Prolog

521 31 3
                                    

Langkah kaki terdengar di penjuru lorong rumah mewah bernuansa klasik. Seorang gadis berjalan cepat menuju ruangan yang ditujunya. Tangannya mengepal kuat, menandakan bahwa ia sedang dalam suasana hati yang buruk, kita bisa mengetahuinya ketika mengintip kata-kata yang ada di pikirannya.

B*BI, ANJ****, BGST, BAJNGAN, bisa-bisanya kakek tua itu menjodohkanku dengan anak perusahaan mata duitan, begitulah kira-kira isi hatinya. Sangat sopan bukan?

Gadis tidak sopan itu adalah Fujikawa [Name]. Cucu tersayang dari pemilik F Corporation, yang kini sedang berancang-ancang untuk membuka pintu ruangan sang kakek dengan lembut.

BRAK! Suara pintu itu terbuka, mengejutkan seorang pria lanjut usia yang sedang bersantai di kursi kesayangannya.

"Kakek~ lama tidak bertemu, aku sangat merindukan kakek. Aku benar-benar terkejut dengan hadiah yang kakek berikan, bisakah kakek menjelaskannya pada cucu tersayangmu ini?" Tanya gadis itu.

"[Name], Perusahaan itu memiliki banyak potensi. Ini akan sangat menguntungkan, apalagi kalian berdua seumuran. Kamu bisa menilainya sendiri nanti," Jawab Kakek.

"Berapa persen keuntungannya? Berapa umurnya? Seberapa besar kekayaannya? Kakek tau aku tidak suka melakukan hal-hal yang merepotkan dan membuang waktu," Kata [Name] sembari membujuk kakeknya untuk memikirkan ulang mengenai perjodohannya. Mendengar hal itu, lansia tersebut memegang tangan cucunya dan meyakinkannya.

"Kakek yakin keuntungan yang kembali padamu akan bertambah 5 kali lipat, bahkan 10 kali lipat. Umurnya 17 tahun, dia masih muda dan akan terus berkembang. Asetnya mencapai 705,8 miliar yen atau $5,3 miliar USD. Pewaris tunggal, [Name] tidak akan repot dengan drama,"

[Name] menghela nafas panjang, jika sudah seperti ini kakeknya benar-benar sudah memutuskannya dan sudah pasti ia tidak bisa menolaknya.

Apa kakek lupa umurku sekarang 18 tahun? aku tidak ingin bertunangan dengan bocah 17 tahun... tapi warisannya sungguh menggiurkan, [Name] berpikir keras lalu menghela nafas.

"Terserah, jika itu yang kakek mau. Tapi aku punya syarat, pertama tingkatkan uang jajanku perbulan sebanyak 100.000 yen atau setara sepuluh juta rupiah. Kedua, kakek harus membebaskanku membawa mobil ke mana pun aku mau. Ketiga, kakek tidak boleh memprotes investasi yang kulakukan selama beberapa tahun kedepan," Kata gadis itu frontal yang dibalas dengan anggukan oleh pihak di depannya.

Kedua manusia mata duitan itu saling tersenyum, menandakan suatu kesepakatan yang terjalin dengan sukses. Walaupun salah satu pihak akan menyesali keputusan tersebut.

***

Aku mengingat kembali perjanjian yang kubuat dengan kakek, lalu menghela nafas. Ku arahkan pandanganku kepada kedua suami istri di depanku yang saat ini tersenyum padaku. Aku mengamati wajah mereka satu persatu, sepertinya mereka tipe orang tua yang kurang dalam bimbingan parenting.

Tapi tunggu...

Woii dimana anaknya?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woii dimana anaknya?!

- BUSINESS - Mikage Reo × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang