I Miss You

107 7 3
                                    

‼️🔞‼️

Hongjoong berjalan keluar bandara dengan tas jinjing hitam di tangan kirinya sementara tangan kanannya sibuk mengirim beberapa pesan memberi kabar bahwa ia telah mendarat melalui ponselnya.

Seorang pria tinggi menabraknya dari arah berlawanan.

Brugh!

"Ah, maaf." Pria tersebut membungkuk mengambil ponsel Hongjoong yang terjatuh dan memberikan padanya.

Hongjoong meraih ponsel dari pria tersebut lalu tersenyum, "gak apa-apa."

Pria itu mengangguk sebelum kembali berlari ke arah pintu masuk bandara.

Baru beberapa langkah ia berjalan kejadian yang sama hampir saja terulang, beruntung kali ini kakinya berhenti sesaat sebelum bertabrakan. Tsk apa lagi ini? ia mengeluh dalam hati sambil mengangkat kepalanya melihat wajah pria di hadapannya. Matanya membulat berbinar, senyum lebar terhias di wajahnya.

"Seonghwa!" Tas jinjing yang sedari tadi ia tenteng pun tak sadar terlepas dari tangannya, begitu pula dengan ponselnya.

Pria yang sedikit lebih tinggi darinya itu pun membalas senyumnya mengelus pucuk kepala Hongjoong lalu membelai rambutnya yang berwarna biru.

"I miss you." Ia memeluk pria bernama Seonghwa tersebut.

"I miss you more, Joong." Seonghwa membalas pelukannya.

Hongjoong merasakan perasaan hangat di dadanya, nyaman sekali, ia sungguh merindukan dekapan pria kesayangannya ini.

Seonghwa melepas pelukannya, "yuk, pulang."

"Oke, tapi tunggu, mana ponselku?"

"Ini." Seonghwa mengangkat kaki kanannya dan tersenyum canggung. "Maaf."

"Hwa!" Segera ia mengambil ponselnya yang ada di bawah kaki Seonghwa. "Ya ampun layarnya retak." Ia mengerucutkan bibirnya kesal, tapi menggemaskan.

"Maaf, kamu dipeluknya semangat banget, aku sampe kedorong."

"Alasen, kamu kan lebih tinggi dariku seharusnya bisa tahan dong." Rengek Hongjoong sambil mengelus-elus layar ponselnya.

"Tapi lebih kurus, ketiuo angin juga terbang, hahaha."

"Ya ya!" Hongjoong memutar matanya lalu berjalan menuju parkiran mobil sambil menggandeng tangan pria kesayangannya.

"Kamu yang nyetir?"

"Capek ah, aku mau tidur aja di mobil."

"Tadi di pesawat emang gak tidur?"

"Tidur sih." sambil mengernyitkan alisnya ia memutar matanya seperti sedang berpikir keras. "Tapi kurang lama."

"Astaga, penerbangan dari Singapore ke Seoul itu enam jam lebih, Joong?"

"Waktu tidur yang ideal itu kan delapan jam, Hwa. Aku perlu dua jam lagi."

Seonghwa menggeleng sambil tersenyum tipis, kebiasaan tidur Hongjoong samasekali tidak berubah, ia paham betul hal itu, tapi setelah terpisah jarak yang sangat jauh selama berbulan-bulan sepertinya Seonghwa harus kembali beradaptasi.

"Mampir beli kopi dulu ya, tapi kamu yang order, jangan bangunin aku." Pinta Hongjoong dengan sedikit perintah setelah ia duduk di kursi penumpang dan memakai seatbeltnya.

Lagi-lagi Seonghwa harus kembali adaptasi dengan kebiasaan Hongjoong yang lain, ia memang hobi tidur dan dua cup besar ice americano tidak akan mempengaruhi hasratnya untuk tidur.

"Udah siap?" Tanya Seonghwa menoleh ke arah Hongjoong.

"Udah, ayok."

Seonghwa menginjak pedal gas mobilnya, melaju keluar parkiran bandara menuju apartemennya- apartemen mereka berdua.

Canvas Of Heart || Seongjoong One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang