01. Keterikatan.

655 53 0
                                    

bxb.

jeongcheol fantasi.
sc!top jh!bot.

devil x human.

banyak kata-kata kasar, little bit 🔞

feedback please!!! (like & comment).

• • •


Saat kecil Jeonghan selalu mendengar neneknya berkata iblis akan datang jika Jeonghan tidak mematuhi peraturan dan bertindak semena-mena.

Awalnya Jeonghan percaya, namun semakin dia tumbuh dewasa semua perkataan neneknya berubah menjadi sebuah ancaman yang terasa sangat konyol jika diingat dalam kepala.

Itu sebelum segalanya berubah,

Karena sialnya, dia benar benar bertemu dengan iblis yang turun dari neraka. Legenda yang Jeonghan pikir hanya bualan itu memang benar nyata adanya, berdiri didepan Jeonghan sambil menawarkan perjanjian balas dendam atas kematian tragis semua anggota keluarganya.

Dia Seungcheol, sosok penolong sekaligus kematian Jeonghan.

Malam itu Seungcheol menangkap Jeonghan yang mencoba bunuh diri dari ketinggian gedung 62 lantai, membawanya terbang dengan sayap hitam kelam yang mengepak dibalik punggungnya.

Seungcheol menawarkan Jeonghan semua kenikmatan dunia yang tak pernah dia punya, mengatakan akan membunuh semua orang yang menghabisi keluarganya. Semua bujukan yang Seungcheol beri terlalu sia-sia untuk Jeonghan tolak.

Namun semua hal punya harga yang harus dibayar, Jeonghan sudah bersumpah menyerahkan jiwanya untuk Seungcheol cecap setiap iblis itu merasa lapar.

Dan kini sosok itu tengah berdiri disamping Jeonghan, membawakan satu cup kopi yang baru diseduh untuk sang tuan.

"Kopimu, tuan muda." ucap Seungcheol dan Jeonghan menerimanya dengan senang hati.

Jeonghan memandang deburan ombak yang tengah berterjangan dari balik jendela tanpa ada keterkejutan dirautnya.

"Apa kepalamu sudah rusak sampai memindahkan pantai kehalaman rumahku?" tanya Jeonghan sarkas.

Iblis itu tersenyum,
"Aku hanya melakukan seperti apa yang otakmu inginkan." sahut nya.

Jeonghan mendengus,
"Berhenti membaca pikiranku, itu menyebalkan." ucapnya.

Gelas itu Jeonghan kembalikan pada Seungcheol saat isi kopinya telah ludas.

"Ya, itu menyebalkan karena kau sama sekali tidak meminta apapun dariku akhir akhir ini." balas Seungcheol.

Dia mengikuti Jeonghan layaknya ekor, kesana kemari menyerupai bayangannya sendiri, tapi Jeonghan sama sekali tidak menggubrisnya.

"Kenapa semua channel televisi hanya memutar berita yang sama setiap hari?" gerutu Jeonghan, memencet kesal tombol remot.

"Kau mau menyuruhku menampilkan drama populer atau acara variety show kesukaanmu?" tawar Seungcheol, duduk disamping Jeonghan sambil menyender kan kepala pada sofa.

"Berhenti berbicara seperti lalat penganggu, aku tidak akan meminta apapun darimu." ujar Jeonghan.

Seungcheol mendengus, tuannya kenapa sangat keras kepala sekali? Jiwanya akan sangat tidak enak untuk Seungcheol cecap kalo begini.

"Ayolah perintahkan aku melakukan sesuatu. Memindahkan gunung, membawakanmu babi hutan, menurunkan badai salju, membunuh orang, membuat kecelakaan mobil dijalan." ada begitu banyak pilihan yang Seungcheol berikan, tapi itu tidak membuat Jeonghan tertarik.

"Konyol. Semua yang kau sebutkan tadi itu kesenanganmu, bukannya aku." maki Jeonghan.

Seungcheol mendecak, "Lalu apa yang kau inginkan?" tanyanya pelan.

Jeonghan menatap mata hitam kelam milik Seungcheol lama,

"Daripada menawariku hal yang tidak berguna, lebih baik kau cari bajingan itu dan bunuh dia untukku." begitu banyak aura kebencian yang Jeonghan keluarkan dan itu membuat Seungcheol terkekeh sambil menikmati aroma suram Jeonghan untuk dia simpan.

"Bersabarlah," balas Seungcheol ringan.

"Sampai kapan aku harus bersabar, brengsek."

Jeonghan melempar remot yang dia pegang tepat dimuka Seungcheol, dia kesal bukan main. Namun bukannya mengamuk karena marah, iblis itu malah terkekeh dan meletakkan remot pada meja.

"Kau sangat cantik ketika marah, mengumpatlah lebih sering. Aku menyukainya." seru Seungcheol, menumpu dagunya pada senderan sofa. Iblis itu mengamati takjub semua keindahan fana didepannya.

"Dasar iblis bajingan."

Devilish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang