Untuk Pembuka

916 59 0
                                    

"Apa sudah mulai? Oh ... sudah."

"Okey guys, wellcome to our family. Dimana saya ingin melelangkan anak dan suami saya."

"Baba!"

"Apa hah?! Diem kalian!"

"Darimana saya harus memulai cerita ini, ya? Apa dari awal pernikahan, atau ketika Gefan lahir yang ga sengaja saya tendang? Oh atau ketika Yefan yang menggoda babysisternya?"

"Dari kita membuat anak saja, sayang."

Tutup telinga kalian jika tidak mau mendengar suara geplakan yang nyaring dan renyah.

"Baba, Papa. Kata om Jibran ketika membuat anak bisa dilakukan dengan banyak gaya, pas kalian membuat dedek itu dengan gaya apa?"

"Ini aku ga ikut-ikut ya, yang."

"Ingatkan aku untuk menyobek mulut Jibran."

"Adek gue ternyata sangat rata."

"Heh!"

"Kenapa? Buktinya Yefan gampang dibodohi. Atau memang bodoh?"

"Dasar anak Hefan. Capek. Tolong siapa pun beli suami dan anak-anak saya ini. Diskon seratus persen dan gratis ongkir. Jika perlu saya akan mengantarnya sampai depan pintu rumah anda."

"Baba jahat sekali."

"Oh Baba jahat? Oke. Fine."

"No no no! Baba, best mom!"

Ya itu lah sepenggal percakapan keluarga yang sangat harmonis. Seperti keluarga cemara.

Biar ku ceritakan kisah dari keluarga ini. Kehidupan berputar seperti roda, kadang dipuncak bahagia dan kadang dipuncak kesedihan.

Jangan terlalu berekspetasi tinggi dengan kisah keluarga ini. Ku buat hanya karna iseng saja. Happy reading!

 Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note's!

• pas dialog namanya lokal, tapi pas dinarasinya mah pake nama mereka. Biar nggak bingung nama karakternya.
• tidak ada sangkut pautnya dengan real life. Cerita ini murni dibuat untuk hiburan dan keisengan gue. Jan berharap lebih sksksks.
• mereka adalah mereka, gue hanya membuat karakter untuk cerita. Jangan dibawa ke real life.
• kalau suka boleh di vote atau komen.

Hallo mari perkenalan!

Hallo mari perkenalan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa Hefan.

Papa Hefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baba Hio

Abang Gefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abang Gefan

Dedek Yefan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedek Yefan

Best MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang