga hingga tangannya berhenti di kedua pipi gembul sang putra.
"Bagaimana dengan hari ini? Kau senang?"
"Tentu saja bu, mana mungkin aku tidak senang bisa makan malam diluar bersama keluarga ku."
"Hanya itu?"
Jake mengernyit, "y-yaa.." jawabnya ragu karena tak mengerti.
Yuri tertawa, kedua tangan yang sebelumnya ada di pipi sang anak, kini berpindah pada lengan putranya tersebut.
"Sayang kau itu polos sekali."
"Apa maksud ibu?" Tanyanya masih tak mengerti.
Yuri menggeleng maklum sebelum kembali bertanya, "Bagaimana dengan Ethan? Maksud ibu, Heeseung? Kalian berdua baik, kan?"
A-ah...
"Baik bu.." Jake menyungging senyum dan menjawab apa adanya.
"Dia semakin tampan bukan?" Goda Yuri sambil terkikik geli. Dan sialnya Jake tak bisa menahan dirinya untuk tersipu ketika mengingat kembali pertemuannya bersama sang pujaan.
"Jaeyun..." Panggil Yuri. Ia cukup mengerti kenapa Jake memilih diam dan tak menanggapi godaannya barusan.
"Kau anak kesayangan ibu. Ibu akan memberikan apapun yang kau mau, yang bisa membuat mu bahagia."
"Ish, kenapa tiba-tiba bicara seperti itu bu..aku tau ibu selalu menyayangi ku. Dan sudah seharusnya seperti itu, bukan?" Nadanya terdengar manja. Bagaimana pun Jake tetaplah seorang bayi bagi Yuri. Dan sejauh ini hanya kepadanya lah Jake bisa bebas menjadi dirinya sendiri.
"Kau benar sayang..ya sudah.. sekarang istirahat lah..kau pasti lelah.."
Jake kemudian mengangguk, ia memeluk ibunya terlebih dulu sebelum kembali masuk ke kamarnya dan membersihkan diri. Setelah itu ia baru bisa istirahat dengan nyaman.
*Flashback
"Aku tidak menyangka Jaeyun bisa tumbuh menjadi semanis ini, Yuri-ah.."
"Apa maksudmu? Tentu saja dia akan tumbuh manis mengingat aku yang semanis ini.."
"Astaga! Penyakit percaya diri mu itu tidak pernah hilang ternyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tri-hearts
FanfictionHeeseung telah menjanjikan suatu kebahagiaan pada kekasih yang sangat dicintainya. Namun, dia lupa bahwa jauh sebelum itu dia pun telah melakukan hal yang sama pada seseorang yang tinggal jauh darinya. Lalu bagaimana jadinya bila seseorang itu datan...