friend..

78 1 0
                                    

Haechan menjauhkan dirinya. Ia hanya ingin melihat ekspresi temannya ini secara keseluruhan, tapi dengan sekali tarikan di pinggang Haechan kembali mendekat ke arah Mark.

"Jangan lari dari gue Lee donghyuck" ucap Mark dengan suara rendahnya.

"Gue gak lari kok. Gue cuma pengen liat wajah sange lo" ucap Haechan dengan terkekeh di akhir.

"Hanya saja.."

"Hm?"

"Sensual sekali suaramu hyungh"

"Hanya saja?" Tatapan Mark menajam.

"Gue teman Lo"

"Then?"

"Lo bilang gak mau ngerusak pertemanan kan?"
Ucap Haechan tanpa takut.

Mark  menenggelamkan wajahnya di leher milik Haechan. Menghirup aroma yang menurutnya manis seperti sang pemilik.

"Call me baby, and I will call you daddy" tantang Haechan.

Mendengar itu tanpa menunggu aba-aba, dengan wajah yang masih berada di leher sang teman. Mark mengangkat tubuh Haechan. Dan menggendongnya. 

Membaringkannya dan menindihnya.

"Perasaan bahasa inggris kamu tidak sebagus ini"

Mark merapikan rambut yang menutupi mata indah Haechan.

"Gue bakalan belajar bahasa inggris lebih sering setelah ini. Kata-kata erotis dan dirty yang bakalan gue pake waktu sama lo"

"Shhh"

Desah Mark saat Haechan menggesekkan kakinya di kepemilikannya yang masih terbungkus rapi.

"Jangan teriak minta berhenti setelah ini Lee donghyuck"

"No Daddy. Aku hanya akan mendesah di telingamu."

"Panggil aku baby atau Haechan. Itu terdengar lebih erotis saat kamu mendesah sambil menyebut namaku"

Tanpa menunggu pihak atas memulai, Haechan lebih dulu mengalungkan tangannya dan menarik leher sang dominan.
Hanya menempel.

Hingga pihak atas yang mulai melumat duluan. Mengesap dan menghisap, tapi tidak ada balasan dari pihak lain.

"Eughh"

Lenguhan Haechan terdengar ketika Mark menggigit bibirnya.

"Jangan bermain-main denganku Haechan"
Ucap Mark tanpa melepaskan tautan mereka.

Haechan mulai membalas ciuman Mark dengan sama ganasnya.
Saling melumat dan menggigit.
Haechan menekan tengkuk leher Mark untuk memperdalam ciuman mereka.
Lidah Mark masuk ke dalam rongga mulut Haechan dan bergulat dengan miliknya. Mark memegang rahang Haechan dan mendongakkan kepala sang submissive. Mengabsen setiap inci di dalam sana, saling bertukar saliva tanpa rasa jijik. Bahkan entah milik siapa yang telah menetes keluar.

Tautan mereka terlepas dan menciptakan benang saliva panjang di antara mereka.

Mark menelan ludahnya melihat pandangan di depannya. Haechan dengan tatapan sayu, rambut yang acak-acakan, wajah yang memerah, bahkan bekas saliva yang berada di samping bibirnya itu.

"Beautiful"

"Apa yang kamu tunggu Mark?"
"Perlakuan aku seperti apa yang kamu inginkan"

Lagi-lagi tangan Haechan mengusap dari bawah hingga ke dalam kaos Mark.
Dalam sepersekian detik kaos mereka sudah berada di lantai.

"Eunghh.. hyunghhh"

Mark bermain di area leher Haechan. Mengecup, menjilat, menggigit dan meninggalkan tanda.
Tidak ada satu titik pun yang terlewati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LoVe |Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang