=★=
"So inviting, I almost jump in."
Tugas terakhir Turnamen Triwizard akhirnya tiba. Setelah melalui tiga tugas yang cukup berbahaya, akhirnya para juara akan mengalir perjuangan mereka setelah tugas terakhir ini.
Hubungan Cho dan Diggory resmi disebar secara publik satu hari setelah mereka terlihat berpasangan di Yule Ball. Hogwarts begitu heboh mendengar hubungan mereka, hingga kini kedua siswa dan siswi populer itu terlihat kemana-mana berdua. Orang-orang mulai terbiasa dengan pemandangan itu walau masih ada siswi-siswi yang terkadang bergumam kesal lantaran tak terima idola mereka kini punya perempuan yang diidamkan.
Aku sempat terkejut saat Cho bercerita padaku tentang hubungannya dengan Diggory, namun keputusanku pada malam pesta dansa mengingatkan diriku. Aku mencoba menerima hal itu, walaupun dalam diriku ada sesuatu yang tergores. Namun itu terobati saat kulihat sahabatku begitu bahagia bila bersamanya. Itu lebih dari cukup bagiku.
Cho begitu antusias untuk mendukung Diggory di tugas terakhirnya. Dia bahkan pergi lebih awal agar dapat tempat tribun yang lebih dekat dengan pintu start. Katanya, disana dia bisa akan bisa melihat saat Cedric keluar pertama kali dengan Piala Api di tangannya.
Semua orang pun bergegas pergi ketempat itu, hingga Hogwarts begitu sepi tanpa penghuni.
Aku tengah berjalan menuju tempat pertandingan saat seseorang memanggilku.
Disana berdiri, Cedric Diggory. Dengan kaos berwarna asramanya. Dia menghampiriku dengan cepat. Astaga, ini tak baik.
Aku kembali melihatnya dengan kilau dan kelap-kelip di sekitarnya. Wajah itu masih sama seperti saat kulihat dia pertama kalinya. Dan kini dia benar-benar didepanku. Sehingga mata kami pun bertemu lebih dekat dari saat kami bertemu dulu.
Mata itu benar-benar mengundang diriku untuk berharap lagi. Mulutku mulai terbuka saat pikiranku terisi perintah untuk mengungkapkan saja perasaanku padanya saat ini juga. Dan melupakan apapun yang membawaku kembali diam dan tak terlihat.
"Dimana Cho? Kamu tidak bersamanya?"
Kata-katanya berhasil membuat mulutku kembali tertutup. Wah, hampir saja aku merusak segalanya bila Diggory tak menyebut nama sahabatku. Aku hampir terjatuh lagi setelah sekian lama aku membangun tembok kekuatanku ini.
Saat itu pula kutarik nafas ku panjang dan menghembuskannya dengan lega.
"Dia sudah berada di tribun sekarang, lebih awal kesana agar dapat tempat paling depan," timpalku sembari tersenyum.
Kulihat dia sedikit salah tingkah saat mendengar perkataanku. Aku pun tersenyum melihatnya.
"Aku akan kesana juga. Good luck."
Diggory sempat berterima kasih padaku sebelum aku melangkah pergi dari tempat itu. Selama perjalanan singkat itu pula, perasaan lega begitu membuatku senang. Rasanya sangat bebas saat kamu tak lagi terikat seseorang yang tak seharusnya terikat denganmu. Kuharap inilah yang terbaik bagiku dan bagi orang lain.
Karena pada akhirnya, I don't like a gold rush.
...
written by aldilafv, 8th july 2023
cr image: Flickr on pinterest @flickr
=★=
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐎𝐋𝐃 𝐑𝐔𝐒𝐇 | Cedric Diggory
Fanfiction"𝑩𝒖𝒕 𝑰 𝒅𝒐𝒏'𝒕 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒂 𝒈𝒐𝒍𝒅 𝒓𝒖𝒔𝒉." ... 𝒯𝒶𝓎𝓁ℴ𝓇 𝒮𝓌𝒾𝒻𝓉 (ℯ𝓋ℯ𝓇𝓂ℴ𝓇ℯ) an unknown mind, repairing: 𝐂𝐞𝐝𝐫𝐢𝐜 𝐃𝐢𝐠𝐠𝐨𝐫𝐲 - [The Famous Hufflepuff] by J.K. Rowling 𝐄𝐥𝐨𝐢𝐬𝐞 𝐑𝐞𝐞s - [The Known of a Famous Ravenclaw]...