3.

1K 139 7
                                    

















Jadi pria tua itu yang menolakku. Ah mungkin dia mencari yang seumuran dengannya. Sama-sama tua. Ah sial aku di tolak mentah-mentah sama kim taehyung. Seharusnya pria itu tidak menolak perjodohan itu. Dia harusnya beruntung bisa mendapatkan aku dengan mudah. Dasar pria sialan. Tapi setelah di pikir-pikir ada baiknya juga bagi ku. Aku cantik dan seksi tidak pantas bersanding dengan pria tua seperti itu. Huh. Dumel jisoo dalam hati.

Setelah pertengkarannya dengan sejeong di lobby,dirinya,lisa dan sejeong dapat peringatan dari perusahaan. Kalau sampai mereka melakukan keributan lagi maka mereka harus siap di pecat secara tidak terhormat dan tidak mendapatkan pesangon. Betapa kejamnya TH grup. Bahkan lisa mencak-mencak karena hanya dirinya lah dan jisoo yang mendapat peringatan seperti itu. Sementara sejeong aman-aman saja nengingat gadis itu memang sangat di butuhkan oleh perusahaan karena kepintarannya.

"Kalau hanya di aduk nanti makanannya dingin. Makanlah"ucap seseorang yang tiba-tiba duduk di samping jisoo. Saat ini jisoo tengah makan siang sendirian di kafe dekat kantor. Lisa sendiri memilih untuk makan di kantin perusahaan karena dia masih memiliki dendam sama sejeong. Gadis berponi itu mau mengerjai sejeong. Jisoo tadi sudah mengingatkan soal ancaman perusahaan,tapi lisa tidak  peduli akan hal itu. Dia bersikukuh mau mengerjai sejeong.

"Oppa"senyum jisoo.

"Kamu patah hati? Atau sedang memikirkan sesuatu hm?"

"Bagaimana bisa oppa di sini? Dari perusahaan oppa ke sini kan cukup jauh"alih-alih menjawab pertanyaan dari pria di depannya,jisoo malah mengalihkan topik.

"Kafe favorit ku"jawab enteng kim seokjin,sepupu jisoo.

"Bagaimana bekerja di TH grup? Pasti lebih enak dan nyaman bekerja di perusahaanku jis"

"Aku tidak akan menemukan partner kerja somplak kalau bekerja di perusahaan oppa. Semua pegawainya serius semua. Aku tidak suka. Secara aku lebih cocok sama orang yang humoris lah"kekeh jisoo.

"Kim taehyung humoris tidak?"goda seokjin.

"Ah ahjussi tua itu. Sama sekali tidak. Orangnya serius,berwajah datar. Ah pokoknya yang jelek-jelek di dia"

"Awas nanti jatuh cinta"tawa seokjin.

"Jatuh cinta sama dia? Jujur awalnya aku tidak menolak di jodohkan sama dia tapi setelah dia menolak ya sudah. Aku tidak mau berharap sama dia"

"Kenapa kamu tidak menolak perjodohan itu?"

"Realistis saja ya oppa,sebagai wanita aku memilih pria yang mapan. Misalnya ini ya oppa,kalau aku mau belanja tas dior kan bayarnya pakai uang bukan pakai cinta."

"Matre kamu"

"Ani,mencoba berpikir realistis saja" cengir jisoo. Sampai derap kaki mengalihkan atensi jisoo dan seokjin. Kim taehyung dengan gagahnya berjalan ke arah keduanya.

"Kim jisoo,jam makan siang sudah mau selesai. Kenapa kamu masih di sini? Kencan"ucap datar taehyung.

"Anda juga. Kenapa masih di sini? Mengaku saja anda pasti menguntit saya kan? Tidak baik itu. Apalagi anda seorang ceo"kekeh jisoo.

"Jangan banyak bicara. Saya pecat nanti kamu"dengus taehyung. Jisoo pun mencibikkan bibirnya sambil menggerutu yang bagi taehyung itu terlihat sangat lucu.

"Oppa,aku kembali ke kantor dulu"

"Oppa antar". Seokjin pun segera berdiri dan menarik lengan jisoo dengan pelan. Jisoo kaget saat seokjin meraih pinggang nya dan memeluknya begitu posesif.

"Oppa antar. Kebetulan hari ini oppa free,ayo". Seokjin dan jisoo pun melenggang dari kafe itu. Menyisakan taehyung yang masih diam di tempat.












My Sassy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang