fase pertama

8 0 0
                                    

Di sebuah jalan yang tak terlalu panjang dan begitupula tak pendek. Seorang makhluk-nya diuji, ketangkasan dalam berfikir untuk berjalan kedepan atau memilih mundur dan meratapi nasibnya.

" Oh sudah lelah sekali kedua kaki ini, tuhan...
Sudah tak ada energi ku tumbuh dan tercipta dalam raga tubuh ini. "

Untuk mencoba mengerti konsep sebuah nyawa dan waktu yang Engkau tanamkan dalam ragaku. Dunia manusia yang tak kunjung reda dalam sebuah keegoisan masing-masing peran. Tokoh-tokoh yang watak dan karakter nya terbunuh, hanya demi sebuah ekspektasi !.

Berlaga dalam menghasilkan sebuah hal yang tak mungkin bersifat selamanya (kekal).

Manusia sungguh sangat menyukai hal dalam menilai dan menimbang, seakan-akan menjadi seperti-Mu dalam sekejap mata.

" Oh tuhan, selamatkan lah mereka.... "

Dunia ini sungguh sangat berteman baik dengan hal ketidakadilan, mereka yang ada disini, suka sekali merubah sikap dan sifatnya dengan sekilat secepat cahaya.

Ku lihat, diriku belum begitu jadi yang terbaik, akan sesekali aku mengecewakan, namun sebagai manusia aku menerima dengan lapang dada.
Namun sebaliknya, tidak dengan semua manusia yang lainnya. Itulah kejamnya.

Jiwa-jiwa yang tulus terhadap sebuah perasaan hati, lewati lah meskipun harus membunuh dirimu, tak ada yang bisa mengerti, kecuali dirimu sendiri.
Telan pahit dan kejamnya, mentah-mentah !.

Baik & buruknya.
Tuhan maha dari segala kuasa, terimakasih atas nyawa dan raga ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Journal ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang