Part 3

0 0 0
                                    

Hari ini Nadira datang ke kampus lebih awal dia masih malas bertemu Zafran jika harus berangkat bersama sahabat – sahabatnya, namun apa daya orang yang ia hindari justru sudah datang terlebih dahulu, setelah melihat Zafran ada dilorong dekat ruang kelas Nadira pun berputar arah ke arah Kantin kampus, sungguh kali ini malas jika harus bertemu dan berdebat dengan Zafran, namun karna kaki Nadira masih pincang ketika digunakan berjalan maka sangat mudah bagi Zafran mengejarnya dan mencekal tangan Nadira, Apasih Fran? Lepas gak? Aku laper mau kekantin! dengan wajah yang masih kesal dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Zafran, bukan lepas malah makin kencang genggaman Zafran Sakit tau? Belum puas kamu bikin aku pincang dan luka, sekarang kamu bikin tangan aku merah ! Mau nya apa sih ? Lanjutnya dengan menatap tajam Zafran,

Ra, Aku minta maaf untuk yang terjadi kemarin malam dan hari ini Ra, Kamu sahabat Aku, aku gak mau kamu marah dan diemin aku terus ! aku gak suka ya ra kamu kaya gini sama aku! ucap Zafran dengan penuh penegasan dan suara yang terdengar seperti menahan tangisnya, dan tatapannya tak lepas dari Nadira, Walau saat ini Nadira Enggan menatapnya,

aneh banget! Kemaren puas banget bikin aku kesel, nangis, lah sekarang mohon – mohon supaya aku baik dalam hati Nadira merasa bingung dengan sikap Zafran

Gak Jelas banget awas ah aku mau ke kantin ! Ucap Nadira sambil berlalu meninggalkan Zafran, dan Zafran pun membiarkan Nadira pergi, karna dia rasa saat ini emosi Nadira masih sangat besar, dan memutuskan untuk mencobanya lagi nanti ketika situasinya sudah cukup tenang.

Sekarang kegiatan kampus pun berakhir dan Nadir pun bergegas membereskan perlengkapannya dimasukan ke tas dengan cepat agar ia bisa lebih dulu keluar kelas, namun lagi – lagi Zafran berhasil mencegatnya di depan pintu kelas

ck, lagian pake sakit sih ini kaki jadi gak bisa larikan! dumel Nadira dalam hati

Tunggu Ra, mau sampai kapan kamu diemin aku kaya gini ? aku udah minta maaf loh Ra! Zafran menatap tajam Nadira yang kini sedang menatapnya juga

Minggir gak? Zafran hari ini aku lagi capek banget aku mau cepet pulang aku mau istirahat, jadi tolong kasih aku jalan aku mau pulang ! Oke! Ucap Nadira dengan tersenyum smirk ,

Gak bakal Kamu keluar dari kelas ini kalo kamu masih diemin aku, menghindari aku, marah sama aku! Ngerti gak? Ucap Zafran yang kini sudah mulai terpancing emosinya, karna kali ini sungguh sulit mendapatkan maaf dari Nadira dan iya bingung harus dengan cara apa agar dia dimaafkan oleh sahabatnya ini,

Emang penting banget gitu maaf dari aku buat kamu? Denger ya Zafran sekali pun kamu gak aku maafin kamu masih bisa dapet temen lain, masih bisa nafas , masih bisa hidupkan fran! jadi jangan membuat seolah olah hidup kamu selesai Cuma gak aku maafin, jadi tolong M I N G G I R aku mau pulang ! kamu gak budek kan Zafran ? tutur Nadira tak kalah emosinya, karna sudah sangat lelah dan bener – bener males berhadapan dengan Zafran,

Gak ada, kamu maafin aku dulu baru kamu boleh pulang ! Aku gak bisa kamu marah sama aku gini Ra, alasannya apa? Aku gak punya alasannya yang harus kamu tau Maaf dari kamu itu penting buat aku! Kembali Zafran meninggikan nada bicaranya , ia frustasi dengan sikap Nadira, Tapi sayangnya Nadira tidak peduli, dan segera ia keluar dari kelas ketika Zafran lengah, sungguh Nadira tidak tega meninggalkan Zafran dalam kondisi seperti itu, tapi ini bukan kali pertama Zafran usil padanya, dia ingin memberikan sedikit pelajaran pada Zafran karna selama ini Zafran akan sangat mudah mendapat maaf darinya dan pasti akan mengulang perbuatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak Menjadi Takdir KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang