Aku melangkah keluar lift dengan lesu, memikirkan siapa yang perlu kuhubungi. Kebanyakan temanku sudah menikah dan memiliki pekerjaan kantor, kesibukan mereka pasti jauh lebih banyak dariku. Jujur saja, meskipun mereka mungkin akan dengan senang hati membantuku, Aku agak merasa segan. Aku memang bukan orang yang mudah membagi kisahku dengan orang lain selain lewat tulisan.
''Ano...Maaf,Anda menjatuhkan sesuatu,'' Tiba-tiba terdengar suara yang membuatku tersadar dari lamunanku. Kemudian saat menengok kebelakang, kulihat beberapa kertas terjatuh dari amplop yang kubawa dan sedang diambil oleh orang yang dari pakaian yang dikenakannya membuatku yakin adalah seorang petugas keamanan di kantor penerbitan ini.
Awalnya Aku tidak sadar karena Ia mengenakan topi. Tapi setelah diperhatikan lebih dekat ketika Ia menyerahkan kertas yang diambilnya, Ia tampak seusia denganku dan yang membuatku terkejut, rambutnya yang dicat dengan warna pirang.
Aku tidak bermaksud berpikiran buruk, hanya saja Aku sangat jarang menemukan petugas keamanan dengan warna rambut yang menyala seperti itu.
''Ini milik Anda,'' ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya.
''Ah terima kasih,'' balasku.
''Mohon maaf sebelumnya, apakah Anda penulis baru?''
''Eh?''
''Ah maaf, rasanya Aku belum pernah melihat Anda sebelumnya disini, makanya Aku berpikir apakah Anda seorang penulis baru,''
Aku tidak terkejut dengan pengakuannya itu, Aku memang sudah jarang datang kesini karena editor lebih sering datang ke rumahku. Kutebak, penjaga ini belum bekerja disini ketika Aku sering berkunjung kesini untuk berdiskusi tentang naskahku dulu.
''Ah sebenarnya tidak juga, tapi Aku memang jarang kesini, Anda sendiri apakah sudah lama bekerja disini?''
''Lumayan, sudah lima tahun,''
''Benarkah ? wah sudah cukup lama ya. Pasti sering bertemu dengan penulis terkenal,''
''Ah tidak juga, beberapa diantara mereka sangat misterius sehingga mungkin jika Aku bertemu pun Aku tidak akan mengenalinya,''
''Benarkah? Siapa contohnya?''
''Nishijima-Sensei,'' ucapnya sambil berbisik tetapi penuh dengan perasaan antusias. Masalahnya, Aku langsung menelan ludah dan langsung merasa tegang mendengar ucapannya.
''Ni...Nishijima? Apa maksud Anda...?"
''Iya benar, Nishijima yang itu. Nishijima Takahiro, penulis yang sudah debut sejak usianya masih sangat muda dan sering sekali menulis kisah cinta yang romantis. Anda juga tahu beliau kan?''
''I...Iya Aku tahu,''
''Tentu saja, siapa yang tidak tahu beliau. Hanya saja orangnya sangat misterius,tidak pernah memperlihatkan wajahnya di depan umum. Bayangkan saja di zaman media sosial ini, ternyata masih ada orang yang menjaga privacynya sedemikian rupa,padahal Aku ingin sekali mengenal beliau,''
Aku memang merahasiakan identitasku karena merasa kurang nyaman kalau harus mendapat banyak sorotan. Apalagi, Aku merilis buku di usia yang masih tergolong muda,tentu Aku ingin menikmati kehidupanku juga dan membiarkan orang hanya mengenal karyaku. Tidak pernah terpikirkan bagiku kalau akan ada orang yang juga ingin tahu tentang Aku.
"Mungkin sebenarnya beliau adalah orang yang sudah sangat tua dan tidak ingin terlalu tahu perkembangan zaman ya,"
"Tidak benar begitu," ucapku tanpa sadar.
"Benarkah? dari mana Kau tahu?"
"Eh? Itu...pilihan kata dan cara beliau menggambarkan sesuatu kurasa lebih masuk akal kalau ditulis oleh orang yang berusia masih cukup muda,'' ucapku cuek. Berharap tidak ada kecurigaan muncul dari penjaga keamanan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AAA Fan Fiction Thanx AAA Lot
FanficCerita yang terpikirkan waktu melihat VTR konser Thanx AAA Lot