1.

2.3K 177 13
                                    


















Seorang gadis masih bergelung dengan selimutnya padahal jam di dindingnya sudah menunjukkan jam sembilan pagi. Mungkin karena semalaman gadis itu menonton drakor sampai dini hari.Gadis bernama kim jisoo itu tengah mengelap air liurnya. Sampai suara panci di pukul terdengar semakin mendekat ke arah kamarnya.

"Yak lalisa berhenti menggangguku menggunakan panci pink ku. Itu panci yang ku beli kemarin"teriak jisoo menggema tanpa membuka matanya. Jisoo kembali menarik selimutnya karena dia ingin memanfaatkan weekand untuk memanjakan diri nya setelah beberapa hari bekerja bagai kuda karena di kejar deadline.

"Lihat jam berapa ini eonni? Apa eonni akan menghabiskan weekand di kamar sepanjang hari"dengus sang sahabat,lalisa manoban. Jisoo pun ikut mendengus dan menyibak selimutnya. Gadis berponi itu mengganggu jam tidurku saja. Decak jisoo.

Dengan langkah lunglai jisoo membuka kamarnya dan di depannya sudah berdiri lisa dengan cengiran khasnya. Tak lupa membawa panci pink kesayangan jisoo.

"Aku ingin mengajak eonni keliling komplek. Kita kan jarang mengobrol dengan penghuni komplek kita. Istilahnya mengakrabkan diri lah eonni. Siapa tahu kalau mereka memiliki makanan enak kita kebagian"tawa lisa. Jisoo pun menautkan kedua alisnya mendengar celotehan lisa di pagi hari.

"Jangan bilang kita memiliki tetangga baru yang cukup tampan"ucap jisoo sambil menelisik. Lisa kembali menampilkan cengiran khasnya seraya merangkul bahu jisoo.

"Ayolah eonni. Kita kan masih single. Apa salahnya kita cari pria mapan yang bjsa membiayai kehidupan kita. Kalau perlu kita cari milyarder. Peninggi di celine atau dior?"kekeh lisa.

"Benar. Kita sebagai perempuan harus berpikir realistis. Cinta saja tidak cukup. Baiklah. Aku akan mandi dulu. Setelah itu kita cari pria mapan di komplek kita". Jisoo pun melepaskan rangkulannya lisa dan langsung berlari ke arah kamar mandi. Lisa pun terkekeh. Gadis itu kembali ke dapur untuk mengembalikan panci milik jisoo.

















Kim taehyung tengah menguntit di depan pagar rumah yang baru dia beli. Kata tetangganya,dia harua berhati-hati dengan dua gadis yang merupakan tetangga rumahnya. Tetangganya bilang kalau kedua gadis itu sangat galak dan tak segan mematahkan tulang bagi orang yang membuat salah terhadap kedua gadis itu. Mendengarnya saja membuat taehyung jadi merinding. Sampai tepukan pada bahunya mengalihkan atensinya. Seorang gadis bergummy smile tengah menatapnya. Sebentar...sepertinya bukan gadis lagi karena perut wanita itu buncit.

"Tetangga baru ya? Maaf saya baru melihat anda"tanya jennie kim dengan lembut.

"Ah benar nona. Saya baru di komplek ini"kikuk taehyung.

"Kenapa anda berdiri di sini? Ah mau kenalan sama penghuni rumah itu. Mereka berdua sahabat saya"senyum jennie. Taehyung pun terlihat kaget. Kalau keduanya saja bar-bar tidak menutup kemungkinan sahabatnya yang saat ini berada di depannya juga bar-bar. Tapi dari tadi sepertinya wanita itu sopan. Bertanya pun suaranya lemah lembut.

"Kalau sudah selesai jogingnya masuk ke rumah"ucap datar suami jennie,min yoongi. Jennie pun berdecak karena sang suami mengganggunya. Padahal kan jennie masih ingin menatap pria tampan itu. Siapa tahu anaknya nanti wajahnya mirip sama pria itu walaupin kemungkinan sifatnya akan nenurun dari sang suami.

"Tidak lihat kalau aku sedang mengobrol. Ingat tidak saat kamu mengganggu jam tidurku,aku patahkan tulang tanganmu"decak jennie. Mengingatnya membuat yoongi terbengong. Tentu saja kejadian itu masih membekas di ingatannya. Taehyung sendiri sudah merinding mendengar ucapan jennie. Sepertinya jennie dan kedua sahabatnya suka main kekerasan.

My Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang