2.

1.1K 138 14
                                    
















Yoongi menatap satu persatu tamu yang tengah duduk di meja makannya. Tatapannya beralih pada jisoo dan lisa yang dengan seenak jidatnya mengundang sahabatnya si tetangga baru yang juga merupakan penghuni baru di komplek mereka.

"Hunian ini cukup mewah,bagaimana bisa kalian membeli rumah di komplek ini?" Semprot taehyung yang rasa penasarannya sudah sampai di ubun-ubun. Jennie yang mendengar pertanyaan taehyung pun menoleh ke arah jisoo dan lisa dengan rasa was-was. Kira-kira kedua gadis petakilan itu akan menjawab apa.

"Kami memiliki sugar daddy dan sugar daddy kami lah yang membelikan rumah di sini untuk kami"kekeh lisa seraya menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Benarkah?"tanya taehyung memicing curiga.

"Untuk apa kamu tanya tentang hal itu ahjussi,kami berdua sudah bekerja keras sejak jaman sekolah. Kerja paruh waktu dan mengumpulkan uang. Jadi saat kami sudah bekerja uang yang di kumpulkan sudah banyak. Jadi....kami bisa membeli hunian di sini"sela jisoo dengan santainya. Tapi sumpah demi apapun taehyung tidak percaya dengan ocehan jisoo. Taehyung lebih percaya ke ucapan lisa.

"Tapi aku lebih percaya kalian memiliki sugar daddy"celetuk taehyung.

"Anggap saja begitu"senyum jisoo.

"Sudah-sudah. Aku mengajak kalian makan malam di sini supaya kita bisa lebih akrab sebagai tetangga bukan malah mengulik urusan pribadi huh"dengus jennie.

"Eh ibu hamil jangan suka marah. Nanti anaknya kalau lahir ekspresinya seram"

"Ya ampun jisoo eonni suka sekali ngatain anak aku huh"

"Bercanda jennie"kekeh jisoo.

"Jisoo,lisa bukannya kalian sudah lama ya bekerja di TH grup?"tanya yoongi yang memang belum tahu berapa lama kedua sahabat istrinya itu bekerja di TH grup.

Taehyung yang tengah meminum tiba-tiba menyemburkan minumannya ke arah jisoo yang kebetulan duduk di depannya.

"Ya ampun kim taehyung jorok sekali"teriak jisoo.

"Maaf jisoo ssi"

Lisa terbahak melihat kejadian itu. Ya ampun tetangga barunya sangat mewakilinya. Lisa akui memang terkadang ingin menyemburkan makanan atau minuman dari mulut nya ke wajah jisoo jika sang sahabat itu mengomel. Sekarang keinginannya sudah di wujudkan oleh kim taehyung.

"Sumpah ya kalau bukan tetangga baru sudah aku ajak duel satu lawan satu"dengus jisoo seraya mengelap wajahnya menggunakan tissu.

"Kalian berdua bekerja di TH grup?"tanya taehyung tanpa raut bersalah sedikitpun pada jisoo.

"Iya ahjussi. Kami bekerja di TH grup. Divisi pemasaran"sahut jisoo.

"TH grup itu perusahaan milik hmppppp"taehyung segera membekap mulut jimin supaya tidak memberi tahu mereka bahwa dirinya ceo di TH grup. Walaupun lambat laun jisoo dan lisa akan tahu tentang hal itu. Ah setidaknya kedua preman itu tahu sendiri.

"Kalau kalian berdua belum tahu siapa ceo di TH grup berarti kalian belum bertemu dengan ceo perusahaan itu?"tanya chaeyoung lembut.

"Sebenarnya belum lama ini kami kerja di sana. Kami juga belum bertemu ceo karena katanya ceo nya sibuk mencari calon istri"kekeh lisa.

"Yang kami dengar ceo nya itu bujang lapuk. Sudah tua tapi belum menikah juga."sambung jisoo yang membuat taehyung tidak terima.

"Yak apa maksudmu kim jisoo bilang seperti itu?"dengus taehyung.

"Nyatanya memang benar ceo nya sudah tua dan bujang lapuk. Kenapa ahjussi yang seperti tidak terima aku bicara seperti itu tentangnya? Jangan-jangan". Ucapan jisoo menggantung dan menatap taehyung menelisik.

"Ahjussi sahabatnya ceo TH grup ya? Pantas saja sama-sama tua huh"imbuh jisoo.

Jimin dan chaeyoung pun menahan tawanya. Sungguh hanya jisoo dan lisa yang berani bicara seperti itu sama seorang kim taehyung.

"Aku bukan sahabatnya"decak taehyung.

"Ya sudah tidak usah marah. Mood ku buruk gara-gara membahas pria tua itu"lirih jisoo.
















Lisa mengendarai motor bututnya dengan kecepatan penuh. Lisa dan jisoo memang lebih suka membawa motor dari pada mobil saat bekerja. Lagi pula kedua gadis itu seperti tidak ada niatan untuk membeli mobil. Sesampainya di parkiran perusahaan,lisa dan jisoo kaget saat sebuah mobil mewah tepat berhenti di sampingnya.

"Ceo TH grup"bisik teman sedivisi mereka,park sooyoung. Jisoo dan lisa hanya mengangguk. Setelahnya kedua gadis itu langsung melenggang masuk ke kantor tanpa menunggu ceo TH grup keluar dari mobilnya.

"Kedua gadis itu apa tidak berminat melihat ceo TH grup. Kan tampan"gumam sooyoung.

"Tampan aku"ucap kang sungjae sambil merangkul bahu sooyoung.

"Tentu saja. Kamu kan kekasih aku"senyum sooyoung. Pasangan kekasih itu pun melenggang masuk ke kantor.

Sementara taehyung menghela nafas seraya masuk ke dalam kantornya. Dapat dia lihat ada keributan di lobby kantor. Dengan langkah lebarnya taehyung mendekat ke arah keributan itu.

"Yak jangan salahkan aku kalau kekasihmu suka sama aku. Lihatlah...aku cantik dan sangat seksi"teriak jisoo pada seorang gadis.

"Kim jisoo,lihat tinggimu. Gadis bantet sepertimu sama sekali tidak cocok sama kekasihku"

"Heol setampan apa kekasihmu? Pasti lebih tampan kekasihku"

"Aku sama sekali tidak percaya padamu kim jisoo. Katakan siapa kekasihmu huh?"

Lisa sudah bersiap mendengarkan ini. Bahkan mulut lisa sudah menganga.

"Kim taehyung,bities"semangat jisoo. Gadis itu memang penggemar berat kim taehyung bities dari awal bities debut.

Sontak semua karyawan terkekeh mendengar jawaban dari jisoo. Bahkan gadis yang tadi berdebat dengannya pun sudah ancang-ancang mau menjambak jisoo.

"Yak apa yang kamu lakukan huh"teriak jisoo ketika gadis bernama kim sejeong itu menjambak rambut jisoo dengan keras. Tak terima atas perlakuan sejeong, lisa pun membantu jisoo dengan cara menjambak rambut sejeong.

"Apa yang kamu lakukan huh? Kamu tidak percaya padaku? Bahkan aku memiliki nomor ponsel kim taehyung bities sialan"teriak jisoo yang tidak terima atas sikap sejeong padanya.

"Kamu bicara seperti itu karena ingin menutupi kebusukanmu kan? Aku melihat kamu duduk berdua makan malam dengam kekasihku di sebuah taman kota"teriak sejeong.

"Ah itu karena kami tidak sengaja bertemu. Iyakan lisa?"

"Iya kami makan bertiga"jawab enteng lisa seraya masih menjambak rambut sejeong.

"Hentikan...cepat lerai mereka"titah kim taehyung. Seketika pegawai yang berada di sana pun langsung berusaha melerai.

"Lepaskan aku lalisa. Ini sakit"keluh sejeong sambil melepaskan jambakannya pada rambut jisoo. Saat sejeong meronta ingin di lepaskan tangan sejeong terangkat dan mencakar wajah jisoo.

"Ya ampun kim sejeong apa yang kamu lakukan pada jisoo eonniku huh?"gerutu lisa sambil melepaskan jambakannya pada sejeong.

"Bagaimana bisa tidak ada satupun karyawan yang bisa melerai mereka tadi?"dengus taehyung.

"Kim jisoo apa yang terjadi dengan wajahmu? Siapa yang mencakarmu biar aku balik cakar?"khawatir seorang pria yang merupakan kekasih dari kim sejeong.

Lisa dan jisoo pun saling melirik. Sepertinya kekasihnya sejeong ini belum menyadari kalau sejeong ada di antara mereka.

"Kekasihmu yang melakukannya"jawab enteng taehyung sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. Sontak lisa dan jisoo langsung menoleh ke arah sumber suara. Suara yang tidak begitu asing.

"Kim taehyung si tetangga baru" teriak jisoo dan lisa kompak.




Tbc

My Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang