The Healer is Fine, so Go Save the World!

chapter 1: The Only Healer in a Warrior's Party

Satu-satunya Penyembuh dalam Party Para Pejuang
.
.
.
Ketika aku terbangun setelah menderita penyakit kronis seumur hidup, sesuatu yang tidak jelas melayang-layang dalam pandanganku yang samar. Sebuah kotak tipis yang memancarkan cahaya biru yang berbeda di tengah ruangan yang gelap.

Kupikir aku melihat sesuatu karena demamku belum mereda; namun, ketika melihat lebih dekat, aku melihat huruf-huruf yang ditulis dengan tinta hitam di permukaannya.

「Selamatkan dunia! 'Sun Yihan-nim', senang bertemu denganmu.」1

Uhh... Aku memang Sun Yi-han, tapi... Apa ini? Apa ini mimpi?

「Dulu kala, ada dunia yang sangat damai.」

「Namun! Melalui kedalaman realitas dunia ini, makhluk jahat mulai menyeberang, satu per satu.」

Bahkan huruf-huruf yang tertulis di permukaan mulai berubah. Seolah-olah telah membaca pikiranku, jendela itu berubah ke kalimat berikutnya ketika mataku memindai sampai akhir dari apa yang tertulis.

「Orang-orang yang meratapi kehancuran dari kehidupan yang lambat dan provinsial...」

「Anak-anak belajar meredam tangisan mereka sebelum mereka belajar berjalan.」

「Teriakan pemakaman terdengar lebih keras di pagi hari daripada kokok ayam jantan.」

「Zaman kegelapan telah tiba.」

Hm? Aku sedang menunggu dan membaca, tapi makhluk ini sepertinya tidak mengeluarkan apapun kecuali omong kosong yang tidak bisa dipercaya.

Sesekali, bahkan dunia yang tanpa ampun dan keras ini tidak terasa seperti negara yang hancur dan hancur. Bahkan mungkin adil untuk menyebut tempat ini sebagai tanah yang damai.

「Oho? Kamu tidak setuju? Kamu mengatakan dunia ini damai seperti sekarang?.」

... Seperti yang diharapkan, aku tidak tahu apa benda ini, tapi dia pasti bisa membaca pikiranku.

「Benar. Dan kita berbicara tentang dunia yang berbeda.」

「Tapi, masih terlalu dini bagimu untuk merasa lega. Celah-celah terbuka di dunia ini juga.」

「Nah, kamu juga tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu.」

「Setelah semua itu, ada prajurit yang akan mengorbankan tubuh mereka untuk melindungi perdamaian. 」

Meskipun sepertinya kami sedang bercakap-cakap, ini adalah percakapan sepihak. Namun, anehnya, aku terjebak dalam kisah yang sedang berputar, jadi aku tidak sengaja membaca dengan penuh fokus.

Mungkin demamku mulai naik lagi; mataku terasa panas, dan kepalaku terasa berat. Namun demikian, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku bahkan untuk mengedipkan mata-karena takut melewatkan kalimat baru.

「Namun, apakah pengorbanan mereka dibenarkan?.」

「Siapa yang tahu. Paling tidak, itu bukan jawaban yang jelas.」

「Sekarang setelah kamu tahu tentang situasi mereka, kamu tidak bisa hanya duduk-duduk saja!.」

「Berdiri! Lari ke arah mereka dan berbagi beban mereka!.」

「 S T A R T ? 」

"Hah...?" Ada yang salah dengan beberapa huruf terakhir yang muncul. Bingung, aku langsung berseru dengan lantang.

S T ... A R T? Sebelum aku bisa sepenuhnya memahami apa artinya, dalam sekejap mata, sebuah kalimat baru terbentuk.

「Penerimaan Diterima! Dimulai.」